⚫⚫⚫
Bian sedang duduk dibalkon rumah kakeknya menikmati angin malam dinegara yang sudah memperkenalkannya dengan ldr ataupun rasa rindu.
Dia rasa hanya dirinya yang merasakan ini tanpa tau bahwa gadis impiannya pun merasakan hal yang sama dengannya.
"bi kamu belum tidur?"suara kakeknya yang membuatnya tersadar dari lamunan malamnya.
"iya kek bian belum tidur masuk aja"ucap bian tak lama pintu kamar terbuka menampakak sosok laki-laki tua yang tersenyum manis padanya.
"ada apa kek? Ada yang sakit atau—"
"kakek gak papa seharusnya kakek yang menanyakan itu apa kamu gak betah disini,kakek lihat kamu sering terlihat bingung ada apa cerita sama kakek"ucap kakeknya lalu duduk disampingnya.
Bian hanya menatap langit dengan senyuman yang perlahan menghilang perlahan terdengar seruan nafas darinya.
"kek apa waktu itu kakek pernah meninggalkan nenek dengan jangka waktu yang lama?"ucap bian dengan sorot mata yang masih menatap langit.
"kakek ingat waktu itu kakek meninggalkan nenek keamrik untuk melanjutkan pendidikan yang tertunda dan kamu tau?"ucap kakek menjeda obrolannya lalu menatap bian.
Bian hanya menatapnya lalu menggelengkan kepalanya pelan.
"kamu tau kakek tak tanggung-tanggung meninggalkan nenekmu selama 10 tahun lamanya"ucap kakeknya membuat mata bian membulat sempurna.
"wah beneran apa nenek gak rindu tuh"ucap bian diakhiri tawaan manisnya.
"rindu sih pasti tapi mau gimana lagi itu kewajiban kekak buat cari ilmu tapi untungnya kami berdua mempunyai rasa kepercayaan yang kuat hingga saat kakek pulang langsung melamar nenekmu dan menikahinya"ucap kakek sambil tersenyum mengingat betapa manisnya kisah cintanya.
"kalo bian mengalami hal yang sama menurut kakek gimana?si ceweknya bakal menunggu atau pergi karna lelah?"ucap bian penasaran.
"jika dia sayang pasti menunggu kamu sampai kembali,tak hanya sayang rasa menginginkan juga rasa takut kehilangan membuatnya ingin menunggu dan melihatmu kembali"
"jika aku dam dia belum memiliki suatu ikatan bagaimana?"
"hm,cukup susah untuk menjelaskannya namun jika salah satu dari kalian sudah terjebak dalam namanya cinta susah buat berpaling apalagi meninggalkan"
"tapi kek disini hanya bian yang mencintai bukan bian yang dicintai"
"kamu harus percaya bahwa dia juga mencintaimu walaupun kita tak tau isi hatinya"
"ihh itu mah atuh sakit kek,kalo dia gak suka terus cuma bian aja gimana bertepuk sebelah tangan gak tuh"oceh bian dengan logat sundanya membuat sang kakek tertawa.