39♥

519 74 22
                                    

⚫⚫⚫

Pesta ulang tahun yang tadinya begitu menyenangkan berubah menjadi menyeramkan dalam hitungan detik.

Para kelompok itu menodongkan pistol mereka kepada semua tamu,bahkan ada dari mereka yang tertembak.

Banyak darah yang menetes dilantai cafe ini, semua orang berjongkok untuk mencari aman, dari para penjahat itu.

"ANGKAT TANGAN KALIAN, BILA TIDAK AKAN KU TEMBAK SAMPAI MATI"teriak salah satu dari mereka,membuat semua tamu diam membisu termasuk alia.

Traumanya seakan kembali, dimana malam itu yang tentram berubah menjadi tragedi yang membekas diingatannya sampai sekarang.

"YANG BERNAMA ALIA ZAHERA,CEPAT KEMARI"teriaknya lagi, membuat semua orang berteriak dalam diam juga menangis tanpa suara.

Perlahan alia pun memberanikan diri menghampiri mereka, sempat ragu namun ini demi keselamatan semua.

"jangan kesana lia tolong ikutin ucapanku,aku tak mau terluka dihari bahagiamu"ucap bian mencegah lia untuk menghampiri mereka.

"tapi bian ini demi kebaikan semua, aku tak mau orang disini terluka apalagi kamu orang yang paling aku sayang,juga keluarga dan temanku"ucap lia meyakinkan bian.

"aku mencintai bian,dan jika hari ini adalah hari terakhirku bersamamu, tolong maafkan aku karna tidak bisa melihatmu lebih lama, dan teruslah mencintaiku walaupun aku tak ada nanti"ucap lia menahan air matanya.

"terima kasih karna banyak sekali pelajaran yang aku ambil selama aku mencintaimu, terutama dalam hal melepaskan,dan hari ini aku janji padamu bahwa aku akan terus mencintaimu sampai semesta memisahkan kita"ucap lia dengan air mata yang mengalir lalu memeluk bian erat.

Bian memeluk lia sangat erat, seakan tidak ingin lia pergi dari sisinya sekarang.

"LAMA BANGET, INTINYA AJA"ucap penjahat itu,lalu dengan satu kali gerakan pistol yang dia pegang menembakan sebuah peluru,mengarah kepada alia.

DOR....

Mereka,bian juga alia tidak sadar bahwa peluru sudah dilepaskan,namun bian sadar akan itu karna posisinya yang berhadapan langsung.

Tidak seperti alia yang membelakangi mereka ketika peluru ditembakan.

Dengan satu kali gerakan bian mengubah posisinya,hingga sekarang peluru itu menembus tubuhnya dalam hitungan detik.

Seakan waktu berhenti berputar, semesta mempunyai cara lain dalam mempermainkan takdir, dan itu terjadi begitu saja

Ternyata takdir berpikiran lain tentang kehidupan seseorang,jika memang ini sudah terencana,hal yang harus  dilakukan sekarang adalah bersabar atau menunggu semua itu membaik seperti semula.

"BIAN"teriak lia saat bian jatuh dihadapannya dengan darah yang mengalir dari perutnya.

Para kelompok jahat itu sudah kabur entah kemana, mungkin sudah melaksanakan rencananya dalam menghancurkan hidup seseorang dalam satu detik.

"maaf li seharusnya ucapanmu tadi,adalah ucapanku padamu. Aku mencintaimu jaga baik-baik hatimu jangan pernah memberikannya pada seseorang yang membuatmu menangis,seperti aku"ucap bian dengan senyuman manis lalu menutup matanya perlahan.

Lia tak kuat menahan tangisnya,dia memeluk tubuh bian dengan erat, semua orang pun terkejut akan kejadian tak terduga itu.

Tak lama ambulan dan para polisi sampai ditempat kejadian.

Para tamu yang terluka termasuk bian dibawa kerumah sakit terdekat.

Dalam perjalanan mengantar bian,lia hanya bisa menangis sambil memegang tangan bian erat memberi semangat.

Awas Jatuh CintaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang