Cry

5K 410 21
                                    

Vomment!!!
Pasang headset terus dengerin lagu Lee Hi (Breath).

Pagi sekali, Jungkook sudah berada di rumah sakit. Jungkook memang memutuskan untuk tidak bekerja sampai adiknya sembuh. Jungkook menyuruh Jimin untuk sementara mewakilkan dirinya untuk memantau perusahaan ataupun untuk meeting dengan kliennya.

Somi membuka matanya untuk melihat sinar mentari pagi yang telah mengganggunya, Ia mendapati Jungkook yang duduk di sampingnya memainkan ponsel.

Somi berpikir sejenak, ia merasa ada yang ganjal di pikirannya. Entah apa yang membuat ia penasaran. Ia tak tahu.

"Kau sudah bangun?" Tanya Jungkook, menatap sekilas adiknya lalu kembali memainkan ponselnya.

"O! Aku rasa, aku sudah sembuh sekarang." Jawabnya.

"Yeonjun akan datang kesini sebentar lagi karena aku harus menghadiri sebuah acara sebentar."

"Dia tidak sekolah?"

"Dia bilang ayah sudah meminta izin pada gurunya untuk tidak masuk sehari."

Somi mengangguk mengerti.

"Apa ayah juga akan datang kesana?"

"Sepertinya. Sebentar lagi perawat akan kesini membawakan mu sarapan."

"Panggilkan juga dokter Lalisa untuk mengecek keadaan ku."

Jungkook terdiam, mengingat lisa yang sekarang masih terbaring lemah. Ia pun belum sempat melihatnya sejak tadi malam.

"Mengapa diam? Apa kau masih tak ingin berurusan dengannya lagi? Tadi malam saja kau membantunya dan sekarang -"

"Tidak bisa. Dia sedang sibuk sekarang. Mungkin dia akan mengecek keadaan mu setelah urusannya selesai." Jelas Jungkook padanya.

"Baiklah." Somi berdecak. Ia sangat rindu pada wanita itu.

.

Jisoo dan Ae ri pagi sekali sudah berdiri menatap lisa yang tertidur pulas.

Seharusnya pagi ini, lisa juga ikut untuk datang ke acara peresmian Ae ra. Jisoo mengusap lembut wajah lisa yang sedang tertidur.

Memang tadi malam mereka terus mempertanyakan mengapa ia sangat berani melawan preman itu, sehingga membuat lisa pusing mendengar itu.

Yerim datang dengan raut wajah yang sedikit panik. Entah mengapa ia seperti itu.

"Eonni Ae ra akan datang kesini sebentar lagi. Dia juga menyiarkan langsung untuk semua dokter yang wajib ikut serta dalam acara itu."

"Apa?"

Belum sempat yerim menjawab, pintu sudah terbuka mendapati Ae ra yang melipat kedua tangannya di dada.

"Eonni! Bangunkan dia, dia harus melihat ku di acara itu nanti."

Ae ri menatapnya tajam, ingin sekali ia memarahi ae ra namun ia takut lisa mendengar nya.

Jisoo tak habis pikir mengapa gadis itu sangat keras.

"Apa maksudmu? Apa kau tidak lihat keadaan nya?" Ucap Ae ri pelan.

"Dia bahkan tak perlu di jahit. Jadi apa masalahnya? Aku ingin dia melihat ku yang sudah menjadi dokter sepertinya!" Ketus ae ra.

My Doctor (Lizkook) ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang