⚫⚫⚫
Hati" typo.
Happy reading💚"gue keluar mau beli minum, ada yang mau nitip gak?"tanya raka.
"enggak, pergi aja nanti kalo ketemu lia dijalan suruh kesini ya"ucap bian yang sedari tadi khawatir pada istrinya.
"gue samperin aja deh takut ada apa-apa. Lo semua tunggu aja"ucap ryuna yang pergi untuk mencari lia juga yeji.
"yaudah gue juga mau kebawah beli minum"ucap raka meninggalkan mereka.
•••
"bu teh botolnya satu yang dingin"ucap raka. Setelah membayar dia memutuskan untuk duduk dikantin, mengistirahatkan diri.
"eh raka kenapa disini?"
"loh irisha bukan? Gue disini lagi ngedem aja"jawab raka.
"iya gue irisha panggil aja sasha"ucap irisha lalu duduk dihadapan raka.
"btw lo disini lagi apa? Masih jam kerja?"tanya raka. Irisha tersenyum manis lalu menunjuk salah satu ruangan didekat mereka.
"aku masih ada shift malam sama dokter gilang, dan kemungkinan setelah jam 8 malam bakal jaga di ugd"ucap irisha. Raka yang mendengar itu kasihan karna kerja tanpa henti dari pagi sampai pagi lagi.
"gak cape apa. Keliatannya cape banget harus kerja tanpa henti gitu. Apalagi ini menjaga pasien,pasti berat "ucap raka. Rasanya irisha mendapat penyemangat lagi dalam hidupnya.
Setelah sekian lama menghilang dan kini kembali lagi. Walaupun dengan orang yang berbeda, tapi irisha cukup senang mendapat perhatian.
"enggak kok. Itu juga udah jadi tugas aku sebagai dokter magang disini. Kadang bantuin dokter lain atau suster disini. Itu kesenangan tersendiri"ucap irisha membuat raka tersenyum bangga.
•••
"loh lia lagi ngapain dibalik tembok? Ada sesuatu kah?"tanya ryuna yang berhasil menemukan lia. Entah apa yang dilakukan ibu hamil itu. Tapi yang jelas sepertinya sedang bersembunyi.
"diem elah, mulut lo comel banget"ucap lia pelan lalu memperhatikan objek didepannya lagi.
"lah anjir itukan si yeji sama Bangsat—"dengan cepat lia membekap mulut ryuna dan membawanya sedikit menjauh dari sana.
"ya ampun cantik kenapa berisik banget. Lo gak mau kan gue berkata kasar. Jadi diem dan ikuti apa yang gue lakuin"ucap lia lalu menghampiri tempat tadi diikuti ryuna dibelakangnya.
"itu kenapa yeji sama si rafka. Lo taukan dia itu yang hampir nyelakain lo"bisik ryuna.
"gue juga gak tau, makannya kita cari tau jangan banyak ngomong dulu deh. Simpen aja buat nanti bahan ghibah"jawab lia dengan pelan.
"lo gak takut yeji diapa-apain sama dia?"tanya ryuna membuat lia semakin kesal dan membawanya pergi dari sana.
Mereka pergi kelobby depan. Disana cukup sepi hanya beberapa orang yang diam disana.
"gue juga takut ryu, tapi setelah gue denger-denger tadi kasian juga"ucap lia sambil menunduk.
"lah kenapa dikasianin, orang jahat kaya dia pantes dijauhin gak ada otak dia"ucap ryuna sedikit emosi.
"kayanya yeji masih suka sama rafka deh"ucap lia.
•••
"yeji kamu masuk kedalem disini udaranya makin dingin gak baik buat kesehatan kamu"ucap rafka mencoba membujuk yeji.