Reina sedang fokus mendengar penjelasan guru bahasanya yang menjelaskan tentang teks eksposisi. Ia memang menyukai bahasa Indonesia tapi hanya saat bab cerpen ataupun puisi saja. Selain itu males, apalagi kalau harus menganalisis.
Reina hanya menopang dagunya dengan mata yang hampir tertutup dengan sempurna dan terpaksa harus terbuka dengan sempurna lagi saat mendengar suara bentakan yang membuatnya terjingkat.
"Andre apa yang udah saya sampaikan?!" bentak Bu Via saat melihat Andre yang dengan asiknya tertidur di pojokan kelas. Tentu saja Andre terkesiap dengan muka bantal khas orang bangun tidur. "Hah?" tanya Andre dengan tampang bodoh.
"Apa yang tadi saya sampaikan?" Bu Via mengulang pertanyaannya tadi. Andre hanya menggeleng dan mengedikkan bahunya tanda tidak tahu.
"Cuci muka sekarang," suruh Bu Via yang langsung membuat Andre beranjak dari bangkunya dengan seragam yang kusut dan keluar dari celana abu-abunya.
"Orang kok hobi banget tidur," gerutu Bu Via. Reina yang menatap kearah Andre hanya menggelengkan kepala. Beruntung tadi ia hampir tertidur bukan benar-benar tidur.
Andre kembali dari kamar mandi dengan wajah yang masih basah. "Bajunya di masukin!" ucap Bu Via dengan nada memerintah. Cowok itu dengan sigap melakukannya sambil berjalan acuh ke bangkunya yang ada dipojokkan kelas.
Reina yang melihat kejadian itu hanya acuh dan kembali menopang dagunya dengan tangan.
***
Bel istirahat sudah berbunyi tapi Reina masih berada di bangku dengan tangan untuk menopang dagunya dan mata yang hampir tertutup. Ia sangat mengantuk hari ini, karena tadi malam ia asik bercerita dan mengoceh dengan sahabatnya.
Bara yang saat itu sedang lewat di samping meja Reina memiliki ide jail. Ia menarik tumpuan dagu Reina sehingga kepala gadis itu jatuh terantuk meja.
"Hahahahahahahaha." Bara tertawa dengan terpingkal-pingkal. Reina menatapnya geram dan marah. "Heh cowok kurang ajar."
Bara langsung kabur sebelum terkena terkaman Reina, tetapi gadis itu dengan cepat mengambil tempat pensilnya dan menimpuk tepat mengenai kepala bagian belakang Bara. Cowok itu meringis dan mengusap kepala belakangnya untuk mengecek apakah benjol atau nggak.
"Mampus lu," gerutu Reina yang langsung menelungkupkan kepalanya untuk kembali tidur.
***
Saat bel pulang sekolah berbunyi, Reina langsung ngacir keluar kelas untuk menuju kelas Willa. Reina menuruni tangga dengan mata yang terfokus ke hp yang berada di genggamannya. Kakinya terus menuruni tangga dengan cepat karena ia ingin segera sampai ke rumah.
Reina mengintip ke kelas Willa yang ternyata masih ada guru yang sepertinya masih begitu asik menyampaikan materi hingga mengacuhkan bel pulang sekolah.
"Ck bakalan lama kalo nih guru jelasin," decaknya malas. Reina duduk di bangku koridor depan kelas Willa sambil wifian untuk download drama baru.
Lumayan wifi nyantol buat stok drama baru di rumah, batinnya. Reina asik dengan hp nya hingga tak sadar bahwa teman-teman kelas Willa udah keluar. Willa menepuk-nepuk bahu Reina pelan. "Heh pulang yuk," ajaknya. Reina mendongak dan mengangguk setuju.
Mereka berdua berjalan keluar gerbang sekolah yang sudah sepi karena bel sudah berbunyi sejak 10 menit yang lalu.
"Guru lu rajin amat sampe bel diacuhkan," gerutu Reina sambil berjalan kearah halte depan sekolah. Willa terkekeh, "biasa ngga kaget gue mah. Rajin banget emang. Gue yang muridnya aja ngerti kagak ngantuk iya."
![](https://img.wattpad.com/cover/181499947-288-k780321.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
ReinAldo [COMPLETED]
Teen FictionRank #2 teman rasa pacar [4 Januari 2020] Rank #3 teman rasa pacar [18 Januari 2020] Rank #2 teman rasa pacar [24 Maret 2020] Rank #5 aline [24 Maret 2020] Rank #5 menikung [24 Maret 2020] Rank #9 surya [24 Maret 2020] Rank #7 favorit [21 April 2020...