Chapter 3| Introduction

128 29 19
                                    

Jeane bangun dengan suasana hati yang baik pagi ini, untuk itu pagi ini ia tengah sibuk menyiapkan sarapan untuk dirinya sendiri dan juga Daisy yang tinggal satu apartemen dengannya.

Setelah selesai membuat sarapan omelet, roti panggang, sosis, dan susu hangat di meja makan, Jeane pun segera membangunkan sahabat nya itu.

"Daisy, ayo kita sarapan, aku sudah membuatkannya untuk mu," ucap Jeane sambil menggoyang goyangkan tubuh Daisy yang masih setia meringkuk di dalam selimutnya.

Daisy pun mengerjapkan maniknya, dan merasa janggal dengan perkataan yang diucapkan oleh Jeane.

"Apa aku tidak salah mendengar, kau membuatkan sarapan untukku ?" tanya Daisy sambil mengucek manik nya pelan.

Dengan cukup antusias Jeane menganggukan kepalanya di sertai senyuman tulus yang di pancarkan oleh Jeane.

"Heol Daebak !" seru Daisy dengan kata kata Koreanya yang ia pelajari dari Jeane, yang merupakan turunan asli kebangsaan Korea.

Sedikit bersusah payah Daisy mendudukkan badan nya, berusaha benar benar membangunkan dirinya dari rasa kantuknya itu.

Bagi Daisy, hal yang dilakukan Jeane adalah termasuk hal langka, sebab selama lebih dari 3 tahun Daisy mengenal sahabatnya itu, bisa dikatakan hampir kurang lebih 3 tahun itu pula Jeane tidak pernah membuat sarapan, biasanya Daisy lah yang selalu menyiapkan sarapan, atau terkadang langsung ke kampus dan membeli makanan di kantin kampus untuk sarapan keduanya.

"Hati ku lagi senang Daisy, ayo kita ke meja makan, nanti makanannya keburu dingin," ucap Jeane sambil menarik lengan Daisy agar turun dari tempat tidurnya.

Daisy pun mengikuti langkah Jeane menuju meja makan apartemennya, dan langsung menyantap sarapan yang telah disiapkan oleh Jeane.

"Jeane apa yang membuat hati mu senang di pagi ini ?" tanya Daisy sambil menatap bingung ke arah Jeane.

"Kemarin aku menelfon keluargaku malam malam disaat kamu tidur, dan aku melepas kerinduan dengan Mom, Dad, dan juga Oppa," jawab Jeane antusias dan tak luput senyuman yang melekat di wajah nya cantik nya itu.

Daisy yang mendengar perkataan itu hanya menggangguk dan memahami maksud dari sahabatnya itu.

***

X10 kini tengah merapikan barang barang nya dari hotel dan berniat pindah ke sebelah apartemen yang Jeane tempati.

Baru saja akan melangkah dari kamar hotel, seorang pelayan hotel datang menghampiri X10 dan mengatakan bahwa sepupu nya menghubungi pihak hotel untuk meminta tolong menyambungkan telefon tersebut padanya di karenakan susah menghubungi dirinya.

X10 mengerutkan dahinya sejenak, dan langsung bergegas ke lobby hotel untuk mengangkat telefon tersebut.

"Hai ... apa kau mengenal suaraku ?" tanya seseorang di seberang telefon.

X10 hanya berdengung, dan tanpa basa basi langsung menanyakan kepentingannya menghubungi dirinya.

"Perhatikan sekelilingmu, dia mulai bergerak brother!" ucap Agent X9 yang mengaku sebagai sepupu X10.

Setelah mendapatkan pesan singkat tersebut telefon pun terputus.

Perlahan X10 mulai mengedarkan pandangannya, sambil melangkahkan kaki nya ke arah kamar nya kembali untuk mengambil barang barang yang masih ia tinggal di kamarnya, dan tentu saja setelah nya ia check out dari hotel tersebut.

Seperti rencana awal, X10 mulai menuju apartemen Jeane dan menyewa flat apartemen yang berada tepat disebelah apartemen milik Jeane dan Daisy, yang kebetulan flat tersebut masih kosong.

X10 [END]Where stories live. Discover now