Reina sedang asik bermain hpnya menscroll timeline-timeline Instagram sambil membawa nampan yang berisi bakso dan es jeruk.
Kakinya terus melangkah mencari bangku yang kosong, tapi ia sama sekali tak menyadari jika tali sepatunya terlepas. Kaki tak sengaja menginjaknya dan membuatnya oleng. Beruntung seseorang menangkapnya untuk membantunya menjaga keseimbangannya.
Reina menatap keatas, menatap seseorang yang telah membantunya menjaga keseimbangan.
"Makasih kak Dika," ucap Reina pada kakak kelasnya yang diketahui bernama Dika.
"Lain kali kalau jalan hati-hati, fokus ke jalan, jangan main hp terus," omel Dika menasehati adek kelasnya.
"Lo mau nyari bangku kan?" Reina mengangguk. "Yaudah yuk bareng." Dika merebut nampan Reina dan langsung nyelonong pergi meninggalkan Reina yang masih tertinggal di belakangnya.
Reina melongo, ia buru-buru membenarkan tali sepatunya dan segera melangkah mengekori Dika.
Akhirnya mereka bisa mendapatkan bangku di saat kantin sedang sangat ramai. Dika meletakkan nampan miliknya dan milik Reina di atas meja. Mereka duduk saling berhadapan.
"Kok lo tau nama gue?" tanya Dika disela-sela kegiatan makan mereka.
"Siapa yang nggak kenal coba sama kapten futsal SMA Bimasakti."
"Halah berlebihan." Dika menggaruk tengkuknya yang tak gatal. "Oh iya nama lo siapa?"
"Reina, X IPA 3." Dika mengangguk-anggukkan kepalanya. Mereka melanjutkan makan dengan keadaan hening.
***
"Kelas lo dimana?" tanya Dika saat mereka berjalan keluar kantin.
"Di lantai dua kak," jawabnya singkat masih asik dengan hp yang berada digenggamannya.
Dika hanya membulatkan bibirnya dan mengangguk-anggukkan kepalanya. Saat berada di depan tangga, mereka harus berpisah karena perbedaan kelas. Dika melanjutkan langkahnya lurus sedangkan Reina harus menaiki tangga menuju kelasnya yang berada di lantai dua.
Baru beberapa anak tangga, Reina dikejutkan seseorang yang menabraknya atau mungkin ia yang menabrak. Ia begitu ceroboh hari ini. Reina hampir saja terjengkang jika tangan cowok itu tidak menahan pinggangnya juga menjatuhkan buku-buku yang di bawanya dan lebih memilih menahan Reina.
Reina menatap keatas, melihat seseorang yang menolongnya. Keadaan hening beberapa saat tanpa mengubah posisi.
"Ekhem." Reina berdehem keras menyadarkan keadaan dan membuat cowok itu melepas tangannya dari pinggang Reina.
"Makasih ya, Yo." Theo mengangguk dan berjongkok memunguti buku-buku yang berserakan di bawahnya.
Reina ikut berjongkok membantu cowok itu. "Lain kali kalo di tangga jangan main hp lagi, hati-hati," omel Theo. Sudah 2x Reina diomelin gegara ia main hp sehingga membuatnya berakhir ceroboh.
"Nih." Reina memberikan buku yang ia pungut pada Theo. "Oh iya ini buku sebanyak ini mau lo apain?" tanya Reina.
"Mau gue kumpulin ke meja guru." Reina mengangguk-anggukkan kepalanya mengerti. "Mau gue bantu?" tawar Reina yang langsung dijawab anggukan mantap. Terlihat cowok itu begitu kerepotan saat membawa buku-buku itu sendirian.
"Oh iya buku yang lo bawa banyak amat."
"Iya ini buku milik satu kelas dalam 2 mapel. Terpaksa harus gue yang nganterin ke kantor guru karena pada ngga mau disuruh dan malah saling melemparkan tanggung jawab ini, jadi yaudah gue aja."
![](https://img.wattpad.com/cover/181499947-288-k780321.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
ReinAldo [COMPLETED]
Roman pour AdolescentsRank #2 teman rasa pacar [4 Januari 2020] Rank #3 teman rasa pacar [18 Januari 2020] Rank #2 teman rasa pacar [24 Maret 2020] Rank #5 aline [24 Maret 2020] Rank #5 menikung [24 Maret 2020] Rank #9 surya [24 Maret 2020] Rank #7 favorit [21 April 2020...