46. Misi

744 68 4
                                    

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

.

.

.

.

.

"Kau harus menjalankan misimu malam ini juga!" Terdengar suara seorang pria di ruangan yang gelap.

"Akan aku lakukan!" sahut seorang pria lain.

"Kerja bagus! Kau memang anakku!"

"Hn."

Dua pasang bola mata berwarna merah, seketika menyala terang di kegelapan ruangan. Seringai menakutkan juga tampak terpampang jelas di wajah kedua pria yang kini tengah duduk di sofa ruangan tersebut.

***

"Charlie!"

Suara berisik di pagi hari benar-benar menganggu waktu seorang gadis yang kini sedang membaca buku di dalam kelasnya.

"Kenapa?! Jangan teriak-teriak ini masih pagi! Telingaku sakit mendengarnya!" ketus gadis itu merasa kesal sambil menutup kedua telinganya.

"Kau tahu?!" Gadis berambut pirang berjalan mendekatinya.

"Tidak!"

"Ck! Aku belum selesai bicara!"

"Tck! Apa?!" Gadis berambut coklat yang dipanggil Charlie itu, memutar bola matanya malas.

"Hari ini aku melihat Shasa masuk kampus! Padahal 'kan sudah hampir satu bulan ia tak pernah hadir lagi. Dan–-" Gadis blonde berkuncir dua, menjelaskan kepadanya.

"Lalu? Urusannya denganku apa?" potong Charlie.

"Kau ini, aku belum selesai bicara! Dengar dulu! Semakin hari kau menjadi semakin ketus saja!"

Charlie tak memperdulikan sahabatnya sama sekali. Ia malah kembali membaca bukunya.

"Charlie! Shasa mencarimu!" pekik rambut blonde sudah kesal.

Charlie yang semula tengah sibuk membaca buku, tiba-tiba dibuat mematung dengan ucapan sahabat pirangnya.

"Natasya, ucapkan lagi apa yang kau katakan tadi!" Charlie menatap serius gadis pirang bernama Natasya.

"Malas." Natasya membuang mukanya dari hadapan sahabat coklatnya tersebut.

Ia sepertinya ingin balas dendam sekarang.

"Ayolah!" Charlie terlihat memohon.

"Tidak mau!" ketus Natasya.

"Natasya! Ayolah ucapkan lagi!"

Prince Vampire [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang