⚫⚫⚫
"KAK LIA ARA DATANG—loh kok ada si bian sih?"ucap ara yang baru masuk kedalam rumah lia.
"gue lebih tua pake kakak jangan namanya aja"ucap bian sedikit dingin membuat semua orang aneh bian yang ceria sedikit manja sekarang dengan tiba-tiba menjadi sosok bian yang dingin dan setengah cuek.
"udah biasa gue manggil lo bian elah"ucap ara melewati bian dan menghampiri yeji yang sedang memasukan daging pada tusuk sate.
"tapi ini bukan dirumah gue atau lo tapi dirumah calon istri gue paham"ucap bian lalu tersenyum membuat semua orang yang tadinya tegang menjadi jengkel.
Bisa-bisanya bian merubah sikapnya atau mungkin hanya bercanda semata.
"gue kira lo kesurupan tadi"ucap yerina yang sedang membuat saus kecap.
"iya nih takut amat tadi mukanya ehh ujung-ujungnya ngalus"ucap jeno dan mendapat senyum dari bian.
"lo tuh kardus idup tau gak"ucap lia sambil membawa daging juga sosis ketaman dekat kolam renang tempat kakaknya yang sedang memanggang.
"puas njir dimarahin sama calon enak gak tuh"ucap ryuna sambil berjalan mengikuti lia.
"terserah gue dong mulut-mulut siapa"ucap bian tak mau kalah.
"bacot lo dari pada diem bae,lo bawa tuh daging sama kipas kebelakang dan yang lain juga bawa piring sama gelasnya"ucap yerina lalu berjalan kebelakang bersama ara.
"gue bawa daging"ucap dean.
"gue kipas aja deh biar adem"ucap bian berjalan dengan dean meninggalkan jeno.
"WOY ANJING MASA GUE BAWA GELAS SAMA PIRING WOY!"teriak jeno.
"MAMPUS"teriak dean.
"WOY BANTUIN SUAMI GUE"teriak ryuna sambil menjewer telinga dean dan bian.
Yang lain hanya tertawa melihat tingkah laku mereka termasuk alia yang biasanya akan bersikap cuek ketika ada bian.
Namun entah mengapa malam ini terasa beda baginya,lia merasa ada sifat bian yang belum dia ketahui dan sifat itulah yang lia sukai.
•••
"enak gak dagingnya"ucap rangga sambil membereskan tempat bakaran yang tadi.
"enak bang btw makasih partynya"ucap dean.
"ett jangan senang dulu anda harus bayar tuh daging enak aja"ucap rangga membuat bian yang tadi meminum sodanya tiba-tiba terbatuk saat mendengar kata kakak iparnya itu.
"anjir bang gak kasian apa kita cuma anak yang dikasih gaji kalo mau sekolah aja"ucap bian dengan nada imutnya dan itu baru pertama kali lia lihat dan sukses membuat lia tersenyum.
"aduh eneng lia ada apa nih senyum mulu"ucap yeri niat menggoda.
"siapa yang senyum bego"ucap lia kembali dengan mode es nya.
"alah bacot sia"ucap yeji.
"hah lia kamu senyum karna aku?"ucap bian sambil menghampiri lia dan sukses membuat yang lain menatap mereka berdua.
"apaan sih"ucap lia yang menahap rasa gugup yang tiba-tiba datang dengan detak jantung yang sudah tidak karuan.
"jangan cuek terus karna menurut aku ketika kamu tersenyum cewek lain jadi biasa aja kalah sama senyumannya lia"ucap bian dengan senyum termanisnya.
"Hah?"ucap lia gugup dan sekarang wajahnya terasa panas,perutnya juga terasa geli juga bulu kudu yang tiba-tiba berdiri.
"li wajah lo merah banget"ucal ryuna.
"Hah?"ucap lia gugup sambil memegang kedua pipinya dan mengibas-ngibasnya dengan tangan.
"ternyata alia juga bisa baper ya"ucap yeji membuat semua orang disana tertawa.
Biandra masih melihat alia dengan senyum dan tatapan yang sama membut alia terasa terhipnotis.
"udah bi jangan disenyumin sama ditatap wae nanti itu wajah si lia makin merah"ucap rangga.
"tau tuh liat kak lia kaya malu gitu"ucap ara melihat alia yang semakin gugup.
"udah ih ayo masuk kita nonton flim sambil beresin ini"ucap lia berjalan kedalam sambil membawa piring mungkin.
"lia"ucap bian menahan tangan lia membuatnya terhenti dan menatap bian.
"apa"dingin.
"itu yang kamu bawa bukan piring tapi raket nyamuk dean"ucap bian menunjuk benda yang dipegang lia.
"anjir siapa yang naro sih"ucap lia meletakannya dimeja dan beralih membawa piring.
"lo nya terlalu salting jadi gitu jangan salahin raket nyamuknya yang jelas jelas dari tadi ada disitu"ucap yeji yang berjalan masuk dengan ara.
"sini biar aku bantu"ucap bian sambil membawa beberapa piring dari tangan lia.
Lia hanya diam karna masih dalam mode yang sama merasa salah tingkah dan itu terjadi secara tiba-tiba.
Lalu lia pun meninggalkan bian dan masuk bersama yerina juga kak rangga.
"nah lo taukan maksud gue waktu dikantin dan sekarang lo lakuin,itu juga membuahkan hasil kan?"ucap ryuna.
"makasih sarannya"ucap bian pada ryuna.
"dan jangan bikin dia kesel lagi bi"ucap jeno dari belakang berjalan masuk bersama dean.
Dan sekarang bian mengerti bagaimana dia mengungkapkan rasa sayang dan sukanya kepada lia.