Chapter 28| Who

19 7 0
                                    

"A—"

X10 menghentikan perkataannya saat melihat Jeane yang kini telah tertidur di ranjang apartemen kerabatnya itu.

'Ah kau sudah tidur rupanya.' Monolog X10 sambil mendekatkan langkah nya menuju ranjang dimana Jeane kini tertidur.

Jeane terlihat tenang dan lelap dalam tidurnya.

Semoga saja tidak ada mimpi buruk yang datang dalam mimpi Jeane kali ini.

'Kau sangat cantik saat terlelap seperti ini Ane, maaf kan aku yang sempat gagal melindungi mu, lain kali aku tidak akan lalai lagi menjagamu,' ucap X10 dalam hati sambil sesekali mengusap rambut Jeane pelan agar Jeane tidak terusik dengan pergerakannya.

X10 tidak ingin membuat Jeane terusik apalagi sampai membangunkannya, untuk itu X10 merapikan selimut yang Jeane pakai sejenak, lalu X10 memilih tidur di sofa yang tak jauh dari ranjang tersebut.

'aku akan disini menjagamu.' 

...
...

Jeane perlahan mengerjapkan maniknya, dan mengedarkan pandangan nya pada seluruh sudut ruangan yang kini ia tempati.

Kosong

'Dimana Niel Oppa?'

hal itu yang pertama kali terlintas di pikiran Jeane.

Dengan sedikit rasa cemas, Jeane pun segera membuka selimut yang menutupi seluruh tubuhnya, dan beranjak menuju pintu kamar tersebut.

"Ni-niel Oppa ..." lirih Jeane pelan.

Jujur ada sedikit rasa takut jika ia ditinggal sendiri, apalagi tidak ada X10 disampingnya.

Dengan sedikit ragu Jeane membuka gagang pintu kamar tersebut.

Ceklek

"O..-oppa," lirih Jeane pelan saat melihat pemuda yang ada di hadapannya.

"Hei ada apa?" panik X10 saat mendapati Jeane terlihat tidak dalam kondisi yang bisa dikatakan baik.

Jeane menatap X10 dengan senyum yang ia paksakan.

"Aku kira Oppa meninggalkanku," lirih Jeane pelan.

Bruk

Kaki Jeane melemah, tanpa sadar ia kehilangan keseimbangannya dan terjatuh. Untung saja X10 yang ada di hadapannya dengan sigap menahan tubuh gadis itu, dan menuntunnya kembali ke dalam kamar.

"Ada apa?" tanya X10 yang kini mengusap lembut anak rambut Jeane.

Jeane tidak menjawab pertanyaan X10, melainkan hanya sebuah gelengan pelan yang mewakili pertanyaan X10.

"Oppa ... oppa janji tidak akan meninggalkan Jeane apapun yang terjadi kan?" tanya Jeane menatap lekat manik X10.

"Hng, tentu saja aku janji padamu, tapi bisakah kau juga mau berjanji padaku?" balas X10.

Dengan cepat tanpa banyak berfikir Jeane menganggukan kepala nya.

"Kau harus berjanji bahwa apapun yang akan dikatakan orang lain kepadamu jangan langsung kau percaya, dan percayakan semua perkataan yang akan aku katakan padamu, apakah bisa?" tanya X10 lembut.

Kali ini Jeane tampak sedikit berfikir, yang kemudian menganggukan kepalanya lucu.

"Terimakasih Ane," ucap X10 yang langsung memeluk Jeane tanpa ia sadari.

Jeane yang sadar dengan perlakuan X10 langsung mengerjapkan manik nya, serta jangan lupakan wajah Jeane yang mulai memerah karena perlakuan X10.

X10 mulai melepaskan pelukannya, karena teringat akan pesan yang ditulis oleh Jackson saat X10 tadi sempat keluar dari kamarnya dan Jeane.

X10 [END]Where stories live. Discover now