⚫⚫⚫
Update lagi hehe
"gimana li udah enakan?"tanya ryuna saat lia keluar dari salah satu bilik ditoilet.
"udah kok — huek... "namun lia malah masuk lagi dan memuntahkan sesuatu.Tapi anehnya lia hanya menuntahkan air bahkan tidak mengeluarkan apa-apa.
"lo masuk angin li atau jangan-jangan lo—"
"enggak kok ryu mana mungkin"ucap lia yang keluar dan membersihkan bekasnya tadi.
"li itu si bian nunggu lo diluar, kayanya beneran khawatir deh"ucap yeji yang menghampiri ryuna dan lia kedalam toilet,dan untungnya tidak ada siapa-siapa kecuali mereka bertiga.
"loh si yeri mana? Lo tinggalin"ucap ryuna yang melihat yeji datang sendiri.
"tapi pulang sama supir pribadinya"ucap yeji membuat ryuna dan lia lega.
"li sebaiknya dengerin dulu apa yang bian mau jelasin. Kalo udah, lo putusin aja mau gimana kedepannya. Intinya jangan ambil keputusan dengan tergesa-gesa"ucap yeji membuat lia berpikir,apakah dia harus berhenti atau melanjutkannya.
"lia kamu gak papa?aku khawatir"ucap bian memeluk lia ketika keluar dari toilet.
"gak papa kok"ucap lia mencoba melepaskan pelukan suaminya itu, membuat bian merasa aneh. Namun dia juga sadar tentang kejadian beberapa menit yang lalu.
"maaf"satu kata yang keluar dari mulut suaminya sambil menundukan kepalanya.
"li kita pulang dulu ya, kalo ada apa-apa telepon gue atau yeji"ucap ryuna lalu pergi meninggalkan bian dan lia berdua.
"kamu ikut aku ya, kita bicarain baik-baik"ucap bian menarik tangan lia, namun lia menghempaskannya kasar membuat bian ingin marah. Tapi karna keadaan yang rumit,dia memutuskan mengikuti apa yang istrinya inginkan.
Sekarang lia maupun bian hanya duduk ditaman rumah sakit tanpa mengeluarkan suara sedari tadi.
"maaf"ucap bian memulai pembicaraan. Lia hanya diam menundukan kepalanya.
"loh kamu nangis li? Maafin aku sayang"ucap bian terkejut melihat lia menangis lalu memeluknya erat.
"maafin aku li, aku udah langgar janji aku dulu. Tanggung jawab yang harusnya aku lakuin malah aku abaikan. Harunya aku sadar kalo kamu itu segalanya.maaf li"ucap bian mengeratkan pelukannya.
Lia juga bingung mengapa suasana hatinya sering berubah secara tiba-tiba.
"jelasin"ucap lia melepas pelukan lalu menghapus air matanya. Sungguh sekarang lia sangatlah imut dimata bian.
"kamu lucu banget"ucap bian mencubit kedua pipi lia gemas.
"ihh jangan dicubit sakit tau"ucap lia merengek seperti anak kecil.