Chapter 37| I'll Protect You Son

22 7 2
                                    

Keesokan harinya Jeane sudah duduk manis di ruang tengah, ia duduk tenang sambil memegang cemilan yang berada di pangkuannya sambil menonton TV.

"Seperti nya kau sedang santai Ane," ucap X10 yang datang mendekati Jeane.

Gadis itu hanya menganggukan kepala nya lucu, sedangkan X10 refleks mengusak rambutnya pelan.

"Kau melihat Dad?" tanya X10 pada Jeane.

Jeane tampak memiringkan kepala nya sejenak.

"Ah, aku ingat, tadi Dad buru buru dengan beberapa paman yang datang menjemputnya, tapi aku tak tahu dad kemana Oppa," ucap Jeane ketika sudah mengingat nya.

Tunggu ...

Sejak kapan Jeane memanggil Mr. Shawn dengan sebutan Dad bukan Uncle ??

Yaitu sejak Jeane pertama kali menginjak rumah Mr. Shawn, yang di karena kan Jeane yang senang dengan suasana rumah Mr. Shawn, dan berakhir refleks Mr. Shawn memperboleh kan Jeane memanggil dirinya dalam sebutan 'Dad' sama seperti X10.

"Baiklah nanti aku akan menanyakan langsung dengan Dad kalau begitu," ucap X10.

Setelah itu X10 meninggalkan Jeane untuk membuat panggilan dengan seseorang di Kanada.

"Hallo."

"Hallo, bagaimana kondisi disana hyung, apakah mereka membuat pergerakan atau negosiasi ulang?"

Hening.

Tak ada tanggapan langsung yang di berikan oleh orang di seberang telefon.

"Niel, menurutku, kau tak usah menanggapi negosiasi ini, kurasa ini perangkap untukmu."

"Aku .... tahu."

Refleks suara dari seberang telefon terdengar tercekat mendengar jawaban X10 yang baginya membingungkan.

Jika X10 tau ini perangkap, lalu untuk apa ia masih tetap ingin melakukan negosiasi itu?

"Hanya ingin memastikan satu hal saja hyung."

"Apa Niel ?"

"Aku tak bisa mengatakan nya sekarang hyung."

Terdengar suara helaan nafas dari seberang telefon, dan dengan suara rendah ia mengingatkan pada X10 untuk tetap berhati hati dalam mengambil segala tindakan, ia tak ingin nanti nya X10 terjebak.

"Iya, terimakasih hyung, aku akan ke sana mengunjungimu dalam waktu dekat."

"Oke."

"Hn..—"

"Oppa !!"

Deg

Sontak X10 kaget mendengar suara yang sangat bersahabat di telinganya.

'Apakah Ane mendengarnya ?'

X10 langsung menolehkan kepalanya ke arah Jeane yang ternyata ada di belakangnya.

"Ane ?!"

Jeane tidak menanggapi X10, yang terlihat di wajah Jeane hanyalah tatapan kosong yang lurus menatapnya.

Dengan perlahan X10 mendekat ke arah Jeane yang masih membeku di tempatnya.

"O...-oppa akan kemana ? no ... no ... no Oppa tidak akan kemana mana kan? cuman ingin menemui teman Oppa yang di dekat sini kan? Oppa tidak akan pergi jauh kan?" tanya Jeane pada X10 mengeluarkan semua pertanyaan yang berputar terus di otak nya saat mendengar percakapan X10 dengan seseorang di telefon.

X10 [END]Where stories live. Discover now