⚫⚫⚫
"makasih bi udah bawa alia pulang,soalnya aku nunggu dari tadi khawatir,kok ini anak belum pulang juga eh ternyata sama kamu"
"iya nar maaf gak bilang,alia lagi sama aku"ucap bian kepada nara.
"iya sekali lagi makasih,maaf repotin juga"ucap nara berjalan mengantar bian.
"eh! bi kok kamu kenal alia?"ucap nara penasara.
"harusnya aku yang nanya kok kamu bisa serumah sama alia?"ucap bian bingung.
"oh kalo itu sih karna aku kakaknya"ucap nara membuat bian membulatkan matanya.
"jadi saudaranya alia yang baru pindah itu kamu?"ucap bian kaget.
"iya,emang kenapa kaget? Maaf gak cerita,soalnya aku gak tau kamu kenal alia"ucap nara.
"ohh gitu,yaudah aku balik dulu takut dicariin bunda"ucap bian lalu keluar menghampiri motornya dan pergi dari sana.
"eh,kok ada yang ngeganjel ya?"ucap nara bingung.
"oh iya! Diakan belum jawab kenapa kenal sama lia"ucap nara semakin penasaran.
"kayanya harus cari tau deh,jangan sampe hal yang gue inginkan gak terpenuhi"ucap nara lalu pergi kekamar dan tidur.
•••
"hoamm... Anjir kok dikasur?"ucap lia bingung.
"lo tuh kalo tidur gak inget tempat tau"ucap rangga yang tiba-tiba masuk kekamar.
"hah? Terakhir kalikan gue duduk dimotornya bian, kok jadi dikasur?"ucap lia bingung.
"si bian bawa lo kesini,elo sih kalo udah tidur kaya mayat"ucap rangga lalu melempar kertas.
"anjir bang sakit apaan nih?"ucap lia bingung dengan kertas yang dilempar rangga.
"itu daftar belanjaan yang harus lo dan nara beli buat ulang tahun,jangan ngandelin orang lain beli sendiri"ucap rangga.
"tapikan pagi ini gue ada shift gimana dong?"
"yaudah lo pulang jam berapa?"ucap rangga.
"jam 11 juga udah pulang kok"ucap lia.
"yaudah sekarang lo cepetan mandi ada yang nunggu dibawah"ucap rangga lalu keluar dari kamar.
"Hah? Nunggu siapa bang?"teriak lia.
"liat aja sendiri!"teriak rangga membuat lia kesal.
Tak butuh waktu lama alia pun segera membersihkan diri dan bersiap-siap untuk pergi kerumah sakit.
"gue harus cantik ini"ucap lia sambil mengoleskan liptin dibibirnya.
Lalu setelah siap lia pun turun melihat siapa yang menjemputnya.
"hai—loh kok elo?"ucap lia kaget.
"hai li aku jemput kamu sekalian mau ketemu dokter dendi"ucap rafka.
"apaan sih gue berangkat sendiri"ucap lia keluar begitu saja meninggalkan rafka.