Chapter 38| Cooperation

22 7 0
                                    

William beberapa kali menimbang langkah yang harus ia ambil.

Ia tak ingin langkah yang ia ambil salah.

Setelah memikirkannya dengan seksama akhirnya ia dengan yakin memilih seorang yang sangat ia percaya dapat bekerja sama dengan baik dengannya.

William melangkah kan kaki nya menuju ruangan yang ingin ia tuju.

Tok
Tok
Tok

"Masuk."

Ceklek

"William ?!"

Sungguh Tuan Park sedikit kaget akan kedatangan William. Namun ia tak memperlihatkan seluruh kekagetannya pada William, dan setelahnya ia menanyakan pada putranya mengenai keperluannya akan kedatangannya itu.

William meneguk salivanya, dan menganggukan kepala nya pelan.

"Dad aku akan jujur padamu ...—"

William menggantungkan kalimat nya sejenak, membuat Tuan Park yang ada di hadapannya lebih penasaran dengan apa yang ingin ia bicarakan padanya.

"Sebenarnya aku mengetahui rahasia yang appa sembunyikan padaku selama ini."

Deg

'Apa ini ? mengapa William tau ? ....Aish, aku lupa putraku memang cerdas.' Monolog Tuan Park dalam benak.

Tuan Park menghela nafasnya, dan mencubit kening yang berada diantara kedua alisnya.

"Baiklah ... jadi apa yang kau ketahui?"

"Selama ini ada satu organisasi yang mengancam Dad bukan ?"

'Aish, mengapa seperti ini tak bisakah William tak mencari lebih lanjut mengenai hal ini l?'

"Dari mana kau tahu?" Tanya Tuan Park dingin.

Lagi lagi William meneguk salivanya.

"Mmm, sepertinya tanpa kuberitahu, mungkin Dad juga sudah menduganya bukan?" tanya William yang malah balik bertanya kepada Tuan Park.

Tuan Park hanya dapat menstabilkan deru nafasnya.

Ia tahu cepat atau lambat putra nya itu akan mengetahuinya.

"Baiklah Dad menyerah, kau benar selama ini Dad memang di ancam oleh salah satu organisasi, yang bisa dibilang besar."

William tampak menganggukan kepalanya, dan menyetujui perkataan Tuan Park, hanya saja ia ikut menimpali yang menjadi permasalahannya adalah hal apa yang sebenarnya mereka incar dari mereka.

'Sudah kuduga putraku sudah mencari tahu nya sejauh ini.' Monolog Tuan Park dalam benak.

Tuan Park tidak merubah raut wajahnya, ia berusaha menjaga raut wajah nya tidak berubah sedikitpun dari apa yang di katakan oleh putranya itu, bahkan Tuan Park juga sudah mengendalikan emosi nya sejauh ini.

Dengan hati hati Tuan Park mengambil berkas rahasia yang di berikan oleh Jeha sekretarisnya pada William.

"Ini coba kau baca ini, kurasa kau mungkin lebih paham dariku," ucap Tuan Park pada William tenang.

William tentu saja langsung mengambil berkas yang diberikan Tuan Park itu.

"I..-ini?!"

William tampak sedikit tercengang dengan berkas yang kini berada ditangannya.

Tuan Park tak berbicara sepatah katapun. Namun hanya menganggukan kepalanya.

William yang memahami kode dari Tuan Park itu langsung segera membaca berkas itu dengan seksama.

X10 [END]Where stories live. Discover now