Prince Vampire [END]

34. Hilang

.

.

.

.

.

"Kau tenang dulu, kita harus berfikir positif." Aron melepas pelukannya dari sang istri.

"Tapi Suamiku, aku benar-benar sangat khawatir!" Anna–sang istri, tak henti-hentinya memasang raut panik.

"Coba kau telepon temannya," saran Aron kepada istrinya.

Anna mengangguk dan segera mengambil ponselnya. Dengan cepat, jarinya mengetik sebuah nomor dan menyambungkannya.

Pip!

"Halo Bibi, ada apa?" Terdengar suara seseorang dari seberang telepon.

"Natasya, apa Charlie main ke rumahmu?" Anna menelpon Natasya untuk menanyakan keberadaan Charlie.

"Tidak ada, Bi. Memangnya kenapa?" sahut Natasya.

"Charlie pergi ke pasar pagi tadi dan belum kembali sampai saat ini!" jelas Anna.

"Ha?! Jadi, Charlie hilang?!" Natasya terdengar sedikit memekik.

"Iya, Nak!" Anna terdengar sangat panik.

"Bibi sudah coba menghubunginya?!" tanya Natasya.

"Sudah, tapi nomornya tidak aktif! Coba kau telepon ulang, siapa tahu bisa."

"Baik, Bi. Tunggu sebentar!" Natasya terdengar tengah mengetik sesuatu dari seberang telepon.

"Bagaimana?"

"Tidak bisa dihubungi. Nomornya tidak aktif!"

"Ck, bagaimana ini?! Bibi benar-benar khawatir."

"Bibi tenang dulu. Natasya akan ke rumah nanti, kita bicarakan bersama!" seru Natasya.

Anna mengangguk. "Baiklah, Bibi akan menunggumu."

Pip!

Setelahnya, Anna menutup sambungan teleponnya.

"Bagaimana? Charlie ada di rumah Natasya?" Aron mendekati sang istri.

Anna menggeleng cepat. "Charlie tidak ada di rumah Natasya! Aduh ... bagaimana ini?! Ke mana Charlie pergi?!" serunya makin khawatir.

Aron nampak berpikir sejenak. "Coba kau telepon Eren, minta dia untuk coba bantu mencari Charlie!" perintahnya segera.