Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
.
.
.
.
.
Kevin terbangun setelah hampir lima jam tak sadarkan diri.
"Kau sudah sadar, Kevin?" Raja berucap kala melihat putranya telah tersadar.
"Sht!" ringis Kevin. Ia menatap sekelilingnya. "Dimana aku? Dan ... siapa kau?!" tanya Kevin dengan raut kebingungan.
"Aku Ayahmu! Apa kau lupa dengan wajah Ayahmu sendiri?!" tegas sang Raja keheranan.
"Ayah? Aku tidak mengingatmu sama sekali," ungkap Kevin.
Sang Raja mengernyitkan dahi bingung. "Ada apa ini?!" Dia bertanya-tanya.
"CK! PENGAWAL! CEPAT PANGGIL PENYIHIR FELIX KE SINI, SEGERA!" titah Raja kepada para bawahannya setelah itu.
Para pengawal pun langsung menunduk patuh dan bergegas menuju tempat di mana penyihir Felix berada.
.
"Ada apa, Yang Mulia?" Felix nampak menghampiri Raja dan berlutut.
"Kau! Apa yang telah kau berikan kepada Kevin!? Kenapa Kevin tak mengenali diriku?!" pekik Raja menatap tajam penyihir Felix.
"S-saya hanya memberikan ramuan pengendali seperti yang Yang Mulia minta," jawab Felix ketakutan.
"Lalu, kenapa dia bisa kehilangan ingatannya?!" Amarah Raja benar-benar telah berada di puncaknya sekarang. Ia mengangkat tangannya, hendak menyerang Felix dengan sihirnya.
"Tu-tunggu, Yang Mulia! Biarkan saya memeriksa Pangeran terlebih dahulu!" Felix bersujud memohon ampun.
Sang Raja berusaha manahan amarahnya. Ia langsung menghentikan sihirnya yang masih meluap-luap. "Baiklah! Tetapi, jika kau tidak tau apa yang menyebabkan dia menjadi seperti ini, maka aku tak akan segan-segan membunuhmu saat ini juga!" seru Raja.
"Yang Mulia tenang dahulu. Saya akan cari tahu penyebabnya," ungkap Felix.
Tanpa banyak basa-basi lagi, Penyihir Felix langsung maju mendekati Kevin.
"Hei! Jangan mendekat! Apa yang ingin kau lakukan padaku?!" sergah Kevin kala melihat Felix mendekatinya.
"Tenanglah, Pangeran. Saya hanya ingin memeriksa Anda." Felix menunduk.
Kevin diam sesaat, lalu mengangguk. Kemudian, Felix memeriksa organ dalam di tubuh Kevin satu persatu dengan sihir putihnya.
Setelah beberapa menit memeriksa, Felix selesai dan mengajak sang Raja meninggalkan tempat Kevin. "Yang mulia, saya tahu penyebabnya!" Felix melirik sang Raja yang berada di belakangnya.