Chapter 54| Express Feeling (2)

45 8 4
                                    

Mr. Shawn yang awalnya hendak mencari sosok X10 karena sebelumnya di beritahu oleh anak buahnya bahwa X10 telah sampai dikejutkan dengan interaksi Tuan Park, dan X10 yang tampak janggal dimatanya.

"Apakah ada hal yang terlewat oleh ku?" tanya Mr. Shawn pada Tuan Park yang sedang berhadapan dengan putra tunggalnya.

Tuan Park tampak tersenyum dan mengkode Mr. Shawn agar mendekat padanya.

"Ternyata putramu adalah putra yang baik, aku tak tahu jika putramu berkharisma, dan tampak cocok dengan putriku," celetuk Tuan Park dengan santai secara tiba tiba.

Kedua ujung bibir Mr. Shawn terangkat sempurna mendengar ucapan dari sahabat nya itu.

Ia tak tahu jika sahabat nya itu akan memuji putranya yang dingin menurut nya.

Dengan langkah percaya diri Mr. Shawn mendekati Tuan Park dan X10 berdiri.

"Jadi ... hal baik apa yang sepertinya terlewati olehku ?" tanya Mr. Shawn dengan sorot maniknya menatap Tuan Park, dan juga X10 secara bergantian.

Tuan Park terkekeh pelan mendengar hal yang di katakan oleh Mr. Shawn, sedangkan X10 justru terdiam di tempatnya.

Ia tak tahu apa yang harus ia katakan pada ayah nya itu.

Kalian masih ingat bukan bahwa X10 dan Mr. Shawn tidak lah terlalu dekat layak nya Jeane dan Tuan Park, atau pun William dan Tuan Park.

Sesaat tak mendapati jawaban dari X10, maupun Tuan Park, akhirnya Mr. Shawn dengan cermat serta merasakan suasana yang terjadi, ia menarik kesimpulan dengan sendirinya.

"Biar aku tebak melalui pengamatanku atas sikap putraku yang bertambah aneh, serta dirimu yang sedari tadi tersenyum, Apakah putraku meminta izin padamu agar dapat mencoba mendekati putrimu ?" tanya Mr. Shawn pada Tuan Park penuh percaya diri.

Sebuah tawa renyah dan anggukan kepala dapat dilihat dari wajah Tuan Park.

"Benarkah ?!!"

Deg

Seketika ketiga pria itu terdiam membeku, bahkan tawa Tuan Park terhenti begitu saja.

Perlahan ketiga nya menoleh kan kepalanya secara serempak.

Dapat ketiganya lihat bahwa seorang gadis cantik, kesayangan ketiga nya sedang menutup mulut nya kaget dengan tangannya, dengan manik membulat sempurna.

'Astaga, apa yang harus aku lakukan ?, Bagaimana ini, apa yang harus aku jelaskan pertama kali padanya?' benak X10 panik, saat mendapati calon kekasih nya itu sudah tak jauh dari keberadaannya.

Jeane membasahi tenggorokannya, dan menatap X10 lekat.

"Jadi apa yang Dad katakan ... itu benar?" tanya Jeane kembali memastikan apa yang diucapkan Mr. Shawn pada X10.

X10 tak langsung menjawab, melainkan mengambil tangan Jeane kedalam genggamannya, dan mengusapnya pelan.

"Oppa akan jujur padamu, sejujurnya Oppa telah memiliki perasaan padamu, hanya saja sebelumnya Oppa merasa tak pantas bersanding denganmu, kau tentunya dapat menemui pemuda yang lebih pantas dari Oppa, hanya saja, tadi Oppa memberanikan diri meminta izin pada ayah mu ... dan ... sepertinya berhasil," ucap X10 penuh penekanan dan percaya diri.

Sebuah manik berbinar, dan wajah yang bisa di bilang sumringah tampak terlihat jelas di wajah Jeane.

Jeane sedikit menjinjitkan kaki nya, dan mencoba berbisik di telinga X10 sesuatu.

X10 [END]Where stories live. Discover now