⚫⚫⚫
Setelah berkunjung kerumah sakit bian, lia pun berniat untuk pergi menemui kakaknya.Sekedar menanyakan kabarnya hari ini.
Sudah hampir 1 bulan lia tidak menemuinya bahkan menghubunginya.Tak lupa lia membawa beberapa makanan untuknya.
"semoga kakak bisa bantu aku"ucap lia sebeluk masuk menemuinya.
"permisi pak,maaf saya bisa bertemu dengan kakak saya nara?"ucap lia ketika sudah sampai dikantor polisi.
"bisa saya panggil dulu,anda bisa tunggu diruangan biasa"ucap pak polisi lalu kedalam memanggil nara. Lia pun duduk menunggu kakaknya itu, tak lama nara pun datang dengan senyum bahagia.
"Lia kakak kangen"ucap nara memeluk adiknya dengan erat,melepas rindu yang tak terbalaskan sejak lama.
"ade juga kangen kak nara,sabar ya kak 2 bulan lagi kakak bebas dari sini"ucap lia melepas pelukannya lalu menatap kakaknya.
"jangan nangis kak, lia gak suka liat kakak yang cantik ini nangis"ucap lia menghapus air mata nara yang turun tanpa diperintah.
Nara tersenyum dengan air mata yang terus mengalir membasahi kedua pipinya. "kalo liat kamu tuh,jadi inget dosa kakak.Seharusnya kakak itu menjaga kamu bukan mencelakai adiknya.Aku merasa gagal menjadi seorang kakak kaya gak pantes aja,seorang iblis kaya gini dimaafin segampang itu sama malaikat sebaik kamu"
"jangan bilang gitu kak, sejahat dan sebenci apa pun dulu kakak sama aku, kak nara tetep jadi saudara dan kakak terbaik buat aku. Dengan kembalinya kak nara kaya dulu udah bikin aku seneng, dan aku minta kakak jangan pergi jangan tinggalin lia disini ya"ucap lia memeluk nara kembali.
Polisi yang sedang bertugas disana,
sangat teharu melihat moment adik-kakak itu."jangan khawatir kami disini akan menjaga kakakmu sampai dia dibebaskan"ucap salah satu polisi disana.
"saya hanya bisa berterima kasih pada pak polisi disini yang sudah menjada dan merawat kakak saya,titip kak nara disini ya sampai waktunya"ucap lia sambil tersenyum haru.
Lia masih disana berbicara dengan nara tentang kak rangga yang akan menikah dengan mawar dan keadaannya sekarang.
Nara yang mendengar curhatan adiknya sangat sedih juga marah karena kakaknya akan menikahi wanita iblis. Tapi maaf nara sadar bahwa kak mawar hanya mengikuti alurnya dulu, tapi setelah mendengar curhatan adiknya nara tidak menyangka bahwa kak mawar begitu jahat dibandingkan dirinya.
Rasanya nara ingin segera bebas dan membantu adiknya dalam menyelesaikan masalah,memang sedikit ikut campur tapi melihat lia sekarang rasanya hati nara sedikit tergores sama halnya dengan lia.mungkin hubungan batin membuat mereka merasakan hal yang sama.
•••
"loh sha belum pulang?"tanya bian,karna jam shiftnya sudah habis dia pun memutuskan untuk pulang. Tetapi melihat irisha yang masih dirumah sakit bian pun sedikit iba.
Irisha pun menoleh kearah kirinya terdapat dokter bian yang berdiri dengan tasnya,mungkin akan pulang."loh dok masih disini?"tanya irisha pada bian.
Bian tertawa melihat irisha."loh kenapa dokter ketawa?"tanya irisha bingung. "kalo orang nanya itu jawab dulu,bukan balik nanya. Terus kalo diluar panggil biasa aja jangan pake dokter kita juga seumuran kok"ucap bian.
"ohh baik dok eh— bian maksudnya"ucap irisha tersenyum malu.
"kenapa masih disini,pacarnya belum jemput?"tanya bian membuat irisha membulatkan matanya terkejut.
