Chapter 50| Family

23 8 4
                                    

Tak henti - hentinya seulas senyuman Jeane menghiasi wajahnya, bahkan ia hanya menolehkan kepalanya ke arah Mr. Shawn dengan senyumannya tanpa mengeluarkan kata sedikit pun.

"Apa kau sangat senang, sampai kau terus menerus tersenyum seperti ini?" tanya Mr. Shawn pada akhirnya pada Jeane.

Jeane yang merasa terpanggil ditanyakan oleh Mr. Shawn langsung menolehkan kepalanya kearah Jeane.

Dengan cepat Jeane menganggukan kepalanya lucu, dan manik nya yang berbinar.

Sangat jelas terlihat bahwa Jeane kini dalam suasana hati yang baik.

'Apa kuberitahu saja, bahwa X10 juga sedang terbang kesini karena ingin bertemu dengannya ?' benak Mr. Shawn.

Setelah beberapa menit mempertimbang kan akhirnya Mr. Shawn sedikit membocorkan hal tersebut pada Jeane.

"Ane ... kau tahu, sekarang putraku sudah di pesawat dan akan terbang kemari karena sudah tak sabar melihat wajah cantikmu," ujar Mr. Shawn.

Jeane yang mendengar ucapan Mr. Shawn langsung tersipu malu mendengarnya.

'Ughh ... Dad ... membuatku malu ... pipiku terasa panas sekarang,' benak Jeane sambil menangkupkan telapak tangannya di pipinya.

Mr. Shawn yang melihat reaksi Jeane langsung terkekeh pelan, dan mengusap lembut rambut Jeane.

"Memang nya Oppa sudah berada di mana Dad?" tanya Jeane pada akhirnya sambil menatap Mr. Shawn.

"Hmm, terakhir ia di Dallas menuju kemari, tetapi tetap saja memakan kurang 13-15 jam perjalanan di udara, jadi kau tunggu saja ya," ucap Mr. Shawn jujur.

Tanpa aba aba lagi Jeane memeluk Mr. Shawn yang berada di samping nya.

Sungguh Jeane sudah menganggap Mr. Shawn layaknya ayah nya sendiri, ia tak canggung sedikit pun dengan keberadaan Mr. Shawn.

'Ahh... akhirnya aku benar benar memiliki anak gadis yang penurut, tidak seperti Niel yang berbanding terbalik dengan Ane,' benak Mr. Shawn.

.
.

Setelah menempuh perjalanan cukup jauh, mobil Mr. Shawn berhenti di sebuah rumah tua bergaya kuno.

Jeane yang melihat dari jendela mobil nya tampak keheranan dengan tempat yang dituju oleh Mr. Shawn.

"Dad? Mengapa kita kesini ? bukankah Dad bilang akan bertemu dengan keluarga Ane?" tanya Jeane polos.

Mr. Shawn yang mendengar pertanyaan itu mau tak mau sedikit memberitahu alasannya, tidak seluruh nya memang hanya saja Mr. Shawn lebih menekankan bahwa tempat tersebut bertujuan untuk mengelabui seseorang, dan agar lebih aman saat menemui keluarga Jeane.

Sempat lama Jeane tertegun memikirkan perkataan Mr. Shawn. Namun mengingat X10 memang pernah menitipkan dirinya pada Mr. Shawn, pastinya ia juga akan melakukan hal yang sama dengan X10 pikir gadis itu.

"Kalau begitu ayo Dad turun! aku ingin bertemu Mom, Dad, dan William Oppa!" pekik Jeane.

Mr. Shawn tampak bernafas lega, pasalnya sebenarnya ia juga takut bahwa Jeane justru akan berbalik arah tidak mempercayai apa yang ia katakan, yang memang sebenarnya demi keselamatan Jeane sendiri.

Tak lama Jeane di gandeng Mr. Shawn keluar dari mobil nya, dan tentu saja di belakang Mr. Shawn sudah terdapat beberapa pengawal yang selalu ada mengikuti menjaga dirinya.

"Sudah siap bertemu keluargamu?" tanya Mr. Shawn sedikit menggoda Jeane.

