23♥

483 80 0
                                    

⚫⚫⚫

Aku tau kok kalian mampu tekan bintang dipojok⭐aku rasa book ini banyak yang baca tapi sedikit yang vote.
Maaf terkesan memaksa tapi aku mau kalian menghargai penulis😊.

"loh rafka ngapain disini?"ucap lia bingung,pasalnya rafka datang pagi sekali kerumahnya dan tak tau sedang apa.

"nungguin lo lah"ucap rafka santai.

"hah gue? Bukannya pagi ini lo nganter yeji koas?"ucap lia bingung dengan ucapan rafka.

Tak biasanya dia datang sepagi ini dan dia biasanya mengantar yeji tapi sekarang rafka malah ada didepan rumahnya.

"enggak tadi yeji berangkat sama ryuna,dari pada pagi gini udah siap gak kemana-mana mending anterin lo ke rumah sakit sekalian liat-liat"ucap rafka membuat lia tau tau harus apa sekarang.

"yaudah gue juga udah telat"ucap lia lalu masuk kedalam mobil dan pergi kerumah sakit.

Didalam mobil hanya suara musik yang mengalun sesuai irama menemani pagi mereka berdua.

"oh iya raf, kok lo gak keJakarta lagi emang koas udah selesai?"

"gue udah pindah koas jadi disini diBandung soalnya lebih deket gitu daripada diJakarta"ucap rafka yang masih memfokuskan matanya kejalan.

"oh gitu biar deket yeji juga ya"ucap lia sambil tertawa.

"maunya sih itu tapi biar deket lo juga"ucap rafka tersenyum membuat lia merasa canggung dan tak nyaman dengan apa yang rafka bicarakan barusan.

Lia hanya tersenyum karna dia sendiri juga tak tau harus bereaksi apa yang terpenting hatinya hanya untuk bian.

•••

"dokter nara!"teriak bian dari kejauhan membuat yang dipanggil menoleh kebelakang.

Lalu bian pun menghampiri nara yang sedang ada didepan ruang operasi.

"ada apa bian ada masalah?"ucap nara penasaran.

"enggak sih cuma mau nanya kalo nanti siang ada waktu?"tanya bian membuat nara mengerutkan dahinya bingung.

"enggak sih soalnya jadwal gue disini sampai nanti jam 10 emang kenapa?"

"bisa anterin gue ke toko perhiasan yang bagus di amrik soalnya gue gak tau jalan atau toko perhiasan yang bagus disini"ucap bian membuat nara bingung mengapa dia mengajaknya ketoko perhiasan.

"oh bisa kok emang buat apa?"tanya nara membuat bian tersenyum.

"ada deh ini rahasia yang penting anterin dulu ya, gue pergi dulu masih ada pasien yang harus disembuhkan bye"ucap bian lalu pergi dari sana.

"buat apa sih kesana apa dia mau beliin gue kado ya?soalnya kan minggu depan ulang tahun"ucap nara membutnya tersenyum malu terus membayangkan apa yang terjadi selanjutnya.

•••

"rafka makasih ya buat tumpangannya"ucap lia.

"iya sama-sama maaf ya untuk kelilingnya gak jadi soalnya udah dipanggil rumah sakit suruh kesana"ucap rafka dengan nada menyesalnya.

"iya gakpapa yaudah sana nanti telat lagi"

"iya gue pergi ya"ucap rafka lalu pergi meninggalkan area rumah sakit tempat lia koas.

"lia"ucap seseorang membuat lia melihat siapa yang memanggilnya barusan.

"loh yeji kok disini bukannya tadi kata rafka lo—"

"bisa ikut gue kecafe dulu sebentar"ucap yeji dengan nada dingin membuat lia bingung tak biasanya yeji bersikap dingin seperti ini.

"oh yaudah jam shift gue juga masih lama kok"ucap lia lalu mereka berdua pun pergi kecafe tempat biasa mereka ngumpul.

Setelah sampai mereka hanya duduk ditemani dua cangkir kopi panas tanpa ada suara yang ingin memulai pembicaraan.

"koasnya gimana li lancar"ucap yeji memulai pembicaraan.

"oh iya lancar kok doain ya tahun depan udah selesai terus lulus deh"ucap lia tersenyum manis tapi canggung rasanya.

"ohh iya gue doain"ucap yeji lalu sunyi kembali melanda mereka.

"emm ji lo mau ngomong apa?"ucap lia dengan hati-hati.

"gue cuma mau nanya kenapa akhir-akhir ini dia deket sama lo"ucap yeji sambil menatap cangkir kopinya.

"dia siapa ji?"tanya lia karna tak tau siapa yang yeji maksud.

"rafka"ucap yeji pelan.

"dia cuma nganterin gue doang kok ji gak lebih bener deh"ucap lia panik saat mendengar pertanyaan yeji barusan takut dia menjadi dalang masalah mereka berdua.

"haha tenang gue tau kok tapi masalahnya bukan hati lo tapi hati rafka kayanya dia suka lagi sama lo"ucap yeji membuat lia membeku tak tau harus membalanya dengan apa.

"gue cuma mau ngomong lo tau kan hati lo untuk siapa?"tanya yeji.

"untuk bian"jawab lia polos

"itu udah tau nah disini gue mau meluruskan aja kalo emang lo sukanya sama bian pertahanin jangan nyakitin dia juga jangan kasih harapan kalo lo gak suka sama dia, dan kalo lo suka sama rafka jangan buat dia bingung sama perasaan dia sendiri buat dia yakin sama hatinya kalo yang dia pilih itu bener,dan terakhir gue gak akan marah kalo semisalnya rafka dan lo jadian tapi gue cuma merasa kecewa aja itu yang mau gue omongin sama lo"ucap yeji panjang lebar membuat lia merasakan menyesal.

Dia tak pernah tau kalo hubungan sahabatnya itu sedang berada dalam fase genting.

Dan lia baru sadar mengapa akhir-akhir ini rafka sering menghabiskan waktu dengannya karna rakfa menyukainya.

Namun 100% dalam hatinya hanya ada bian gak ada yang lain.

Namun 100% dalam hatinya hanya ada bian gak ada yang lain

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Awas Jatuh CintaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang