⚫⚫⚫
Night party dilaksanakan diluar kampus,sangat ramai dan indah dengan lampu-lampu yang menyala mengelilingi panggung juga tempat sekitarnya.
Lia sudah berada disana diantar oleh bang rangga,karna kalian juga tau sifat bian sedikit cuek sedari pagi bahkan untuk sekedar menyapa pun tidak.
Dari tadi lia berpikir apakah dirinya membuat kesalahan hingga bian sedikit marah, atau memang bian sudah tidak menganggapnya lagi.
"Woy bengong mulu ayo masuk kedalam"ajak yeji menyeret lia kedalam tepatnya kemeja dimana teman-temannya berada.
Lia juga melihat bian tapi saat dirinya duduk dia malah berdiri dan meninggalkan meja.
"loh bi mau kemana lo?"tanya jeno tapi pertanyaan seaakan angin berlalu,bian pun membiarkannya.
"kenapa sih tuh anak dari tadi kaya cewek lagi pms aja"ucap dean membuat semua orang tertawa, kecuali lia yang hanya diam melihat punggung bian yang sudah berlalu dan hilang.
"cek... Cek.... Selamat malam semua apakah kalian masih segar sekarang?"ucap sang mc dan dijawab serentak oleh semua.
"Ya!"ucap semua kecuali lia disini yang hanya tersenyum.
"baiklah semoga kalian menikmati hiburan malam ini dan selamat atas kelulusan kalian semua,selamat bersenang-senang"ucap mc lalu turun dari panggung,alunan music dansa pun mengalun.
"wah kayanya bakalan ada best couple disini"ucap ryuna lalu membawa jeno untuk ikut kepanggung.
Diikuti yeri dan dean juga yeji dan raka,mereka semua berdansa dengan indahnya disana meninggalkan lia sendiri dimeja.
"ternyata rasanya jomblo tuh gini ya"ucap lia sambil memakan makanan yang sudah disediakan pada night party disana.
"kata siapa kamu jomblo"ucap seseorang membuat lia kaget karna sudah ada bian depannya dengan wajah dinginnya.
Tanpa permisi bian menarik lia kedapan dan berdansa bersama,lia masih bingung dengan sifat bian hari ini hingga dirinya pusing.
Semua mata tertuju pada mereka hingga lampu menyoroti mereka berdua,berdansa dengan indahnya dengan mata yang saling menatap dan perasaan yang semakin tak menentu.
"kamu cantik malam ini"ucap bian disela dansa mereka,dia bicara tanpa senyum sedikit pun membuat lia tak yakin dengan ucapannya.
"aku cantik karna perempuan"ucap lia dengan senyum canggungnya,mengalikan pandangannya kearah lain.
"ikut aku"bian menarik lia keluar dari sana, lia dapat mendengar teman-temannya memanggilnya namun bian terus menariknya tanpa henti.
"masuk"titah bian,lalu lia pun memasuki mobil dan mereka berdua pun pergi dari sana.
Ingin sekali bertanya pada bian apa yang membuatnya membawa lia pergi dari sana dan mengapa sikapnya sedikit berubah hari ini.
Rasanya lia ingin menangis saja,lia sangat rindu dengan sikap bian yang perhatian padanya dan selalu memberinya senyuman candu.
Tapi beberapa jam lalu sikapnya berubah entah karena apa,itu membuat lia bingung dengan dirinya sendiri.
Tunggu ini bukit yang dulu mereka kunjungi saat bian baru saja pulang dari amrik dan mengajaknya kebukit.
"loh ngapain kebukit bi?"tanya lia namun bian hanya diam dan keluar dari mobil tanpa melihat bahkan menjawab pertanyaannya.
"turun"ucap bian saat membuka pintu untuk lia dan membawanya kedalam bukit indah.