Jeane tentu saja langsung menganggukan kepalanya cepat.

Sungguh ia sudah tak sabar bertemu dengan keluarga nya.

Dengan langkah perlahan keduanya melangkahkan kaki nya menuju pintu bangunan tersebut.

Deg

Manik Jeane tampak memandang ke seluruh ruangan yang berada di sana.

Ruangan tersebut sangat jauh dari ekspektasi Jeane.

Jika ia fikir akan melihat ruangan kosong dan berantakan layaknya gudang dan terkesan ornamen ornamen lama. Namun yang terjadi justru kebalikannya.

Semua barang atau properti yang berada disana tampak tersusun rapi layak nya sebuah rumah yang layak huni, dan terkesan modern.

"Dad ... tempat ini ...,"

"Kau terkejut ?" tanya Mr. Shawn pelan dengan senyuman tipisnya.

Tanpa menoleh kearah Mr. Shawn, Jeane menganggukan kepalanya.

"Ini indah Dad ! aku kira bangunan ini bangunan lama, dan tak terdapat properti seperti ini," ucap Jeane jujur dengan manik nya masih sibuk menatap seluruh ruangan

hingga .....

Sepasang manik nya mendapatkan sosok yang lama sudah ia tak temui.

"Daddy !!!!" pekik Jeane yang langsung berlari menghambur ke pelukan Tuan Park, yang memang sudah menunggu kehadiran Jeane.

"Ohh ... putri kecil Dad akhirnya datang, kenapa kau lama sekali sayang?" ucap Tuan Park sambil mengusap punggung Jeane lembut.

Sebuah cairan bening kini telah tumpah tak tertampung dari kedua manik cantiknya.

"Hei ... kau menangis?" panik Tuan Park.

Dengan cepat Jeane menggelengkan kepalanya.

"Ane senang dapat bertemu dengan Dad lagi," ucap Jeane jujur.

"Jadi kau tak ingin bertemu dengan Oppa mu yang tampan ini?" tanya pemuda yang kini sudah berada di belakang Jeane.

"O..-oppa," ucap Jeane parau sambil melepaskan pelukannya dari Tuan Park.

Setelah nya Jeane langsung menghambur ke pelukan William.

Sungguh William tak pernah menyangka jika adiknya kini justru terkesan mellow.

'Oh apa ini ? Mengapa Ane menangis seperti ini ?'

"O...-oppa ... Ane merindukanmu ...,"

"What ?! Jadi sekarang Ane mengakuinya kalau kau merindukan Oppa mu yang tampan ini ?" ucap William panjang lebar dengan antusias nya yang sudah seakan tak percaya dengan apa yang di katakan oleh adiknya.

Jeane memukul kecil dada kakak nya itu di pelukannya.

"Ane merindukan bertengkar dengan Oppa ..., dan suara cerewet Oppa," cicit Jeane polos.

Seketika seluruh ruangan tampak tergelak tawa mendengar ucapan Jeane yang tanpa merasa bersalah sedikit pun, sedangkan William hanya dapat mematung mendengar ucapan adikknya yang terlalu mengejutkan untuknya.

"Yak Ane ! mengapa mengatakannya seperti itu ? Kau tak merindukan wajah Oppa mu yang tampan ini ?" ucap William sambil melepaskan pelukannya.

Jeane menggelengkan kepalanya pelan, dan dengan santai mengatakan.....

"Tampanan Niel Oppa dibanding kan dengan William Oppa yang cerewet," ucap Jeane menatap William sembari mengusap cairan bening yang tadi membasahi manik nya.

"Niel ?? Kakak kelasmu itu?" tanya William spontan.

Jeane menganggukan kepalanya sambil mengarahkan tangan nya ke arah Mr. Shawn.

"Anak nya Dad!"

Deg !

'Ada apa ini ? Jadi orang yang melindungi Jeane benar benar anak Mr. Shawn ??'

............
TBC

See you next chapter

Leave a comment and vote

.
.
Seya

X10 [END]Where stories live. Discover now