Chapter 15| Confide

49 11 0
                                    

Pagi ini Jeane masih tengah berada di ranjang empuk apartemennya, menghabiskan waktunya dengan bermalas - malasan, enggan beranjak sedetik pun dari posisi nya, walaupun sebenarnya ia sudah bangun sejak tadi.

"Ane, kau tidak akan ke kampus hari ini?" tanya Daisy yang tengah bersiap siap merapihkan pakaiannya.

Sebuah gelengan kepala dan sahutan kecil Jeane berikan pada Daisy, ia mengatakan bahwa dirinya tinggal menunggu panggilan sidang saja.

Setelah nya Daisy berpamitan dengan Jeane bahwa ia akan segera berangkat, serta memberitahu pada Jeane bahwa ia juga sudah membuat sarapan yang ia taruh di meja makan, jika Jeane menginginkannya.

Dengan sedikit malas Jeane memberikan kode 'OK' dengan tangannya kepada Daisy sebagai jawaban untuk sahabatnya itu.

Tak berlama lama, Daisy segera meninggalkan apartemen itu, ia tidak ingin telat datang ke kantor tempat magangnya itu,karena bagaimanapun ia harus cepat menyelesaikan magang nya dengan baik, dan menyelesaikan skripsi menyusul Jeane.

Dengan sangat malas Jeane sedikit memutar tubuhnya, dan berguling memikirkan hal yang sebaiknya ia lakukan hari ini.

Beberapa ide muncul di otaknya secara tiba tiba, tetapi tak lama ia kembali mengurungkan niat nya itu.

"Aish, jangan kau ganggu Niel Oppa, mungkin saja kan Niel Oppa sibuk," gerutu Jeane pelan sambil menepuk dahinya.

"Aku bosan ~~"

Dengan langkah gontai Jeane menuju kamar mandi nya untuk membersihkan dirinya, dan berupaya menghilangkan rasa bosan yang ia rasakan saat ini.

Setelah merasa dirinya bersih dan rapi Jeane duduk di bangku tengah menatap layar segiempat yang berada di hadapannya. Beberapa kali jari jemarinya sibuk dengan remot TV mencari chanel yang ia sukai.

Diliriknya jam yang berada di dinding diatas TV, saat ini jam masih menunjukkan pukul 10.15 AM.

Jeane yang merasa bosan tiada hentinya, akhirnya memutuskan untuk menelfon X10, tak peduli apakah nanti nya X10 sibuk atau tidak, sebab alam sadarnya telah men-set nama X10 di pikiran gadis itu.

Baru saja Jeane hendak menelfon X10, bel pintu apartemen Jeane berbunyi.

Mau tak mau Jeane membuka pintu apartemennya terlebih dahulu.

Ceklek

Tampak seorang dengan tubuh tegap, bidang , dengan senyuman "puppy" miliknya, sambil menggenggam kantong di kedua tangan nya.

"Hai," ucap pemuda itu.

Sebuah senyuman cantik sebagai balasan Jeane berikan pada pemuda tersebut, dan tentu nya tak lupa mempersilahkan masuk pemuda itu.

"Apa yang Niel Oppa bawa?" tanya Jeane sambil melirik kedua kantong yang sedang di genggam X10.

"Ah ini ... bukalah, ini untukmu," ujar X10 sambil menyerahkan kedua kantong tersebut.

Dengan tatapan bingung Jeane menerima kantong itu, serta tak mau merasa penasaran yang lebih lama Jeane akhirnya menanyakan mengenai isi kantong tersebut.

Suara kekehan terdengar dari belah bibir X10, dan tak lama ia memberitahukan bahwa kedua kantong tersebut berisi makanan, yang dimana merupakan kesukaan gadis itu.

Jika satu kantung berisi makanan yang memang harus dimakan sekarang, atau dapat di hangatkan, maka berbeda dengan kantung lainnya yang berisi cemilan dan makanan ringan lainnya untuk mengisi kebosanan Jeane.

Sontak manik Jeane menyipit penuh selidik.

"Dari mana Oppa tau kalau aku sedang di apartemen, dan ... bosan?" tanya Jeane sambil menjeda dengan helaan nafasnya pelan.

X10 [END]Where stories live. Discover now