Pelajaran pertama sudah dimulai, Alden menatap malas bu Nur yang sedang menjelaskan pelajaran ekonomi, toh walaupun dia tidak belajar nilainya juga tinggi, hehe orang nakal kejeniusannya emang luar biasa.
Alden menatap seseorang yang disebelahnya, Ruby pura-pura membaca padahal matanya sudah tertutup. Ye elah dimana dapat posisi aman nih bocah selalu tertidur. Ide jahat Alden keluar, dia ingin mengerjai Ruby. Alden membungkukkan badannya dan merbisik ditelinga Ruby.
"Rub, mak lo gue perkosa!" Bisik Alden.
"ANJING....!!!!" semua tatap mata menghadap Ruby tak terkecuali bu Nur yang syok mendengarkan ucapan Ruby. Sedangkan Alden pura-pura membaca buku, wajah Ruby memucat ketika melihat wajah bu Nur yang merah padam.
"Ini semua gara-gara lo bangsat" Ucap Ruby menyenggol legan Alden.
"RUBY NUGRAHA, MAJU!!!" Bentak bu Nur, Alden mengulum bibirnya ingin menahan tawa. Ruby berdiri dan berjalan ragu mendekati bu Nur.
"Apa yang kamu katakan? Hah?" tanya bu Nur menahan emosi.
"Maaf bu...." ucap Ruby menundukkan kepalanya, mata Ruby menatap Alden. Awas aja lo ntar ya sialan.
"Maaf, maaf. Mulut kamu gak di sekolahin?" bu Nur murka dengan tingkah siswa kelas 11 IPS 3, baru masuk sekolah saja sudah membuat onar.
"Ya disekolahin lah buk, masa badan saya sekolah mulut saya tinggal dirumah" jawab Ruby membela diri, semua siswa tertawa mendengar ucapan Ruby.
"Kamu melawan sama saya!!!" mata bu Nur hampir keluar menatap Ruby penuh dengan kemarahan.
"Nggak"
"Keluar!!!" Bentak bu Nur, Ruby langsung keluar dengan senang hati. Wajahnya tersenyum senang menaiki anak tangga menuju atap gedung sekolah.
"Nah gini kan enak, ademm" Ruby tertidur diatap gedung sekolah dengan santuy.
Setelah jam istirahat Ruby kembali ke kelas menemui Alden yang asik bermain game.
"Sumpah ya lu anjing bener jadi manusia" ucap Ruby dari pintu kelas.
"Ye elah, lu juga salah molor mulu" jawab Alden.
"Itu juga salah lu!"
"Lah kok gue?" tanya Alden heran.
"Lu kagak ingat tadi malam kasih link ke gue?" Alden menaikkan alisnya.
"Trus hubungannya ke molor apaan coba?"
"Gue nonton bok*p sampe subuh" jawab Ruby kesal.
"Itu kan salah lo sendiri"Alden berjalan keluar kelas.
"Bener-bener lu ye" Ruby mengikuti dari balakang.
"Tobias mane?"
"Yaudah cari di kelas dia aja, palingan juga gangguin Stella" Alden dan Ruby berjalan menuju IPA 2, Tobias memang anak IPA sebenarnya dia ogah-ogahan tetapi dia dipaksa oleh ayahnya yang juga seorang guru IPA di sekolah ini. Alden dan Ruby melihat Tobias berusaha merayu Stella, padahal wanita itu sudah risih melihat Tobias yang mukanya pas-pasan kaya babang tamvan.
"Dih si bangsat, udah jelas di tolak berkali-kali masih aja kaya cacing" Ucap Ruby.
"Woi anak si Botak kesini lu!" teriak Ruby, mendengar ucapan itu Tobias mengehentakkan kakinya mendekati Ruby.
"Baru gue mau pdkt"kata Tobias
"Pdkt mulu lo, ayo kantin"Ruby menarik kerah baju Tobias.
"Alden mana?"tanya Tobi
KAMU SEDANG MEMBACA
30 Hari Bersama Alden [Completed]
Teen Fiction[BELUM REVISI] Alden Putra Mahendra, anak nakal yang suka mabuk-mabukan, merokok dan berjudi. Kehadiran seorang Olif dihidupnya membuat dirinya sadar, bahwa banyak yang jauh lebih payah dari pada hidupnya. Alden dengan tulus membantu Olifia menghada...