Malam ini, taehyung dan jennie berada di cafetaria yang tak terlalu ramai. Jennie sungguh menyukainya karna gadis itu tak suka keramaian.
"Kau mau apa?" Tanya taehyung memperlihatkan menu makanan pada jennie. "Hm 1 redvelvet cake dan 1 lemon juice" Ujarnya.
"Baiklah aku sama dengannya" Ujar taehyung.
"Silahkan ditunggu" Pelayan pun pergi dari sana.
Taehyung memegang tangan jennie dingin. Sementara gadis itu menatap mata taehyung. Sungguh ini hal mendebarkan bagi mereka.
"Waktu kita sangat padat bukan? Aku ingin malam ini ku habiskan bersama mu mrs. jennie kim" Ucap taehyung lalu mengecup tangan jennie. Sungguh ini hal yang sangat manis bagi jennie.
"Ah kau membuatku -
"Tuan, nona, permisi" Pelayan itu memotong ucapan jennie lalu meletakkan hidangan yang dipesan mereka.
"Bisakah kau tidak memotong ucapannya?" Taehyung jengkel dengan pelayan itu. "Maaf tuan tidak akan saya ulangi lagi" Pelayan itu meminta maaf.
"Ck sudahlah tidak apa-apa." Timpal jennie lalu pelayan itu pergi disuruh taehyung.
"Aku tau kau masih sedih karna lisa akan semarah ini pada kita semua." Jennie menatap taehyung. "Apa maksud mu? Lisa tidak akan semarah ini padaku, tapi tentu dia akan semarah ini pada sahabat mu itu!" Jawabnya.
"Ya, berhenti menyebutnya. Aku bahkan kasian padanya" jennie melepas tangannya dari genggaman taehyung.
"Tuan, dengarlah! Jika sahabat mu itu tidak melakukan sidang yang membuat darahku naik, ini tidak akan terjadi!" Tekan jennie. Taehyung terkejut dan menatap mata kucing gadis itu.
"Sayang, apa kau marah padaku sekarang?"
Jennie tersedak saat minum mendengar taehyung menyebutnya sayang.
"Ya! Kau!!" Sungguh jennie tidak suka ini. Membuatnya malu saja.
Taehyung tersenyum tanpa rasa bersalah sedikitpun.Pagi sekali, lisa sudah siap dengan mini dress berwarna merah maron dan sepatu sneaker putih miliknya. Rambutnya dibiarkan tergerai, poninya sedikit terbelah dan menyambut riang pasiennya.
"Wah wah wah... Siapa ini? Apa ini manusia?" Goda minnie padanya. Lisa tentu salah tingkah dengan itu.
"Aish minnie" Minnie melirik penampilannya dari bawah hingga atas. "Perfecto!" Ujar minnie dalam bahasa spanyol.
"Oh my gosh! Seonbaenim!" Chae won terpesona dengan lisa hari ini. "Huft apalagi ini? Sungguh kalian benar-benar aneh" Ujar lisa. Lisa benar-benar sangat cantik hari ini.
Sekarang lisa berada di kantin dan menghubungi jisoo. Namun sebelum itu, jisoo lebih dulu melihat lisa dan segera menghampirinya.
"Eonni?" Ujar lisa.
"Kau benar-benar cantik hari ini lalisa" Pujinya. Memang benar lisa sangat cantik hari ini.
"Ah eonni kau pun sangat cantik." Balasnya.
"Apa rencana mu hari ini?" Tanya jisoo sembari menikmati roti dengan selai coklat kesukaannya.
"Menemui pasien lansia, naeun, dan ssstt aku pikir akan menemui detektif jin woo. Bagaimana dengan mu eonni?" Balasnya.
"Tunggu, detektif jin woo? Kau akan menemuinya lagi?"
"Benar. Aku akan menemuinya untuk bicara soal keselamatan naeun."
"Ah aku paham. Kau berdandan cantik hanya untuknya?"
"Ya eonni! Bukan seperti itu."