"ihh saya tidak punya pacar masih jomblo"jawab irisha lesu membuat bian tertawa kembali. "syukurin makannya cari jodoh"ucap bian membuat irisha kesal.
"kenapa harus nyari jodoh kalo orangnya disini"ucap irisha pelan.
"hah lo ngomong apa?"tanya bian.
"gak kok cuka ngomong sama bayangan aja,biasa yang jomblo mah gini"ucap irisha pasrah.
"kalo gitu nebeng aja sama gue kebetulan mau pulang juga"tawar bian membuat irisha berpikir.
"yaudah deh kalo nawarin,dari pada nunggu jodoh yang gak peka mending pulang aja lah"ucap irisha. Mereka— bian dan irisha pun pulang dari rumah sakit.
Suasana dalam mobil cukup hangat,mereka berdua saling bertukar cerita mengingat kalo selama mereka menjadi rekan kerja baru beberapa bulan mereka menjadi akrab.
Seperti sekarang obrolan garing irisha membuat bian terus tertawa dalam mobil.Pasti tau sifat gombal bian masih melekat pada dirinya, setiap kali bian berbicara manis,itu membuat irisha terbawa perasaan.
Tapi irisha mencoba berpikir posotif dan jernih mengingat orang disampingnya ini sudah berumah tangga.
"lo laper gak?makan dulu yuk gue laper nih"ucap bian,irisha hanya mengikuti ucapan dokternya tersebut.
Mereka berdua memutuskan untuk makan diwarung baso mas budi langganan bian dan lia sejak dulu.
"mas biasa ya baso urat dua sama es jeruknya"pesan bian."wihh sama siapa nih,gak sama neng lia?"tanya mas budi.
"lagi kerumah bang rangga nanti juga saya nyusul kesana, ini juga rekan kerja kebetulan laper jadi mampir kesini"ucap bian lalu duduk ditempat favoritnya disana.
Setelah makan bian pun mengantarkan irisha pulang dengan selamat, irisha tinggal berdua bersama kakaknya diapartemen.
"makasih ya bi lo udah nganter pulang sama traktir gue makan tadi"ucap irisha membungkuk kearah kaca mobil.
"iya kapan-kapan traktir balik ya,gue duluan udah ditunggu dirumah sampai jumpa dirumah sakit"ucap bian lalu meninggalkan irisha.
"hati-hati"teriak irisha,dia pun masuk seperti biasa kedalam apartemen.Disana dia melihat kakaknya yang sedang berciuman diruang tengah.
Sudah biasa irisha melihat kakaknya seperti itu,gonta-ganti cowok hanya untuk uang.Biasanya kakaknya pakai untuk berbelanja dan berclubbing bersama teman-temannya.
Sedangkan dirinya harus membanting tulang supaya mendapatkan uang untuk makan dan kebutuhan lainnya. Kakaknya tak pernah memberi sedikit pun uang padanya, lagi pula irisha tak sudi menerima uang itu.
"assalamualaikum irisha pulang"ucapnya lemas tanpa menatap kakaknya.
"abis pulang kerja lo? gaya banget dianter sama cowok biasanya naik ojek"ucap kakaknya menatap adiknya sedikit meremehkan.
"maaf dia hanya rekan kerja yang mengantar irisha pulang sebagai teman, tidak seperti kakak yang haus akan uang hingga pergi-pulang harus dengan orang yang berbeda,hanya demi uang"ucap irisha lalu pergi kekamarnya.
"adik kurang ajar"tak lama ponselnya berdering.
"kamu diem dulu ya aku angkat telepon dulu"kepada pria dihadapannya.
"halo yang ada apa yang?"
"kamu kesini katanya mau bicara soal gaun buat nanti, adik aku udah disini"
"yaudah aku kesana"
"cepet ya tapi hati-hati aku sayang kamu"
"sayang kamu juga"
Tut!
"ck! Sialan"
Uptade pagi semangat puasanya
Jangan lupa votmennya💚💚