⚫⚫⚫
Jadi pengen nyelesain book ini deh soalnya greget✨
"yah aku pergi dulu sebentar ya"ucap bian yang datang dari arah kamarnya dengan jaket hitam miliknya.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
"mau kemana kamu bian liat udah mau hujan kamu juga baru pulang"teriak bundanya dari dapur.
"mau nemuin pujaan hati bun"teriak bian lalu lari keluar.
"dasar anak muda kalo soal cinta susah banget buat ngelarang"ucap ayahnya.
"turunan kamu tuh jadi bucin dia"
"dih bunda juga dulu bucin ya"
"bacot anda"ucap bunda lalu pergi keatas.
"dasar cewek kalo lagi pms"ucap ayah bian dengan tawaan.
Sekarang bian sedang melajukan motornya kekomplek alia namun saat sampai disana bian hanya mendapati bang rangga dengan perempuan.
Entah siapa namun bian yakin dia pacarnya.
"bang alianya ada?"ucap bian membuat rangga menoleh.
"loh bian lo udah pulang kapan"ucap rangga menghampiri bian dan tos-an ala cowok.
"tadi pagi bang kalo lia ada?"tanya bian lagi.
"kenapa kangen ya lo sama ade gue?"goda rangga membuat telinga bian sedikit memerah.
"ih bang nanti aja nanya itunya sekarang lia ada gak bang?"ngegas bian.
"santai atuh bi gak gue restuin lo"ucap rangga santai.
"iya deh bang,neng alianya ada gak tuh,kalo ada bilangin bang toyibnya udah pulang"ucap bian sedikit menurun-naikan alisnya.
"neng lianya gak ada dirumah belum pulang dari rumah sakitnya kang"ucap rangga membuat wajah bian datar.
"bilang ke dari tadi ah buang waktu bang"ucap bian lalu menyalakan motornya dan pergi.
"idih baperan tuh anak"ucap rangga kembali duduk.
"kenapa yang?"ucap pacarnya mawar.
"biasa bucinnya ade gue"
"banyak yang bucinin ade kamu ya aku iri"
"ihh jangan iri kan ada kang rangga yang bakal bucinin mawar 24 jam"ucap rangga membuat mawar sedikit malu.
•••
Bian pun sampai didepan rumah sakit tempat dulunya dia koas bersama alia dan tempat dimana dia mulai dekat dengan lia sebelum semuanya berubah.
Namun saat akan memasuki rumah sakit bian melihat rafka dan lia yang sedang berbicara namun sedikit dengan nada keras.
Entah sedang berdebat atau apa tapi bisa bian lihat raut wajah lia yang datar seperti kepadanya dulu.
Bian terus melihatnya sampai lia masuk kedalam mobil namun tak lama lia keluar lagi.
