Chapter 26| Believe In You

27 8 0
                                    

X10 dan Jeane kini sudah berada di sebuah hotel kecil yang menurut X10 tempat tersebut adalah tempat yang aman bagi Jeane dan dirinya.

"Kau tunggu disini, aku akan mengambil kotak P3K yang aku pesan pada penjaga hotel tadi, dan keperluan lainnya," ucap X10 sambil menurunkan Jeane dari punggungnya dan mendudukkan nya pada sebuah sofa.

Jeane hanya menurut dengan semua perkataan X10 tanpa menolak atau membantah sedikit pun.

Setelah menunggu X10 beberapa menit, X10 pun datang dengan berbagai tentengan di tangannya.

"Kemarikan tanganmu," ucap X10, yang kemudian Jeane lansung mengulurkan tangannya pada X10.

Dengan hati hati X10 mengelap tangan Jeane dengan air hangat.

"Maaf kan aku, karena membiarkan mu menjadi seperti ini." ucap X10 sendu saat melihat pergelangan Jeane yang memerah karena ikatan sebelumnya.

"Ti...-tidak Oppa tidak salah, malah aku senang karena doaku terkabul, Oppa menyelamatkanku," ucap Jeane sambil menunduk menatap pergelangan tangannya yang kini tengah di bersihkan dan di obati X10.

"Oppa mau kah kau berjanji padaku?" lanjut tanya Jeane lagi sambil menghentikan pergerakan tangan X10 yang sedang mengobati lengannya.

Refleks X10 mendongak dan menatap manik cantik Jeane yang kini terlihat lebih sayu dari biasanya.

"Janji apa ?"

Jeane mengambil nafas nya perlahan lalu menghembuskannya.

"Oppa akan selalu ada di dekatku, dan menjagaku, a..-aku takut... hiks... hiks," ucap Jeane sambil memainkan baju yang ia kenakan.

Tubuh Jeane bergetar, dan isakannya semakin lama semakin keras.

X10 dengan segera memeluk tubuh rapuh, dan mengusap punggung Jeane lembut.

"Hei jangan menangis, Oppa akan selalu ada untukmu, Oppa janji akan menjagamu dari hal apapun itu, dan maafkan Oppa yang sebelumnya sempat gagal menjagamu," ucap X10 menenangkan Jeane yang masih terisak.

Saat dirasa Jeane sudah mulai tenang , X10 pun melonggarkan pelukannya.

"Kau istirahatlah dulu, kau tampak sangat lelah,aku tak mau kau sakit," ucap X10 sambil menepuk punggung tangan Jeane lembut, dan langsung menggendong Jeane ke arah ranjang yang ada di kamar itu.

Awal nya Jeane ingin berontak dari gendongan X10, namun apa daya sekujur tubuhnya terasa sakit dan lemah.

X10 merebahkan tubuh Jeane yang lemah di ranjang yang ada di kamar hotel itu.

"Tidur lah."

Baru saja X10 hendak beranjak dari pinggir kasur yang Jeane tempati, spontan tangan Jeane segera menahan lengan X10.

Jeane tidak mau ditinggal sendiri!

"Niel Oppa mau kemana? kau akan pergi? kau mau meninggalkanku?" tanya Jeane bertubi tubi pada X10, yang langsung di sambut dengan gelengan kepala sebagai jawaban dari X10.

Dengan hati hati ia mencoba menjelaskan pada Jeane bahwa ia tak akan meninggalkan gadis itu sendiri, sebelumnya ia hanya sekedar ingin membersihkan dirinya, hanya itu tak ada yang lain.

Pada akhirnya X10 mengalah pada Jeane, dan lebih memilih tetap disana hingga gadis itu tertidur.

'Kenapa aku menjadi seperti ini, hati ku terasa sakit saat melihat mu rapuh seperti ini, aku menyesal telah ceroboh sebelumnya.'

X10 [END]Where stories live. Discover now