⚫⚫⚫
"Gimana hubungan lo sama si raka? Mau lanjut kemasa depan gak?"goda lia pada yeji. Sesuai rencana,lia mengajak yeji untuk mengantarnya berbelanja bulanan.
"doain semoga aja gitu"ucap yeji sambil mendorong troli.
Setelah semuanya beres mereka memutuskan untuk pergi makan. Sambil tukar cerita.
"kemarin si yeri minta kita buat nginep dirumahnya, soalnya si dean mau pergi keluar kota"ucap yeji
"loh?bukannya baru aja pulang,kok udah pergi lagi.Kasian si yeri ditinggal sendiri"ucap lia,tak lama makanan yang mereka pesan pun datang.
"terus lo mau ikut kerumah yeri?"tanya yeji.Berpikir sejenak apakah bian mengizinkannya atau tidak.
"nanti gue hubungi lagi deh gampang itu mah"jawab lia sambil tertawa.Mereka kembali makan dengan tenang.
Mereka masih disana duduk sambil melanjukan pembicaraan. "jadi pengacara enak gak ji? Kayanya lebih sibuk dari dokter deh"tanya lia.
"semua propesi juga pasti sibuk banyak yang harus dikerjakan,menurut gue jadi pengacara ya seru aja.Ngurus permasalahan orang lain yang numpuknya minta ampun.apalagi kasus perceraian"jawab yeji panjang lebar.
"setiap dapet kasus lo selesaiin sendiri apa ada yang bantu?"tanya lia kepo.
"biasanya sih gue selesaiin sendiri, kalo sama orang makin ribet"jawab yeji dengan tawaan,mereka pun terus bertukar cerita hingga waktu sudah menunjukan jam 15:00.
"li gue pulang sama raka,lo pulang duluan aja"ucap yeji.
"yaudah gue pulang dulu,mau masak soalnya bian pulangnya jam 18:00,jadi punya waktu"ucap lia lalu meninggalkan yeji disana.Tak lama orang yang ditunggu pun datang.
"lama gak nunggunya"tanya raka lalu memeluk yeji.
"enggak kok,lia aja baru pergi"jawab yeji lalu berdiri.Mereka berjalan ketoko kecantikan katanya bedak sama lipstik yeji habis jadi harus beli lagi.
"warnanya bagus yang ini apa ini?"tanya yeji membandingkam warna lipstik yang cantik.
"ihh,yang ini aja lebih alami warnanya. Jangan yang itu,warnanya terlalu merah"jawab raka,lalu yeji pun membayar pilihan raka.
Tenang yeji tak mau menyusahkan raka jadi dia bayar sendiri, walupun tadi ada sedikit perdebatan.
"sekarang kita kemana lagi nih?"tanya raka sambil mengelus rambut yeji.
"kita ketimezone yuk,udah lama gak kesana.Apalagi bareng pacar"ucap yeji mengeratkan genggaman tangannya.
"yaudah ayo,kita main sepuasnya"ucap raka mengajak yeji berlari kesana.
Keadaan timezone tidak terlalu ramai,bahkan terlihat sepi. Membuat mereka nyaman disana.
"mau main apa dulu nih?"tanya raka.yeji menantangnya bermain tembak-tembakan.
"ayo dong masa gitu aja gak bisa"ucap yeji dengan tawa meledeknya, Raka terus menembak namun selalu kalah skor dengan yeji.
"Yey! Aku menang"ucap yeji girang sambil melompat dan memeluk raka.
"aku menang yang, kamu kalah"ucap yeji sedikit meledek.
"sekarang aku nantang kamu main basket.kalo aku kalah,kamu mau bisa minta apa aja terserah,juga sebaliknya"ucap raka percaya diri. Karna waktu SMA dulu dia adalah kapten basket.
Namun sayangnya gelar kaptennya itu tidak berpengaruh sama sekali. Dan untuk kedua kalinya yeji menang melawannya. Sedikit kecewa, tapi melihat yeji tersenyum dan tertawa membutnya bahagia.