Chapter 46| Why ?

23 9 4
                                    

Seorang pemuda tampak geram setelah tak berhasil menghubungi saudaranya itu, pasalnya ia baru saja mengatakan pada King bahwa ia berjanji dalam empat hari akan menyelesaikan semuanya dengan cara dia sendiri, dan pemuda itu sangat yakin bahwa ia dapat menyelesaikan nya dengan cepat tidak seperti teman sejawatnya yang dikenal dengan sebutan Shadow.

"Ck, kemana Mark? kenapa dia tak mengangkat telefon ku atau bahkan memberi ku kabar setelah bertemu Connor .. Connor itu!" gerutu Ryu sambil menghentak hentakan kaki nya.

Ryu seakan kebakaran jenggot saat tak mendapat kabar dari saudaranya itu.

"Hans!!" geram Ryu memanggil anak buahnya itu.

Dengan langkah cepat Hans yang memang setia padanya langsung mendatangi Ryu yang kalut.

"Kau sudah dapat melacak gadis itu?" tanya Ryu pada Hans, yang memang sebelumnya sempat ia suruh untuk mencari jejak Jeane yang berhasil lolos darinya.

"Maaf bos, tapi saya tak dapat menemukannya, sepertinya gadis itu di sembunyikan oleh orang yang kuat, sehingga saya tak dapat melacaknya," ucap Hans jujur.

"Sialan, siapa yang menyembunyikannya, cari tahu secepatnya dalam dua hari ini, kita hanya memiliki waktu empat hari untuk mengambil chip itu," ucap Ryu ketus.

"Ba..-baik bos," ucap Hans terbata bata.

"Ah, iya ... jika kau tak dapat menangkap gadis itu, kita harus beralih menangkap saudaranya langsung," gumam Ryu tiba tiba sambil mengusap dagunya.

Setelah nya Hans langsung keluar dan mengerahkan anak buah yang berada di bawah nya untuk mencari jejak Jeane.

Tak berselang lama Ryu mendapatkan pesan tak terduga dari saudaranya yang sebelumnya iya tak dapat hubungi.

Pesan itu hanya pesan pendek yang dikirim kan oleh Mark, hanya saja seketika Ryu murka, dan membantingkan handphone yang berada di genggaman tangannya.

'Enak saja kau menghalangi jalan ku.' dengus Ryu dalam benak.

***

William kini tengah berada di rumah nya, lebih tepatnya dalam ruang kerja nya yang berada di rumah.

Entah mengapa semenjak ia mengingat bahwa sewaktu pembicaraan nya dengan Sojin, dan disana pula tak lama kemudian Stela datang, William tampak gelisah.

Pasalnya yang terakhir ia bicarakan pada Sojin sang bodyguard yang ia anggap seperti kakak nya itu mengenai kartu 'as' yang ia temukan namun belum ia perlihatkan pada Sojin.

Srek

Srek

"Sialan! ... sepertinya ia berhasil mencurinya!" decak William kesal saat menyadari bahwa berkas yang ia sembunyikan rapat rapat mengenai kartu 'as' tersebut tak ada pada tempatnya.

Prang !!!

William melemparkan satu satunya vas bunga yang berada di meja kerjanya.

Tok
Tok

Seketika ketuka pintu ruang kerja William menjadi berisik.

Dengan langkah gontai William melangkahkan kaki nya menuju pintu tersebut.

"Apa yang terjadi Will?"

"Ah ... tidak apa apa hyung," ucap William malas.

Namun Sojin tak percaya begitu saja, melainkan pandangannya kini sudah teralihkan dengan pecahan pecahan vas bunga yang berserakan di lantai.

X10 [END]Where stories live. Discover now