14. With you

2.4K 205 14
                                    

🌸🌸🌸_____

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

🌸🌸🌸
_____

Saras akhirnya membujuk Amara untuk pulang dengan Andra. Amara awalnya menolak karena ia tidak ingin merepotkan orang lain. Namun sepertinya, langit mengerti akan posisi yang diinginkan Andra. Hujan deras pun turun. Membuat Amara mau tidak mau harus ikut dengan Andra.

Lagipula, lumayan kan jadi Amara tidak perlu mengeluarkan biaya. Ia hanya perlu menyiapkan telinga untuk mendengar ocehan dari seorang Andra Elvan Fahreza.

"Ra, lo tau nggak kalo hujan itu turunnya air?"

Amara diam, pertanyaan bodoh macam apa yang barusan Andra tanyakan? Tidak lihatkah jika di luar memang sedang hujan air? Kalau hujan duit, pasti orang kaya di dunia ini banyak. Lalu jika hujan es? Amara berharap es itu menancap di kepala Andra. Berharap es itu bisa membekukan otak Andra yang gila itu.

"Kok diem, Ra?"

"Berisik banget sih lo, tinggal fokus nyetir aja banyak bacot," ujar Amara garang.

"Cie perhatian. Jujur deh, Ra, lo udah mulai suka sama gue kan?"

"Gue cuma nggak mau mati muda sama orang kayak lo. Lo kalo mau mati sendiri aja, nggak usah ngajak-ngajak gue."

"Jangan dong, gue matinya nanti aja. Kalo udah dapetin cinta lo," balas Andra.

"Ngarep!" balas Amara sakratis.

Andra terkekeh dan kembali fokus menyetir. Sebenarnya sedari tadi fokusnya terbagi dengan rasa sakit di dadanya. Sedari tadi, jantungnya itu terasa sakit saat berdenyut yang berlebihan. Selain rasa denyutan bahagia, disana juga terasa denyutan penyakit. Intinya begitu, Andra tak bisa mendeskripsikannya dengan baik.

"Eh, ini kita kemana?"

"Rumah Lula."

"Loh, kok disana?" tanya Andra bingung.

"Bisa nggak sih lo nggak usah banyak nanya kaya wartawan?" tanya Amara tak suka.

"Kenapa sih, Ra, gue cuma mau kita itu ngobrol. Yakali sih, gue ngomong sama jok mobil," lirih Andra.

"Itu lebih baik," ujar Amara. Ia memainkan ponselnya yang sedari tadi bergetar. Ternyata ada pesan dari Lula di grup yang ia buat bersama Sinta. Amara membuka notifikasinya dan munculah deretan pesan dari Lula.

Grup Ghigirls☄
[Ghibah Forever]

Lula_As : Amara! Dmn lo? udah mlm ini, ngapa lo tba-tba ninggalin gue dkmr sndriian😭

Ra.sinta : Hah? coba lo telpon. Makanya jangan ngebo terus!

Lula_As : Kok lo blm tdr njrr

Ra.sinta : Berisik! Lo ga sdar klo lo call beberpa kli ke grup!

Lula_As : Lupa😭😭

DEAR, AMARA | ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang