Chapter 52| Stalker

22 8 1
                                    

Kini seorang pemuda dengan wajah penuh kebingungan, dan penuh tanya tampak mendudukan dirinya pada sebuah bangku, yang terdapat di pojok cafe.

Mengapa pemuda itu berada disana ?

Sehubungan dengan pesan yang pernah ia kirimkan pada salah satu rekannya, maka dari itu ia berakhir disana untuk menemui nya.

"Ck ... lama sekali," decak pemuda itu sambil menggigiti kuku jarinya pelan.

Banyak sekali kemungkinan kemungkinan yang ada di kepalanya kali ini, hanya saja ia tak mau membuat salah praduga, terlebih kali ini orang yang ia cari sedikit membuat keributan, kalau praduga yang hampir ia simpulkan itu benar.

"Ada apa?" tanya pemuda yang entah datang dari kapan, yang kini sudah ada di hadapan pemuda yang sedari tadi menunggu.

"Ahh ... kau ... mengagetkan ku saja," ujar Sojin pada pemuda yang baru saja datang dengan posisi nya yang masih berdiri.

Tak lama pemuda yang baru saja datang itu memilih untuk duduk di hadapan Sojin.

"Aku tak punya banyak waktu bebas, cepat kau katakan tujuanmu?" tanya pemuda itu kembali memperjelas pertanyaannya yang sebelumnya sudah sempat ia lontarkan secara singkat.

Sejenak Sojin terdiam, seolah memikirkan kata yang tepat, dan cocok untuk ia gunakan kali ini.

"Menurutmu, partner ku di NIS apakah sudah benar benar telah tiada atau justru sebaliknya?" tanya Sojin pada pemuda itu.

Pemuda itu tampak mengerutkan dahinya sejenak. Bukankah sudah pernah ia katakan pada Sojin bahwa ia juga kurang mengetahui siapa yang selamat disana, terlebih ia tak mengenal orang yang dimaksudkan oleh Sojin.

Tampak helaan nafas kasar dari pemuda itu sebelum akhirnya menjelas kan apa yang ia ketahui sejauh ini berkat penjelasan X10 terdahulu, sebelum ia bertemu dengan misi nya sendiri diluar A.O.K.

"Aku tak tahu, hanya X10 pernah mengatakan padaku, bahwa setahu dirinya yang memungkin kan hidup adalah Shadow, dan dua pemuda lainnya yang berada di lingkaran King," ujar pemuda itu.

Sojin terdiam, dengan kepalanya yang sibuk memecahkan kata kata dari pemuda yang ada di hadapannya yang tak lain X9.

"Ah ... aku lupa, salah satu pemuda diantara dua yang kusebutkan tadi sudah di pastikan hidup, dan menurutku pemuda satu nya lagi kemungkinan juga hidup karena berada di lingkaran King, dan King disini adalah ... ketua organisasi Black sendiri," lanjut ucap X9 tenang.

Seketika manik Sojin sedikit membulat sempurna.

Beberapa puzzle yang memungkin kan menjadi jawaban atas hal itu sedikit ia sadari.

Sejenak X9 memiringkan kepalanya atas ekspresi wajah yang di perlihatkan Sojin.

"Are you Ok .. Lex ?" tanya X9.

Sebuah dengungan singkat dengan tatapannya yang tampak kosong terlihat di wajahnya.

Manik X9 berpendar sejenak, hanya sekedar mengalihkan pandangannya pada Sojin a.k.a Alex.

'Sial !' decak X9 saat menyadari ada seseorang yang sepertinya mengikuti dirinya.

"Lex aku duluan, kuharap jawabanku tadi dapat membantumu, ada orang aneh yang belakangan ini mengikutiku," ujar X9, yang setelahnya langsung pergi meninggalkan Sojin.

Manik Sojin segera mengalihkan pada sekeliling sekitarnya.

Jujur ia juga penasaran dengan orang yang di katakan X9 sebelumnya mengikuti dirinya.

'Siapa dia ?' benak Sojin saat mendapati pemuda yang ia yakini adalah seorang pemuda yang dimaksud oleh X9 sebelumnya.

Sesaat kemudian Sojin kembali beralih kepada puzzle yang kini sudah berada di depan matanya sendiri.

'Apa mungkin J termasuk dari dua pemuda yang selamat selain Shadow dan King? ... bukankah dia saja mengenal Shadow dulu, dan maksud kartu 'As'  itu karena NIS sudah menghapusnya sebagai pengkhianat, mungkinkah karena itu?' benak Sojin berusaha menganalisanya dengan segala keterbatasannya saat ini. 'Aku harus kesana.' lanjut ucap Sojin dalam benak nya.

Setelahnya ia langsung beranjak dari tempat nya itu, menuntaskan rasa penasaran yang ia rasakan.

***

"Bagaimana apa yang kau dapatkan?"

"Sir, kau yakin kau yakin orang ku ikuti adalah orang yang tepat?"

"Katakan," ujar seseorang diseberang pemuda yang sedari tadi mengikuti seorang pemuda yang kini mengendarai mobil nya di depannya.

Dengan seksama pemuda itu menjelaskan detail mengenai hasil membututi pemuda itu seharian ini.

Sejenak suara di seberang telefon terasa hening tak ada tanggapan langsung, hanya beberapa kali terdengar suara dengungan.

"Dimana kau saat ini?"

"Saya masih dijalan Sir, mengikutinya,"

"Baik, Kau kabarkan padaku perkembanagannya,"

"Siap Sir."

Setelah percakapan tersebut, pemuda itu tetap memfokuskan pandangannya pada mobil yang berada di hadapannya.

Hingga ...

Sebuah tikungan besar tiba tiba saja membuyarkan pandangan nya begitu saja.

"Sial! Aku kehilangan jejak nya," decak pemuda itu pelan.

Untuk beberapa saat pemuda itu tampak tertegun, dan tak menyadari keberadaannya saat ini berada di mana.

Hingga sebuah bangunan yang sedikit menjulang, sangat ia hafal kini menyadari nya akan keberadaannya saat ini.

"Tunggu ... Markas? Mungkin kah ... Arghh, Sial ! Siapa sebenarnya pemuda ini? Mengapa Shadow meminta ku mencarinya? dan ... bukankah secara sekilas keduanya terlihat mi—"

Dengan cepat pemuda itu menggelengkan kepalanya pelan menyangkal segala pemikirannya yang secara nalar terasa mustahil.

Dilain sisi .....

'Ck, untung saja aku bisa mengelabuinya, sebenarnya siapa dia ? Mengapa membuntutiku? menjengkelkan saja,'

.......

TBC

See you next chapter

Leave a comment and vote

.
.

Seya

X10 [END]Where stories live. Discover now