Chapter 48| I'll Be Back

25 9 2
                                    

Stela kini tengah berada di sebuah cafe yang berada tak jauh dari kantor Park Corporation Company.

Semenjak keluar dari ruangan William, dimana Stela mengatakan akan kembali bekerja pada William setelah tiba tiba dirinya menghilang selama ini, ia memejamkan manik nya rapat rapat, memikirkan baik baik perkataan William sebelumnya.

"Apa yang harus kulakukan?" lirih Stela pelan sambil memainkan jarinya.

Sesekali bahkan ia merutuk kebodohannya, yang pada akhirnya meninggalkan jejak bagi William.

Ia tak pernah menyangka bahwa atasannya sangat jenius.

'Haruskah aku katakan padanya mengenai organisasi ?, lalu bagaimana dengan Hanjin ? dan bagaimana nasibku? apa nanti nya akan menjadi bumerang bagiku?, tapi ... bagaimana aku membuat pelajaran pada Hanjin yang memainkan perasaanku?' Monolog Stela dalam benak.

"Sedang sendiri nona?" tanya pemuda yang tiba tiba datang menghampiri Stela, dan mendudukkan dirinya tepat di depan bangkunya.

Mendengar suara itu, sontak Stela membuka kedua maniknya.

"Y..-ya," ucap Stela gagap.

Stela memerhatikan baik baik pemuda yang ada di hadapannya, pasalnya ia seolah merasa mengenali pemuda yang berada di hadapannya itu.

Pemuda itu menyunggingkan senyuman tipis nya pada Stela.

"Siapa kau?, mengapa aku merasa pernah melihatmu ... apa kau mengenalku ?" tanya Stela tanpa basa basi.

Pemuda itu tampak tersenyum kembali, namun senyuman itu tampak sedikit misterius bagi Stela.

"Well, mungkin, aku hanya ingin sedikit bertanya padamu," ucap pemuda itu seakan menjeda perkataannya.

Stela mengerutkan dahinya bingung.

"Apa yang ingin kau tanyakan padaku?" tanya gadis itu pada akhirnya.

'Siapa tahu gadis ini dapat membebaskan diriku dari organisasi sialan ini, aku ingin kebebasan dan kembali pada keluarga ku,' lirih pemuda itu dalam benak.

"Apa hubungan mu dengan Shadow?, sekaligus anak pemilik perusahaan itu?" tanya pemuda itu to the point, dengan diakhiri menatap gedung yang berada di seberang cafe.

Stela yang awalnya tampak tenang seakan tercekat saat mendengar dua pertanyaan bertentangan yang diajukan padanya.

'Siapa sebenarnya pemuda ini ? apakah dia mengintaiku selama ini ?' gumam Stela dalam benak.

Perlahan Stela menetralkan deru nafasnya yang sudah tak beraturan, ada sedikit perasaan takut yang tiba tiba menghantui Stela.

"Apa maksudmu?"

Hanya pertanyaan singkat itu yang tiba tiba terlontar dari mulut Stela.

"Baiklah, jika kau tak mau memberitahu ku sendiri, aku akan mencari identitasmu dengan caraku sendiri," ucap pemuda itu dingin.

"K...-kau!!" bentak Stela dengan sedikit meninggikan suaranya.

Pemuda itu hanya tersenyum misterius, tanpa bisa diketahui apa maksud dari senyuman itu sendiri, lalu membalikkan badannya seolah akan meninggalkan Stela.

Stela yang melihat respon pemuda itu yang seolah janggal untuknya langsung menghentikan langkah pemuda itu.

'Gatcha, kau masuk perangkapku nona cantik,' lirih Pemuda itu dalam benak.

"Apa imbalan untukku jika aku memberitahu mu mengenai pertanyaanmu itu ?" tanya Stela tiba tiba.

Ya jujur pikiran Stela saat ini masih lah bercabang ia belum memiliki keputusan yang akan ia ambil.

"Well, berhubung ... aku tak dapat membaca pikiranmu, jadi aku tak tahu harus memberimu imbalan apa yang pantas, begini saja ... bagaimana kita bekerja sama? seperti nya kita berada di kapal yang sama," ucap pemuda itu langsung pada Stela.

Ditatap nya pemuda itu dengan lekat, mempelajari keseriusan dari raut wajah pemuda tersebut.

Perlahan dengan sedikit ragu Stela mengulurkan tangannya untuk berjabat tangan dengan pemuda itu.

"Deal," ucap Stela pelan, yang di balas anggukan pelan oleh pemuda itu.

Setelah nya keduanya tampak serius memulai akan pembicaraan mengenai apa yang di tanyakan pemuda itu sebelumnya, dan kali ini entah bagaimana Stela mengatakan sejujurnya pada pemuda itu.

'Seperti nya aku tak salah memilih gadis ini sebagai sumber info, semoga rencana ku setelah ini membuahkan hasil.' benak pemuda itu dalam benak.

***

Calgary, Canada

X10 kini sudah berada disebuah ruangan dimana biasanya Joe berada di sana jika sudah fokus pada instruksi X10.

X10 duduk dengan santai bersandar pada sofa disana.

"Jadi, ada apa hyung memanggilku kemari?" ucap X10 santai.

"Ck kau ini, kau tak tahu apa aku sangat khawatir padamu, terlebih tak ada kabar apapun darimu, dan semua alat lacak yang kutaruh padamu tak terdeteksi," gerutu Joe.

X10 terkekeh pelan mendengar gerutuan Joe, hingga ....

"Gara gara kau, Jeane sempat pingsan asal kau tahu."

Seketika X10 terdiam, dan membulatkan manik nya kaget.

"Apa maksud hyung ?!" ucap X10 dengan suara sedikit meninggi.

Joe memijit pelipis nya tipis, dan menatap X10 lekat.

"Seperti nya saat itu Jeane tak sengaja mendengar obrolan ku dengan Mr. Shawn yang mengatakan bahwa Mr. Shawn akan mencarimu, aku tak tahu pastinya, hanya saja aku mendengar gadis itu seperti histeris panik saat mendengar kata hilang, dan setelah nya aku mendengar raungan kesakitan dari suara gadis itu, baru baru ini kutahu gadis itu jatuh sakit menunggu kabar mu, dengan terpaksa Mr. Shawn berbohong padanya, bahwa kau baik baik saja, sebab ia selalu berhalusinasi takut kau diculik," ucap Joe memberi penjelasan panjang pada X10.

"Arghhh, sial ... Jeane memiliki trauma semenjak kejadian sebelumnya," ucap X10 sambil mengusak rambutnya kasar merutuki dirinya sendiri.

X10 menghembuskan nafasnya kasar.

"Besok aku akan kembali ke Korea, aku tak sanggup membuat nya menungguku terlalu lama," lirih X10 sambil menundukkan kepalanya. "Terimakasih kau memberitahu kabarnya padaku," lanjut X10.

"Dia mencintaimu Niel," ucap Joe.

Sebuah dengungan pelan X10 berikan pada Joe.

'Maafkan aku Ane ... maafkan aku ... setelah ini aku akan berada di sampingmu.'

..........

TBC

See you next chapter

Please leave comment and vote ...

.
.
Seya

X10 [END]Where stories live. Discover now