18. Gift

4.4K 574 28
                                    

A Baby
Chap 18. Gift

Kelas selesai. Mereka berkumpul di sofa berbincang hangat bersama.

"Kalian pintar sekali hari ini! Hebat!" Jennie memuji sambil tersenyum paksa.

"Ow, iya jelas dong!" ChaeLisa bergaya penuh percaya diri.

"Hadiahna mana?" Lisa menjulurkan tangannya.

Dasar Lisa. Kalau ia terus minta hadiah setiap kali berhasil melakukan sesuatu, maka bisa-bisa kami jatuh miskin.

"Nanti siang kita makan di luar, bagaimana?" Jennie memberi ide. Anak-anak mengangguk saja.

"Hadiah untukku?" Jisoo menampakan konyolnya, lagi. "Ayolah, aku yang membuat mereka tahu 3+4. " tambahnya percaya diri.

"3+4, berapa Lisa?"

"Tuju! Tuju!" Mereka berebutan.

Jennie memutar matanya kesal. "Baiklah, baiklah. Kau menang. " kekehnya.

Jisoo memberi lima tinggi untuk dua manisnya.

"Oni, kapan tekolah lagi?" Lisa bertanya. "Hm, Sabtu depan bagaimana?" usul Jennie dan diangguki oleh Jisoo.

"Tapi jangan terlalu pagi lagi, Chaeng. Kita akan mengantuk saat belajar. " Jisoo tersenyum.

Chaeng mengangguk.

"Oh, iya. Oni-oni hali Minggu libul juga kan?" tanya Lisa. JenSoo menjawab dengan anggukan.

"Kenapa tida tekolah taja betok?" tambahnya.

Jennie menggeleng. "Oh, tidak sayang. Besok kita semua tidak boleh berkegiatan dan harus menghabiskan waktu bersama. Mengerti?"

Chaeng dan Lisa mengangguk mengerti.

Jisoo melirik arlojinya. "Sudah masuk waktu makan siang saja. Jadi makan di luar, tidak?" Jisoo mengerling kearah Jennie. "Hm, ayo saja, sih. " ucapnya lalu beranjak berganti baju. Juga menyiapkan baju anak-anak.

ChaeLisa mengoceh riang di mobil. Berdebat di restoran apa mereka akan makan siang.

Mobil terparkir rapi. Jennie menguncinya lalu menggandeng Lisa turun, begitu juga Jisoo.

Memesan kentucky, anak-anak makan dengan lahap. Sambil mengoceh seru. Benar-benar menyenangkan.

Tidak sampai mereka mulai melihat badut. Lisa terkejut dan mulai menangis kencang. Chaeng yang sangat protektif kepada saudaranya juga ikut menangis panik.

Jennie sampai harus mengusir badut itu. Membungkuk malu sambil meminta maaf berkali-kali. Dasar anak-anak.

Hanyong!
Pomen yakkk, next chap gonna be soooo uwu 😏

[✔] a baby.Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang