⚫⚫⚫
"lia bangun udah siang"membangunkan lia dari tidurnya.
"5 menit lagi lia masih ngantuk"ucap lia dengan mata yang masih tertutup.
"udah bun kita siram aja tuman tau, dari kemarin ngebo mulu"ucap rangga.
"jangan gitu rangga gini-gini itu ade kamu"ucap seorang pria disana.
"Hah!"ucap lia lalu membuka matanya terkejut mendengar suara yang ada dikamarnya itu.
"loh bunda.... Ayah.... Kapan pulang?"ucap lia bangun dan memeluk dua orang disana sebagai bunda dan ayah alia.
"dari kemarin ngobo mulu ini bunda sama ayah pulang kemarin malem"ucap rangga membuat lia menoleh pada kakaknya itu.
"loh kenapa abang gak bangunin lia sih"ucap lia dengan nada ngambeknya.
"yaa elonya juga molor dibanguni berapa kali gak bangun bangun kaya mayat idup lo"
"ett, kakak itu mulutnya"ucap bunda sambil menutup mulut rangga dengan tangannya.
"maaf bun soalnya rangga kesel,ini anak gadis cantik tapi tukang molor kan gak elit banget"
"ihhh,lia tuh cape abang tau kan kemarin ngapain sama temen-temen lia"
"loh kemarin abis ngapain?"ucap ayah pada lia.
"biasa yah temennya pada nginep terus malemnya bakar-bakar"jawab rangga.
"yasudah sekarang lia kamu beres-beres"ucap bunda.
"loh emangnya mau kemana?"ucap lia bingung.
"kelamaan tidur jadi gitu tuh bun pikunnya kumat"ejek rangga.
"lia kamu lupa sekarangkan waktunya kamu keBandung ngurusin kuliah kamu disana"ucap ayah lembut.
"ohh iya lia lupa,kalo gitu lia beres-beres dari sekarang ya"ucap lia semangat karna hari yang dia tunggu datang juga.
Lia pun segera membereskan barang apa saja yang akan dia bawa kebandung setelah itu mandi dan turun kebawah untuk menata barang-barangnya kedalam mobil box.
•••
"lia kamu udah siap?"ucap bunda pada lia yang sudah siap.
"wahh cantik banget anak ayah"sambil memeluk lia.
"makasih ayah"ucap lia membalas pelukan ayahnya itu.
"udah nanti telat"ucap bunda lalu mereka pun pergi ke stasiun kereta.
Lia berangkat menggunakan kereta sedangkan untuk barang-barangnya dibawa oleh mobil box.
"lia bakal kangen ih"ucap yerina memeluk lia.
"iya nih gak bakal ada yang ngasih contekan lagi"ucap yeji.
"pokoknya jangan lupain kita disini"ucap ryuna.
"hati-hati dijalan li"ucap jeno.
"kalo nyampe langsung chat grup ya li"ucap dean.
"jangan lupain ara ya kak"ucap ara.
"iya semua bawel"ucap lia sambil tersenyum.
"bunda lia pergi dulu ya"ucap lia memeluk bundanya.
"jaga diri sama kesehatan disana ya, insya allah nanti ayah,bunda sama kakak kamu sering kesana"ucap ayah
"jangan lupa belajar yang bener dek,jangan ngebo mulu"ucap kak rangga sambil memeluk lia.
"si bian mana sih"bisik jeno pada ryuna.
"gak tau tuh anak kemana udah dichat gak aktif"bisik ryuna lagi.
"hei ra si bian kemana"bisik dean.
"ara juga gak tau,tapi tadi liat rumahnya sepi"bisik ara.
"kalo gitu lia pamit ya keretanya udah dateng"ucap lia sambil melambaikan tangannya.
"iya dadah lia jangan lupa harus kangen"teriak teman-temannya membuat lia enggan untuk meninggalkan mereka.
"yaudah lia udah pergi kita beres-beres juga"ucap dean.
"iya ayo tapi tenang deh besok perginya juga"ucap yeji.
"iya juga tuh sekarang mah kita makan aja"ucap yeri dan disambut meriha semua orang.
"bang ikut gak?"ucap jeno pada rangga.
"ayolah gue juga males beres-beres nanti aja"ucap rangga.
"bunda rangga ikut mereka ya"ucap rangga.
"iya tapi nanti harus pulang beres-beres buat besok"ucap bunda.
"iyaa"
Mereka pun pergi ke tempat makan yang sedang hits dijakarta yang pasti menjadi langganan mereka.
•••
"sekarang lia harus mandiri"ucap lia sambil duduk dikereta dan pastinya dekat dengan kaca.Lia pun mengeluarkan airphonenya lalu memainkan musik favoritnya.
Oh, gemar sekali kita bersilat lidah
Sejak langit gelap hingga kembali cerah
Oh, gemar sekali kita berbeda pandang
Semula meradang terkadang kembali terang
Oh, sudah sudah sudahlah sudah
Hati ini berserah
Pada garis yang cerah
Dan ku tersenyum entah untuk siapa
Menebak nebak siapa dalangnya
Aku atau dirimu
Entah karena apa
Menanti nanti akhir cerita
Cerita asmara
Asmara kita berdua
Yang seharusnya berakhir bahagia
Hivi!-Tersenyum,untuk siapa?Lia hanya tersenyum sesekali ikut bernyanyi dalam aluanan musiknya.
Sungguh dengan tiba-tiba ingatannya tentang bian muncul karna lagu ini.
"kenapa tadi dia tidak ada?"