13💚

381 52 10
                                    

⚫⚫⚫

Aku percepat ya alurnya,semoga kalian ngerti. Maaf jika ada typo 😂
Happy reading.

1 bulan kemudian

"akhirnya, lia udah rindu banget"memeluk wanita yang lebih tua satu tahun dengannya.

Mereka berpelukan sangat erat seperti tidak ada hari esok saja. Bian hanya melihatnya tanpa berekpresi.

Bayangkan saja wanita yang dia cintai berpelukan dengan wanita yang hampir saja membunuhnya juga lia dulu.

Ingin marah tapi bian harus mengerti keadaan lia sekarang. Kondisi moodnya sedang tidak baik jika sedang mengandung, dan bian tidak mau lia kenapa-kenapa.

"aku ingin bercerita tapi nanti sudah dirumah, btw kakak tinggal dulu aja sama aku.Selama aku coba berbicara sama bang rangga"ucap lia.

"loh bukannya bang rangga udah nikahkan?  Kamu bilang bulan kemarin"ucap nara bingung.

"dia gak jadi nikah, kakak tau sendirilah akhirnya dia sadar juga. Tapi kasian suka galau"ucap lia diakhiri dengan tertawa.

"oh iya bi, kamar yang ada dibawah udah diberesinkan?"tanya lia sambil memasuki mobil. Yang dimaksud lia adalah kamar tamu dirumah mereka.

Sebenarnya banyak kamar tamu dirumah mereka, dilantai atas maupun bawah. Tapi bian mau kakak iparnya itu tidur dilantai bawah karna takut terganggu nantinya.

"udah kok, semuanya udah dimasukin?"tanya bian. Lia hanya menggukan kepala lalu mereka pun pergi dari kantor polisi.

•••

"aduh anjir si dean lama banget"gerutu yeji kesal,karna temannya itu belum datang disaat istrinya akan melahirkan.

"tenang sebentar lagi juga pasti kesini, aku beli kamu minum ya kasian dari tadi kamu cuma duduk disini. Gak makan gak minum"ucap raka mengusap rambut yeji.

"gak mau raka, aku khawatir sama yeri"ucap yeji menunduk.

"setidaknya kamu minum, tunggu sebentar aku akan membelinya"ucap raka mengecup kening yeji lalu pergi.

Yeji hanya duduk didepan kamar inap yeri, sebetulnya belum saatnya. Masih tahap pembukaan, tapi tetap saja yeji khawatir.

Selain menunggu dean, yeji juga menunggu ryuna juga jeno. Untuk lia, yeji tau bahwa hari ini dia akan menjemput kakaknya dan akan datang nanti malam.

"ini"menyerahkan sebotol air dingin.

"makasih raka—"

"maaf aku pergi dulu, jangan lupa minum airnya. Jangan sampai kamu dehidrasi karna khawatir"lalu pergi.

"rafka tunggu"ucap yeji sedikit teriak. Kondisi rumah sakit pun sedikit sepi sekarang.

Merasa namanya terpanggil,rafka pun berhenti dan melihat yeji sekilas lalu membelakanginya lagi.

Rasanya malu untuk menampakan diri. Setiap melihat yeji, rasa menyesal pun selalu datang dan menghantui rafka.

Awas Jatuh CintaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang