Chapter 53| Recognition

26 7 3
                                    

Setelah menempuh perjalanan panjang, X10 dengan langkah cepat nya langsung turun dari pesawat tersebut, saat pesawat tersebut baru saja benar benar mendarat sempurna.

Bahkan beberapa pengawal saja sempat menghentikan langkah X10 yang terlihat terburu buru.

Tepat saat keluar dari bandara, X10 telah melihat mobil yang ia ketahui suruhan Mr. Shawn.

Sejujurnya X10 hendak memaki, karena kali ini Mr. Shawn kembali memanjakan dirinya.

Sungguh ia sebenarnya tak terlalu menyukai fasilitas dari sang ayah, namun apa boleh buat demi Jeane, X10 menepis segala egonya dan langsung menaiki kendaraan yang sudah di persiapkan.

X10 langsung segera duduk manis di belakang tanpa berkata sepatah katapun.

Ia tahu bahwa Mr. Shawn pasti sudah memerintahkan pada supir tersebut untuk membawanya ke suatu tempat.

Tak terlalu lama, hanya memakan waktu 45 menit X10 dibawa ke sebuah bangunan tua tempat dimana memang benar adanya Jeane masih berada di sana.

X10 yang masih belom mengerti langsung mengerutkan alisnya bingung.

"Tempat apa ini ?Mengapa kau membawa ku kesini ?" tanya X10 dingin pada akhirnya.

"Mr. Shawn menyuruh saya membawa kesini, Tuan berpesan bahwa seseorang yang Tuan Muda cari berada disini," ucap supir itu sopan.

X10 membulatkan manik nya tak percaya.

'Apa maksudnya ?'

Tanpa menunggu otaknya menerka nerka potongan puzzle menjadi kesatuan yang utuh.

Dengan wajah cemas, dan degup jantung tak karuan X10 langsung berlari kearah pintu bangunan tua tersebut.

Ceklek

"Ane !!!"

"O..-oppa ... Niel Oppa !!!"

Jeane langsung menghambur ke pelukan X10, tanpa mengingat keluarga nya yang kini tampak terpaku pada reaksi Jeane yang terlalu antusias dengan keberadaan pemuda yang baru saja datang kesana.

'Siapa pemuda itu ?'

'Apakah dia yang di sebutkan Ane sebelumnya ??'

Jeane dan X10 tampak saling berpelukan satu sama lain, bahkan keduanya seolah memiliki dunia nya sendiri.

"Gwenchana?" tanya X10 sambil melepaskan pelukannya secara perlahan setelah mengingat kecemasannya sebelumnya.

Dengan cepat Jeane menganggukan kepalanya sambil tersenyum manis pada X10 yang berada di hadapannya.

"Kapan Niel Oppa datang ?" tanya Jeane menatap lekat manik X10.

X10 tersenyum sejenak, dan mengatakan pada Jeane bahwa ia baru saja sampai hari ini.

Jeane sangat senang mendengar ucapan X10, berarti dengan begitu bukankah dia juga menjadi prioritas X10 ?

Sebuah senyuman yang semakin lebar terkembang semakin jelas terlihat di wajah cantik Jeane.

Oh ayolah siapa juga yang menjadi tidak luluh melihat senyuman itu.

Dengan susah payah X10 menegukkan salivanya.

Rasanya ia ingin mengecup bibir Jeane, kalau saja ia tak ingat dengan status nya yang tak lebih dari seorang yang menjaga gadis yang ada di hadapannya itu.

Berulang kali X10 merutuk pada dirinya sendiri, seharusnya ia sadar dari dulu bahwa ia memang sudah menyukai Jeane, dan berusaha menyatakan perasaan nya pada Jeane.

X10 [END]Where stories live. Discover now