⚫⚫⚫
Hari ini Bian maupun lia sudah rapi mengenangan tuxedo dan dress. Untuk menghadiri pernikahan Jeno dan Ryuna.
Sudah hampir 1 tahun lebih bian dan lia berstatus sebagai suami-istri. Dan 6 bulan lalu Dean juga Yeri menjadi pasangan kedua yang menyusul mereka untuk menikah.
Dan sekarang Jeno dan Ryuna menjadi pasangan yang akan menikah selanjutnya,acara dan gedungnya sangatlah indah dan ramai. Banyak tamu yang datang bahkan teman-teman SMA dan satu angkatan perkuliahan datang.Saking megahnya acara pernikahan jeno dan ryuna.
"ayo yang kita ngucapin selamat dulu, nanti makan"ucap bian sambil tersenyum menggandeng tangan lia pada sela tangannya.
"makan terus yang diinget"cibir lia lalu mereka pun berjalan menghampiri jeno dan ryuna.
"selamat bro semoga bahagia terus jangan cape dulu nanti malem harus langsung jadi"ucap bian pada jeno.
Bugh....
"aduh sakit yang malah dipukul"ucap bian sambil mengelus tangannya.
"kalo ngomong itu kagak difilter,tuh liat mereka malu tau"ucap lia ikut menggoda pengantin baru.
"selamat ya ryu,jangan galak-galak jadi istri yang nurut dan baik sama suami ya"ucap lia pada ryuna.
"iya makasih ya kalian udah dateng, kita juga nunggu kalian semoga cepet dikasih momongan"ucap ryuna dan jeno.
Kata momongan sangat sensitif bagi lia,entahlah menurutnya itu sangat tidak enak didengar.
"yaudah kita kebawah dulu nanti bicara lagi, selamat ya buat kalian berdua"ucap lia lalu pergi meninggalkan bian.
"bro selamat ya gue nyusul lia dulu"ucap bian sambil mengejar lia yang pergi meninggalkannya.
Lia langsung duduk dimeja yang sudah disediakan khusus untuk para sahabat terdekat jeno dan ryuna.
Disana juga sudah ada yeji dan raka yang sedang makan serta yeri yang sedang disuapi oleh dean.
"eh lia sini duduk samping gue,bian mana?"tanya yeji pada lia yang datang sendiri.
"masih ngucapin selamat, kalian udah?"ucap lia sambil duduk disamping yeji.
"kita semua udah kok makannya kita semua lagi menikmati kudapan disini li"ucap dean sambil menyuapi yeri.
"aduh yang kenapa pergi dipanggil juga gak nyaut"ucap bian yang datang dengan raut wajah yang terlihat cape.
"minum dulu bi gue yang liat aja cape apalagi lo"ucap raka sambil memberikan jus jeruk pada bian.
"pelan-pelan minumnya"ucap lia.
"kamu kenapa sih ninggalin aku"ucap bian.
"AKU MAU ES KRIM VANILLA BUKAN COKLAT!"teriak yeri membuat tamu yang duduknya berdekatan dengan meja mereka,melihat kearah yeri.
"aduh bun jangan teriak malu tau"ucap dean menenangkan yeri. Biasalah bawaan ibu hamil pasti begitu,emosinya kadang naik-turun.
"jadi suami gak becus sana bawain lagi,ini si adenya gak sabar pengen es krim cepet"titah yeri kepada dean, kami semua merasa gemas dengan pasangat muda ini.
"udah mau berapa bulan yer?"tanya yeji dan tak selang lama dean datang dengan es krim vanilla kesukaan yeri.
"udah mau 4 bulan ji doain ya semoga pas lahirannya lancar"jawab dean sambil menyuapi yeri.
"garcep amat lo dean baru nikah beberapa bulan udah— Aduh... Yang sakit ih"ucap raka ketika yeji memukul pahanya lalu tersenyum canggung.
"gakpapa kok ji"bisik lia pada yeji,pasalnya yeji sudah tau bahwa lia sangat susah mempunyai momongan walupun sudah menikah lebih dulu dan mencobanya berkali-kali.
Mungkin tuhan belum mengizinkan keluarga kecil lia dan bian mempunyai anak. Karna mereka berdua pun masih sibuk dengan pekerjaan masing-masing.
Bertemu pun bila pulang ataupun jika mereka cuti dan libur. Jadwal yang padat ditambah mereka berdua bekerja dirumah sakit yang berbeda.
"kamu gakpapa?"tanya bian sambil memegang tangan lia dan mengelusnya.
"enggak kok emang aku keliatan kenapa?"ucap lia berusaha tenang dengan situasi.
"kamu bengong terus lagi mikirin apa?kalo tentang itu jangan terlalu dipikirin gimana dikasihnya aja.Kita harus terus berdoa dan berusaha jangan dibawa serius dulu nanti kamu stress"ucap bian mencoba menenangkan lia.
"makasih kamu selalu kasih semangat buat aku gak putus asa dan bikin pikiran aku jernih kembali"ucap lia memeluk tangan bian.
Mungkin hal seperti ini banyak dialami oleh orang. Tapi lia merasa dirinya tidak akan mendapatkan anugerah dan kesempatan itu.
Lia selalu bersedih dan berpikiran bahwa buat apa dirinya hidup jika semua jalan cerita pada takdirnya seperti ini.
Tapi ingatkan kembali bahwa seberapa lia mengeluh dan jatuh,bian selalu ada disampingnya,mendukungnya hingga semuanya terlihat baik kembali.
Walaupun itu sementara tapi cukup membuat semuanya lebih tenang.
Gimana? Udah taukan apa yang terjadi.
Votmennya jangan lupa💚
Jangan mampir tanpa meninggalkan jejak.