Chapter 27| Worried

23 9 0
                                    

Jeane dan X10 kini tidak lagi berada di dalam helikopter, melainkan berada di dalam taxi yang sedang membawa mereka menuju tempat mereka menginap malam ini, yang tak lain apartemen kerabat X10.

Mengapa tidak di hotel atau semacam nya?

Karena menurut X10 tempat kerabat nya itu lebih aman dibandingkan hotel atau semacamnya, apalagi mengingat lokasi mereka berada saat ini.

.... Amsterdam

Ya, helikopter yang mereka tumpangi berhenti di Amsterdam.

Sebenarnya atasan X10, atau seseorang yang biasa X10 sebut 'capt' menyuruh nya untuk tinggal di hotel. Namun tanpa sepengetahuan atasannya ia mengabaikan hal itu.

X10 tau bahwa langkah yang ia ambil ini sangatlah beresiko, terlebih dia mengabaikan instruksi atasannya itu, tetapi ia yakin langkahnya kali ini sudahlah benar, mengingat kerabat yang ia maksud mempunyai kekuasaan yang cukup berpengaruh di wilayah Amsterdam.

"Niel Oppa kita dimana?" tanya Jeane mengerjapkan manik nya, yang masih dalam pangkuan X10.

X10 yang sadar Jeane terbangun, langsung mengusap rambut Jeane lembut.

"Kita di Amsterdam." jawab X10 sambil menampilkan senyumannya.

"Hah?!"

Manik Jeane membola, sambil mengedarkan pandangannya ke arah sekelilingnya.

"Kita sudah tidak di heli lagi ?" cicit Jeane kecil.

X10 menggelengkan kepala nya pelan, dan menjelaskan pada Jeane bahwa kini mereka telah berada di dalam taxi yang akan membawa nya ke apartemen milik kerabatnya.

Jeane hanya menatap X10 bingung. X10 yang menyadari akan hal itu tentu saja langsung menjelaskan kronologi nya bagaimana bisa ia sudah sampai berada disana, mulai saat Jeane jatuh tertidur di helikopter, kemudian X10 yang enggan membangunkannya serta memilih menggendong Jeane ke dalam taxi, hingga pada akhirnya sebentar lagi mereka akan sampai di tempat tujuannya.

Jeane yang mendengarkan segala penjelasan X10 hanya dapat tertegun menatap pemuda itu, dan jangan lupakan ada rona merah samar yang tercipta di kedua pipinya.

'Aku tak tahu bahwa Niel oppa ternyata gentle, Astaga apa yang kau pikirkan Ane!! ada apa ini? Mengapa hatiku rasa nya seperti tak karuan... apa jangan jangan aku me—'

Belum sempat Jeane menyelesaikan gumaman nya dalam benaknya, X10 tiba tiba saja membuyarkan lamunan sesaat nya.

"Are you ok ?" tanya X10 dengan raut khawatir sambil menepuk nepuk pipi Jeane lembut.

Sebuah gelengan kepala cepat Jeane berikan pada X10.

"Aku kira kau kenapa, kalau ada sesuatu yang ingin kau katakan langsung saja kau katakan padaku, tak usah sungkan," ucap X10 tulus, yang di balas dengan anggukan Jeane.

Tak lama setelah nya taxi yang mereka kendarai pun berhenti tepat di tempat yang memang X10 beritahu sebelumnya.

Tanpa berlama lama keduanya langsung segera turun dari taxi tersebut segera menuju apartemen kerabat X10.

"Hai."

"Hai Jackson, bagaimana kabarmu ?" ujar X10 menyapa kerabatnya itu.

"Seperti yang kau lihat, aku baik baik saja, jadi ini kekasih mu?"

X10 mengeratkan rangkulannya pada Jeane sambil melirik manik milik gadis cantik itu.

"Ah ya, dia kekasihku, perkenalkan dia Ane."

X10 [END]Where stories live. Discover now