"Jadi kau sudah melupakan jungkook?" Goda jisoo. Lisa terdiam sejenak mengingat kemarin jungkook seakan tidak perduli dengannya lagi.
"Eonni, aku tidak ingin mendengar namanya" Ujar lisa lalu lanjut memakan sereal nya.
Dilain tempat, tepatnya di kantor milik jungkook, lelaki itu terlihat sedang berpikir keras memikirkan gadisnya itu.
"Jungkook sudahlah, jangan membiarkan hatimu sakit seperti ini" Hoseok, yoongi, dan jimin berada disana untuk menenangkan jungkook.
"Tapi baguslah setidaknya kau tidak seperti kemarin yang berubah menjadi lelaki gila." Ujar jimin lalu menatap tatapan sinis dari jungkook.
"Kau pikir? Semakin aku seperti itu, lisa mungkin tidak mau mengenal ku lagi. Maka dari itu aku berusaha menenangkan hatiku." Jawab jungkook.
Mereka bertepuk tangan setelah mendengar ucapan jungkook.
"Apa ini? Kalian terlihat seperti penonton bayaran saja" Jungkook lalu pergi dari sana.
"Ck dasar anak muda" Ujar yoongi.
"Lihat petuah kita sudah berucap" Hoseok dan jimin terkekeh mendengar yoongi.
Di rumah sakit, semua orang sibuk disana. Orang-orang berlalu lalang disana.
"Lisa, ada apa kau menelfon?" Jin woo datang dan mengobrol bersama lisa di kursi samping lobby. Mereka bertiga disana bersama minnie.
"Minnie, jelaskan padanya"
"Baik akan ku jelaskan"
Minnie menjelaskan semuanya mengenai naeun pada jin woo.
"Apa kalian berdua yakin?" Jin woo ragu disana. Lisa dan minnie saling menatap.
"Apa kau meragukan ku jin woo?" Ujar lisa. Minnie terkejut mendengar lisa bicara seperti mereka sudah sangat dekat dengan memanggil nama satu sama lain.
"Bukan begitu lisa, aku hanya takut saja jika kalian berdua salah tangkap"
"Sama saja jin woo. Ck sungguh bodoh"
"Apa? Kau bilang aku bodoh? Ya, kau buta ya? Lihat lah namaku lalisa. Detektif jin woo!" Jin woo tak terima disana dan berdebat dengan lisa.
"Ah terserah kau saja jin woo!" Lisa sangat pusing memikirkan semua masalah ini.
"Ya!" Minnie berdiri dan menatap mereka berdua.
"Sungguh, kalian berdebat seperti anak kecil saja. Huft diamlah, aku sangat pusing dengan kalian berdua. Detektif jin woo, lakukan tugasmu dan kau lalisa, masih banyak pasien yang menunggumu. Cepat lah bekerja!!" Ujar minnie dengan kesal pada mereka berdua lalu pergi dari sana.
"Sungguh gadis cantik seperti mu ternyata sangat bodoh!" Jin woo cepat pergi sebelum mendapat tamparan dari lisa.
"SAEKKIYA!" Umpat lisa. Sungguh jika lisa tidak pusing sekarang ia bersumpah akan memukul jin woo.
Dari kejauhan, ada seseorang yang melihat mereka. Lisa cepat pergi dari sana. Orang itu terus mengikuti kemana lisa pergi.
"Bagaimana bisa aku bekerja dengan orang sepertinya? Huh, membuang waktu ku saja!" Jin woo masih jengkel dengan lisa.
Vote and comment!!
![](https://img.wattpad.com/cover/217491402-288-k72202.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
My Doctor (Lizkook) END
Fanfictie[18+] "Sebelum malam gelap menjebak ku, jangan tinggalkan aku. Apakah kamu masih mencintai ku? Jika kamu merasakan hal yang sama, jangan tinggalkan aku hari ini." -Kwon Lalisa "Aku milikmu Lalisa dan tetap akan seperti itu. Aku mencintaimu esok, lus...