16💚

416 45 13
                                    

⚫⚫⚫

Ini sedikit panjang jadi siapin cemilan ya. Maaf juga baru update :) Kalo lupa bisa baca lagi yang chapter sebelumnya.

Happy reading

Setelah kejadian kemarin, lia tidak akan meninggalkan kakaknya sendiri lagi. Lia sangat khawatir jika kejadian dulu terulang lagi.

Flashback on

"KAK NARA!"teriak lia ketika melihat nara yang sudah tergeletak dilantai. Lia melihat sekeliling rumahnya, tampak biasa saja tidak ada yang berubah. Jadi menurutnya ini bukan ulah pencuri.

"ada apa yang?"tanya bian tergesa lalu melihat nara yang tak sadarkan diri.
Dalam hati bian sudah mengira akan seperti ini.

Ck! Drama banget-batin bian.

"kamu kok diem aja, cepet bawa kak nara kekamar"ucap lia yang sudah khawatir, bahkan dia seakan lupa jika sekarang lia tidak sendiri, tapi berdua dengan bayinya.

Bian pun mengangkat nara dan membawanya kekamar. Nara cukup lama tak sadarkan diri, hingga satu jam kemudian nara membuka matanya. Hal yang pertama dia lihat adalah adiknya yang tertidur pulas disampingnya, dan bian yang duduk disofa menatapnya tajam.

Bian bangkit dan menghampiri nara, sebenarnya nara sedikit takut namun mau bagaimana lagi.

"udah gue ingetin jangan bawa lia dalam masalah lo, jangan buat lia celaka lagi gara-gara rencana busuk lo"ucap bian penuh penekanan lalu pergi dari kamar nara tanpa mendengarkan penjelasan nara.

Flashback off

"aku ke Rumah sakit dulu ya, nanti pulang mau dibawain apa?"tanya bian. Namun lia hanya diam tak melirik bian sama sekali.

Mungkin lia marah karna kemarin lia tidak sengaja mendengar bian yang memarahi dan menuduh kakaknya. Sebenarnya saat itu lia ingin bangun, namun karna mendengar suara bian yang lantang. Lia pun berpura-pura tidur.

"aku berangakat kamu jaga diri baik-baik"ucap bian lalu mencium kening lia tak lama karna lia langsung menghindar.

Bian menatap istrinya yang berjalan kedalam meninggalkanya diluar, biasanya lia akan selalu menunggunya sampai mobil yang dia kendarai tak terlihat.

"huh... Ini juga salah gue sendiri"gumam bian lalu bergegas pergi kerumah sakit.

Disisi lain nara yang melihat adiknya itu merasa bersalah, nara merasakan bahwa sejak kehadirannya disini suasana adik dan suaminya itu sedikit berbeda. Nara berpikir dirinya pembawa masalah dalam rumah tangga lia.

"lia kamu mau makan apa sekarang"tanya nara karna melihat lia sedari tadi hanya diam. Makan pun hanya sedikit.

"eh— lia udah kenyang kok, kakak istirahat aja dulu biar lia yang cuci piringnya"ucap lia yang sadar dari lamunannya. Nara yang melihat itu semakin merasa bersalah.

"biar kak nara aja, kamu duduk inget kamu itu udah ada dede bayi disini. Jangan bikin kamu kecapean ngerti?"ucap nara sambil memegang perut adiknya.

"baiklah lia akan melihat kakak dari sini"lia pun duduk sambil melihat kakaknya yang sedang mencuci piring. Lia sangat senang dengan kembalinya nara, tapi lia tak mengerti jalan pikir orang lain termasuk bian. Yang selalu menuduh bahkan memarahi nara karna menurut mereka dia masih sama seperti dulu.

Tapi untuk sudut pandang lia, kak nara itu sangat berbeda dari yang dulu. Bisa lia lihat sekarang nara menjadi seorang kakak yang sebenarnya. Dengan cara menjaganya, melarang lia dari apapun yang buruk untuknya, menjadi sosok ibu juga bagi lia.

Awas Jatuh CintaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang