22. 2 Janji

175 30 2
                                    

Sudah seminggu Theo dan Dika bertingkah aneh. Mereka selalu berebut untuk mengantar ataupun menjemput Reina ke sekolah. Mereka juga berebut memberikan perhatian terhadap Reina. Sedangkan, Reina mah cuek-cuek aja, seperti tak terjadi apa-apa.

Seperti malam-malam sebelumnya, Theo dan Dika rutin mengirim pesan pada Reina. Mereka berdua kompak menanyakan hal yang tidak penting terhadapnya, seperti sudah makan?, Lagi apa?, Sudah mandi belum?, Jangan tidur malem-malem nanti sakit, dan masih banyak lagi chat unfaedah dan tidak bermanfaat ataupun berbobot yang mereka kirimkan kepadanya.

Tapi ada satu chat yang berbeda yang dikirimkan Dika.

Kak Dika
Besok sibuk ngga?

Tumbenan nih kak Dika nanyain jadwal gue besok, tapi besok kan gue ada janji sama Theo jam 10, batin Reina.

Reina
Besok gue ada janji kak sama temen.

Kak Dika
Terus lo kosongnya kapan?

Reina
Malam Minggu aja gimana?

Setelah itu, Dika menyetujuinya dan mengatakan kalo ia bakal menjemput Reina jam 7 malam. Reina hanya membaca tanpa berniat membalas.

Gadis itu meletakkan hp nya diatas malas dan ia segera merebahkan dirinya untuk tidur. Ia sedang malas begadang hari ini, sepi.

Aldo pun hari tak terlihat batang jempolnya. Mungkin saja cowok itu sedang sibuk dengan perkumpulan para gamers yang baru saja ia ikuti. Memang baru-baru ini Aldo lebih aktif dan mengembangkan hobinya itu.

Mata Reina lama-lama kelamaan mulai buram dan berat. Detik berikutnya, ia sudah terlelap dalam tidurnya.

***

Reina telah siap dengan dress selutut warna toska yang pas dengan bentuk tubuhnya. Rambutnya ia gerai dan wajahnya hanya dipoles dengan bedak bayi dan liptint berwarna soft pink pada bibirnya. Kakinya yang jenjang memakai flatshoes berwarna putih tak lupa sling bag moca yang juga menyempurnakan penampilannya hari ini.

Ia tengah menunggu Theo di teras rumahnya yang katanya masih terjebak macet di jalan. Gerbang rumahnya dibuka seseorang, buka Theo tetapi Aldo.

Cowok itu menghampiri sahabatnya dengan tatapan menilai dari ujung rambut sampai ujung jempol kaki.

"Lo mau kemana, Rein? Cantik banget," ucap Aldo yang membuat pipi Reina bersemu dengan jantung yang berpacu cepat.

"Mau nge-date kan lo," tuding Aldo yang membuat Reina menggeleng cepat. "Nggak. Gue cuma mau hangout aja."

Aldo tak membalas tetapi malah menatapnya dengan tatapan jail dan menggoda. Ingin sekali Reina menabok kepala Aldo jika mobil Theo belum datang. Theo sudah berjalan menghampiri Reina.

"Yuk," ajak Theo yang diangguki Reina. Mereka memasuki mobil dan tak lama mobil itu melaju meninggalkan Aldo yang masih bergeming di teras rumah Reina.

***

"Kita mau kemana?" tanya Reina saat mereka sudah berada di dalam mobil. Theo menoleh ke samping. "Ada deh lo ikut aja."

Beberapa menit kemudian, mobil telah berhenti di depan restoran mahal. Theo membukakan pintu untuk Reina. Cewek itu masih cuek bebek dan tak ada getaran sama sekali atas perlakuan cowok itu.

ReinAldo [COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang