⚫⚫⚫
"makasih ya bi udah bikin aku seneng hari ini"ucap lia setelah melepaskan helmnya.
Mereka sudah sampai dengan selamat dirumah alia.
Bian hanya tersenyum manis menanggapi perkataan lia barusan.
"makasih juga buat baso mang budinya,repot-repot kamu bungkus buat bang rangga"ucap lia yang masih setia berdiri dihadapan bian.
"iya udah sana bersih-bersih,ganti baju,terus tidur dan jangan lupa bawa aku dalam mimpimu nanti"ucap bian mengelus rambut lia pelan.
"bisa aja yaudah kamu hati-hati ya pulangnya jangan ngebut"ucap lia membuat bian tersenyum lagi.
Bahagia memang, dengan kehadiran lia yang membuat hidupnya lebih indah daripada sebelumnya.
"iya sayang aku pulang dulu ya, sampai jumpa dirumah sakit besok"ucap bian lalu melajukan motornya meninggalkan halaman rumah lia.
"dasar emang"ucap lia.
Saat memasuki rumahnya terdapat satu mobil hitam dan sepertinya sangat lia kenali.
Lia pun masuk dengan segera dan benar saja orang yang dia rindukan datang.
"bunda.... Ayah.... "teriak lia lalu segera memeluk mereka berdua dengan erat.
"lia kangen banget sama kalian,kenapa pulang gak bilang-bilang"ucap lia melepas pelukan dan membuat wajah jemberutnya.
"maafkan ayah dan bunda karna jarang pulang soalnya sibuk dengan perusahaan, dan mulai sekarang kami berdua akan berusaha tetap bersama kalian, karna kita kedatangan seseorang"ucap ayahnya lalu tersenyum saling menatap dengan bunda.
"ada apa sih?"bingung lia.
"coba liat aja dikamar kamu,bang rangga juga disana"ucap bunda.
Tanpa berpikir panjang lia pun berlali kearah kamar dan membuka pintu dengan tergera.
Trek....
"abang?"ucap lia namun sorot matanya berhenti kearah seseorang yang berdiri menghadap dirinya.
"kak-Nara?"ucap lia kaget.
"hai lama tak jumpa ade imutku"ucap nara.
•••
"bian pulang"ucap bian ketika memasuki rumah.
"waalaikumsalam bi"ucap ayahnya yang sedang menonton persib diruang tengah.
"ehh...maaf ulang lagi deh"ucap bian lalu keluar rumah lagi.
"assalamualaikum,bunda..ayah bian pulang"ucap bian masuk kembali kerumah lalu duduk disamping ayahnya.
"ada-ada aja anak kamu"ucap bunda menghampiri mereka berdua sambil membawa cemilan ringan.
"anak kamu juga"ucap ayah dan hanya disambut tawaan garing dari bian.