Chapter 23| Kidnapped

34 11 4
                                    

X10 segera membaca pesan yang baru saja masuk ke handphone miliknya.

"A..-ah ternyata dia sedang sidang tadi, pantas saja tadi tidak menghubungi ku," gumam X10 pelan.

Sejenak X10 tampak berfikir, apakah dia harus menunggu Jeane ditempatnya saat ini atau langsung menghampiri gadis itu.

Setelah mempertimbangan cukup lama, akhirnya X10 memutuskan untuk menunggu Jeane di tempatnya saat ini, karena menurut pesan yang dikirimkan, disana dengan jelas tertulis bahwa Jeane akan datang menghampirinya, yang dengan kata lain mengatakan bahwa ia disuruh untuk tetap tinggal disana bukan?

X10 menganggukan kepalanya pelan, dan tak lupa membalas pesan Jeane tersebut. Ia hanya mengatakan pada Jeane bahwa ia akan menunggu dirinya ditempat sebelumnya.

Sesekali X10 berdiri dari tempat duduknya, kemudian duduk kembali. Jika orang lain melihatnya, mungkin lebih seperti seseorang yang seolah tidak sabar menunggu kekasihnya datang, apalagi dengan raut wajah X10 yang terlihat bahagia.

Awalnya X10 tampak begitu antusias dan senyumannya tetap terpatri di wajah tampan
miliknya, hingga lima belas menit berlalu, Jeane belum juga datang menemui dirinya, bahkan batang hidung nya saja belum juga terlihat olehnya.

Raut wajah X10 kini bukan lagi terlihat raut wajah yang bahagia, melainkan raut wajah yang tampak khawatir dan gelisah.

Sesekali dia melihat jam di layar handphone miliknya dan memijit pelipisnya.

'Dimana kau sebenarnya Ane? Apakah membutuhkan kau memerlukan waktu yang lama datang ke tempatku?' Monolog X10 dalam hati sambil berjalan mondar mandir ditempatnya.

di lain tempat......

Srett....!

Seorang pemuda dengan berperawakan tinggi tiba tiba menarik tangan Jeane.

Refleks handphone yang berada di genggaman Jeane pun terjatuh.

Dengan cepat tangan Jeane meraih handphone nya yang terjatuh tadi, walaupun dengan kondisi tangan lainnya masih ditarik paksa oleh pemuda yang tak ia kenal.

"Hei kau siapa? kenapa menarik lenganku ?!" dengus Jeane kesal berusaha melepas cengkraman dari pemuda yang tak ia kenal.

Pemuda itu tidak menggubris perkataan Jeane dan malah tambah menarik lengan Jeane.

"HYAAA!!, berhenti !! kau tahu kau telah menjatuhkan handphone ku tadi, untung saja masih menyala walaupun sedikit retak," bentak Jeane sambil masih berusaha melepaskan tangannya dari pemuda itu.

'Dia mau membawa ku kemana ? ini kan arah berlawanan dari tempat seharusnya aku bertemu dengan Niel Oppa, siapa pemuda ini ?' Monolog Jeane dalam hati sambil mengedarkan pandangan ke sekelilingnya.

Seketika perasaan takut dan tidak tenang menyelimuti Jeane saat ini. Dengan mengandalkan instingnya Jeane langsung mengirimkan pesan singkat pada X10 meminta pertolongan, sebelum pemuda yang mencengkram tangannya menyadarinya

Benar saja, baru saja Jeane selesai mengirim pesan singkat pada X10 pemuda yang mencengkram tangan Jeane tadi tiba tiba berhenti melangkahkan kaki nya, dan menatap Jeane lekat.

Pemuda tadi tampak memberikan senyuman sinis nya lalu mengambil handphone Jeane secara kasar.

"Hei, kembalikan handphone ku!" geram Jeane berusaha menutupi rasa takutnya.

Pemuda tadi tetap tak menggubris nya, malah membanting handphone Jeane begitu saja, dan kembali menarik paksa gadis itu.

"Lepas! lepaskan tanganmu dariku! kau siapa?!" bentak Jeane kasar.

X10 [END]Where stories live. Discover now