Chapter 24| Wait Me

45 10 5
                                    

Semakin lama X10 semakin gelisah, pasalnya Jeane memberikan pesan padanya bahwa gadis itu akan menghampiri dirinya.

Namun sudah beberapa menit X10 menunggu, sampai saat ini batang hidung nya pun belom tampak.

"Niel Oppa!" teriak gadis dari kejauhan.

Sontak X10 menoleh.

Awal nya ia kira Jeane. Baru saja X10 hendak menaikkan ujung ujung bibir nya.

Refleks ia kembali mengeraskan rahang nya yang mulai terasa kaku.

Tak sesuai harapan!

Gadis yang baru saja menyapanya tak lain adalah Daisy yang baru saja datang dari kantor magang nya itu.

Sekilas manik gadis itu langsung melirik dengan seksama pada sekitar X10.

"Oppa, Dimana Ane ?" tanya Daisy saat tak mendapati sosok kehadiran Jeane disana.

Sebuah gelengan pelan, X10 berikan pada Daisy.

Ddrrt

[Oppa help me !!!]

Seketika X10 mematung di tempatnya, dan manik X10 membelalak menatap layar handphone nya.

Dengan tanggap X10 langsung melacak handphone Jeane yang memang sudah ia pasang pelacak disana.

'Masih di sekitar kampus, aku harus menemukannya sebelum dia dalam bahaya!'

Tanpa berbasa basi dengan Daisy, X10 langsung meninggalkan Daisy yang bingung dengan sikap X10 setelah membaca pesan yang masuk.

'Kau bodoh El kenapa kau mempercayakan nya begitu saja, harusnya kau disampingnya 24 jam, kan itu memang tugas mu,' gumam X10 dalam hati, sambil mengacak rambutnya frustasi.

"Oppa kenapa kau berlari ? Oppa jangan tinggalkan aku sendiri !" teriak Daisy sedikit kesusahan mengejar X10, yang tidak di gubris sedikit pun oleh .

X10 sampai di tempat yang ditunjukkan oleh alat lacak yang berada pada handphone yang Jeane gunakan.

Deg

Jeane tidak ada!

Nihil ...

"Kau dimana ?" gerutu X10 kecil.

Dengan cepat X10 mencari keberadaan handphone Jeane yang menurut lokasi ada di sekitar sana.

"Aish, ini dia..." dengus X10 kesal saat mendapatkan handphone Jeane yang ia temukan sudah hancur di sekitar semak.

Langkah kaki X10 kembali membawanya berlari mengitari kampus dengan arah berlawanan dari arah nya sebelumnya.

Dari kejauhan manik X10 tanpa sengaja sempat melihat ada seseorang yang sedang diseret ke arah mobil yang berada di tempat sepi area kampus.

"A...-ne!"

Dengan langkah cepat ia berusaha berlari mengejar mobil itu, dan mengingat plat nomer yang tertera sembari manik nya langsung mengedar mencari kendaraan yang sekiranya bisa ia pakai.

"Chajjata!"

Motor yang sedang terparkir, kini menjadi sasaran empuk nya untuk ia gunakan guna mengejar mobil penculik yang membawa Jeane tadi.

'Bertahanlah, maafkan aku,'

X10 melajukan motor itu dengan kecepatan tinggi, menyusuli mobil yang membawa Jeane.

X10 [END]Where stories live. Discover now