14. Siapa dia sebenarnya?

1K 124 10
                                    

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

.

.

.

.

.

Mentari mulai menampakkan dirinya,
menandakan pagi segera tiba. Ayam mulai berkokok. Burung-biring berkicau indah. Waktu menunjukan pukul tujuh pagi. Hari ini adalah hari Minggu, hari dimana setiap orang berlibur dari aktivitas mereka seperti biasanya. Seperti halnya dengan Charlie, dia juga libur berkuliah hari ini.

Seusai bangun, Charlie langsung mandi dan berpakaian. Kini, dia tengah melangkah menuju ruang makan untuk sarapan.

"Pagi, Ayah, Ibu!" sapa Charlie pagi ini. Ibu dan ayahnya hanya tersenyum sebagai balasan dari sapaan anak tunggal mereka.

"Kau sudah baikan?" tanya sang ayah pada putrinya.

"Ya. Setelah istirahat seharian kemarin, tubuh Charlie sudah benar-benar membaik," jawab Charlie.

"Maaf, Ayah tidak bisa mencarimu sore itu. Tugas Ayah menumpuk dan Ayah harus lembur," jelas ayahnya meminta maaf.

"Tidak masalah," timpal Charlie memaklumi.

"Sudah-sudah, ayo makan! Hari ini Ibu membuatkan makanan kesukaanmu." Sang ibu mendekati suami dan putrinya setelah selesai memasak sarapan.

"Wah! Terima kasih, Ibu!" Charlie tersenyum hangat ke Ibunya.

Sang ibu membalas dengan senyuman. Setelahnya, mereka bertiga memakan makanan masing-masing dengan tenang di meja makan.

.

Setelah makanannya habis tak tersisa, Charlie memutuskan untuk kembali ke kamar. Tetapi, saat kakinya baru menginjak tangga pertama, sebuah suara ketukan pintu langsung mengalihkan atensinya. Ia pun kembali turun dan berbalik untuk membukakan pintu.

"Ya, tunggu sebentar!" sahut Charlie.

Pintu terbuka, menampakkan seorang gadis berambut pirang yang sedang berdiri di depan pintu seraya memegang sekeranjang buah.

"Charlie!" Natasya memeluk Charlie erat.

"Na–tasya! Aku tidak b-bisa bernafas!”  Charlie menepuk pundak Natasya kalau merasakan pelukan gadis itu mengempitnya.

"Ah! Maafkan aku!" ucap Natasya segera tersadar dan melepas pelukan mematikannya.

Charlie berhela lega setelah lepas dari pelukan maut Natasya. "Jadi, apa tujuanmu ke sini?"

"Aku dengar kau pingsan kemarin di taman. Jadi, aku khawatir denganmu, oleh karena itu aku ke sini," jelas Natasya.

"Darimana kau tahu?"

Prince Vampire [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang