Chapter 16| Investigation

53 11 8
                                    

Jeane kini tengah asik menonton film yang ia setel di ruang TV apartemennya sendirian.

Lalu kemana X10?

X10 terpaksa meninggalkan Jeane sendirian karena ia mendapat pesan singkat dari X9, padahal awal nya X10 lah yang mengajak Jeane menonton film di apartemennya, namun kenyataannya malah X10 juga lah yang pergi di tengah tengah film yang belum selesai.

Sejujurnya Jeane kesal, tapi mau bagaimana lagi X10 meminta izin padanya bahwa ia ada urusan mendadak yang harus segera di selesaikan dan tidak bisa ditunda. Dengan terpaksa Jeane mempersilahkan X10 mengurusi urusannya tersebut.

Flashback on

"Ane, ayo kita nonton film ini!" seru X10 sambil menunjuk film yang sedang di gandrungi baru baru ini.

Sebuah anggukan kepala cepat Jeane berikan pada X10. Dengan sigap Jeane mengambil dvd film yang ada di tangan X10 dan mempersiapkan keperluan lainnya untuk menonton, tak lupa X10 juga mempersiapkan popcorn dan cemilan lain, serta soft drink untuk menemani saat menonton film tersebut.

Setelah siap Jeane pun menyetel film tersebut.

Keduanya tampak asik fokus pada film tersebut, sesekali mereka tertawa karena tingkah aktor utama yang menjadi lakon film tersebut.

Ddrrt

Handphone X10 bergetar sekali.

Kalau biasanya orang lain akan mengabaikan handphonenya jika bergetar hanya sekali, lain halnya dengan X10 ia akan langsung memeriksanya, karena orang yang mengetahui nomer ataupun akses menghubungi X10 tidak banyak yang tahu, dengan artian berarti setiap orang yang menghubungi nya pasti penting.

Jari jemari X10 dengan cepat memeriksa pesan yang masuk. Diluar dugaan X10, ia tak menemukan pesan tersebut, melainkan hanya sebuah email berwaktu yang masuk ke dalam handphonenya.

'Temui ditempat awal bertemu -X9'

Setelah melihat pesan tersebut X10 langsung meminta izin pada Jeane bahwa dia ada urusan mendadak yang tidak dapat dinanti nanti.

"Ane maaf, seperti nya aku harus meninggalkanmu sebentar, aku baru saja mendapat pesan bahwa ada urusan yang harus aku selesai kan sekarang juga,"

Jeane sedikit mempoutkan bibirnya, dan menganggukan kepalanya lemah, tak lupa ia mengatakan pada X10, jika ia nantinya pulang lebih cepat untuk kembali ke apartemennya itu, sebab apartemennya akan terbuka lebar untuk X10.

Sedikit dengungan dari X10. Tak lama ia pun berpamitan pada Jeane sambil melambaikan tangannya keluar dari apartemen Jeane.

Flashback off

***

X10 sudah berada ditempat pertemuan nya dengan X9.

Seorang pemuda menggunakan kaos putih di lapisi jas panjang abu abu menghampiri X10 dari belakang.

"Jangan berbalik ke arah ku," ujar pemuda tersebut, "Ayo kita bicarakan di bangku yang ada di taman dekat sini," lanjut pemuda itu pada X10.

X10 mengikuti instruksi tersebut.

Setelah duduk di bangku taman yang saling memunggungi, pemuda itu mulai membuka pembicaraan nya kembali, ia mengatakan bahwa ia sudah mendapatkan informasi yang lebih jauh mengenai Shadow yang sempat X10 tanyakan pada Capt.

"Baiklah akan kulihat nanti berkasnya X9," ucap X10 singkat . "Oh iya, apa anggota A.O.K juga ada yang memantau keluarga Tuan Park di Korea?" lanjut X10 bertanya pada X9.

"Seperti nya Tuan Park tidak meminta A.O.K turun tangan langsung disana, karena Tuan Park bekerja sama dengan NIS disana," jawab X9.

"A...-ah seperti nya anak tertua Tuan Park menyelidiki diam diam mengenai ancaman ancaman yang ada dari 'Black✔️' " ucap X10 santai.

"Really?, kalau begitu ini bisa bahaya jika anak tertua Tuan Park mengetahui identitas organisasi ini terlebih dahulu dari NIS ataupun A.O.K," kaget X9 antusias tanpa menoleh kearah X10 yang ada dibelakangnya.

Sebuah anggukan kecil X10 berikan pada X9, ia sependapat dengan X9, tak lupa X10 memberitahukan alasan kecurigaannya tersebut yang tak lain merupakan hasil kesimpulannya pada Jeane, terlebih X10 mengetahui latar belakang William yang merupakan lulusan Harvard jurusan IT dengan predikat Cumlaude serta pengalamannya yang bisa dibilang William setara dengan hacker profesional.

"Baiklah, dua hari lagi aku akan ke Korea memastikan hal itu," balas X9

"Sebaiknya hal ini tidak usah disampaikan ke Capt,"

X9 mengiyakan ucapan X10 tersebut, sembari memberitahu X10 bahwa ia telah meninggalkan berkas tersebut pada bangku taman yang barusan ia duduki.

Setelah dirasa X9 pergi, X10 langsung mengambil berkas yang ditaruh di bangku oleh X9 tersebut, lalu meninggalkan tempat pertemuan itu.

***

"Bagaimana perkembangannya ?"

"Kami sudah berhasil mendapatkan alamat id tersebut Direktur Park," ucap Jeha tegas.

Sebuah senyuman tipis Tuan Park berikan pada Jeha, dan tak lama ia menanyakan seputar penyelidikan mengenai id yang sempat menganggu pemikirannya.

Cukup memakan waktu Jeha menjelaskan informasi apa yang sudah ia dapatkan, sekaligus informasi yang masih simpang siur menurutnya.

Setelah nya baru lah Jeha, berpamitan undur diri dari ruangan Tuan Park.

Baru saja Jeha melangkahkan kaki nya beberapa langkah, Jeha menghentikan langkahnya itu.

"Jeha, anakku tidak tau mengenai hal ini bukan?" tanya Tuan Park dengan nada yang terdengar ragu.

"Untuk saat ini kelihatannya Pak William tidak mengetahui nya," ucap Jeha singkat.

Tuan Park menghela nafasnya pelan, dan menganggukan kepalanya kecil lalu mempersilahkan Jeha kembali ke tempatnya.

'Maaf kan dad, aku terpaksa menutupi nya dari kalian, dad tidak mau kalian dalam bahaya anak anakku,'

................

TBC

See you next chapter .....

Leave a comment and vote

.

.

Seya

X10 [END]Where stories live. Discover now