Last?

1.4K 111 0
                                    


Taehyung merapikan kerah baju jungkook setelah bertingkah akan memukul jong woon.

Sedangkan lisa, ia berjalan masuk ke ruangannya dengan wajah tidak habis pikir.

"Kau, temanilah aku makan di kantin" Ucap taehyung seraya merapikan kerah baju jungkook.

"Hyung kau sudah dewasa, pergilah sendiri" Jungkook melihat lisa yang baru masuk ke ruangannya dan langsung menyusulnya.

"Augh!" Taehyung pun pergi menuju kantin rumah sakit.

Lisa memikirkan tentang seul wang. Bagaimana bisa mereka melakukan hubungan seksual setiap malam.

"Memikirkannya membuat ku sangat merinding augh" Gumamnya.

Sebelum masuk, yerim lebih dulu masuk ke ruangan lisa daripada jungkook.  Lelaki itu pun menunggu di luar.

"Eonni, kau mendapat 2 pasien hari ini, besok kau mendapat 7 pasien dan lusa 5 pasien. Mereka sudah mendaftarkan diri hari ini." Jelas yerim.

"Eo, aku sudah bertemu mereka berdua" Ucap lisa. "Eonni, apa yang kau lakukan selama di dubai?" Tanya yerim.

"Tidak banyak, hanya bertemu dokter karen dan -

Lisa mengingat ia membantu mafia disana. Ia bahkan mengoperasinya.

"Dan?" Yerim penasaran. "Ini sangat privasi menurut ku" Gumamnya. "Privasi? Apa kau dan tuan jungkook, melakukan sesuatu?" Yerim berbisik disana.

"Ya! Ani!" Lisa cepat memberikan respon. "Augh eonni, kau bersikap aneh setelah pulang dari dubai" Kata yerim.

"Benarkah? Aku rasa juga begitu" Lisa sedikit tersenyum disana. "Baiklah, aku akan keluar" Yerim pun keluar.

Namun, belum beberapa menit, yerim sudah kembali masuk.

"Eonni"

"Kau bilang kau akan keluar, ada apa?"

"Aku lupa, hari ini, kau mendapat pasien 3"

"Mhm baiklah, aku akan menunggunya disini" Lisa mengurungkan niatnya untuk bersiap. Yerim cepat keluar dari sana.

Setelah itu, jungkook masuk dan menutup pintu.

"Dokter kwon"

Lisa berbalik dan mendapati jungkook berdiri dengan berkacak pinggang. "Omo! Kamcagia!" Lisa berdiri menatapnya.

"Aku pasien ke tiga mu dokter" Ucapnya. "Oppa, ada apa? Aku kira kau pergi dengan taehyung oppa" Katanya.

"Lupakan soal itu. Aku akan melakukan tes kesehatan padamu" Ucapnya.

"Ne?" Mendengarnya mengingatkan lisa pada ucapan jisoo beberapa bulan yang lalu bahwa jungkook mempunyai masalah psikis.

"Wae? Mengapa respon mu seperti itu?" Ucap lelaki itu. Lisa menatap jungkook diam.

"Aku tau aku sangat tampan tapi jangan menatap ku dengan wajah seperti itu" Ujarnya percaya diri.

"Oppa, kurasa kau tidak memiliki penyakit selain tidak bisa jauh dari ku" Goda lisa agar mengalihkan jungkook dari tes kesehatan.

"Augh,,, kau sudah bisa menggombal?" Jungkook salah tingkah disana. Wajah lisa mulai masam melihat tingkahnya yang seperti anak kecil.

"Chagiya, aku memang tidak bisa jauh dari mu tapi aku kesini memang untuk melakukan tes kesehatan" Ucapnya membuat lisa langsung berdiri.

"Oppa! Lakukan lah tes kesehatan dengan jisoo eonni, terakhir dia yang menangani mu"

"Sayangnya aku tidak akan melakukannya pada dokter lain" Kata jungkook serius.

Lisa berpikir sejenak lalu kembali duduk. "Baiklah" Lisa menarik tangan jungkook untuk tidur di brankar.

Lisa membuka baju jungkook.

"Ah w-wae? Mengapa, kau, ya! Aku belum siap melakukannya disini" Jungkook gugup saat melihat wajah lisa yang serius.

"Tidurlah jeon jungkook!" Lisa menepuk pelan dada jungkook sehingga lelaki itu menurut padanya.

Lisa pun mulai mengecek bagian dalam jungkook dengan alat yang di pasang nya pada tubuh jungkook.

"Oppa, lihat lah, kau sungguh tidak punya penyakit apapun" Lisa menunjuk monitornya kepada jungkook.

"E-eo, aku sudah tau itu" Kata jungkook membuat lisa menatapnya dengan marah.

"Kau membohongi ku?" Lisa mencabut alat yang di pasangnya dari tubuh jungkook. "Kau lah yang membohongi ku" Balas jungkook sambil menghadap ke samping.

"Aku berbohong soal apa?"

"Aku mempunyai masalah psikis bukannya penyakit, aku tau itu"

Lisa berdiri dan diam tanpa bicara serta bertanya dalam hatinya bagaimana bisa lelaki itu mengetahui hal itu.

Jungkook memakai kembali bajunya. "Apa kau merasa bersalah?"

Lisa sadar dan bersiap keluar meninggalkan jungkook tanpa bicara.

"Kau akan kemana?"

Tanpa membalas, lisa keluar dari ruangannya. "Ya! Lalisa" Jungkook cepat mengejarnya.

Rasanya, lisa sudah tidak kuat berjalan, ia sangat sedih entah karena jungkook mengetahui masalah psikisnya sendiri atau karena apa ia juga tidak tau.

Melihat lisa berdiri di dekat jendela rumah sakit yang menampakkan gedung-gedung berjejer membuat jungkook menarik tangan lisa dari belakang dan memeluk gadis itu.

Lisa terkejut dan tidak bisa melakukan apa-apa karena jungkook memeluknya dengan erat.

"Mian"

"Mianneyo, aku sudah membuat mu khawatir padaku" Lanjut jungkook. Lisa melepaskan pelukannya dan menatap jungkook.

"Oppa, kau mengetahuinya dari siapa?"

"Ae ri nuna, saat kau memutuskan hubungan kita"

Lisa cukup terkejut dengan itu. "Ae ri eonni? Geunde wae?" Tanya nya. "Dia khawatir padaku, lalu memberiku berkas hasil tes kesehatan yang di lakukan jisoo nuna." Jawabnya.

"Lalu?"

"Dia mengetahui tentang sekretaris lee dan menyangka aku akan menjadi gila karena semua masalah ini" Jelas jungkook.

Lisa menghembuskan nafasnya lalu memeluk jungkook. Sejujurnya ia marah namun lega disini. Entahlah.

"Oppa, aku akan menyembuhkan penyakit psikis mu eo" Kata lisa. Jungkook membalas pelukan lisa. "Chagiya, menikahlah dengan ku" Ucapnya.

"Y-ya! Ini terlalu cepat" Lisa melepas pelukannya namun jungkook memeluknya kembali.

Jungkook diam dan tak membalas ucapan lisa. Mereka berdua menikmati pelukan disana.

Vote and comment!

My Doctor (Lizkook) ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang