Olif

710 62 1
                                    

Ada beberapa penampilan yang sudah terlewati, Alden dan kawan-kawan  sedang menunggu giliran di tepi panggung, semua menunjukkan ekspresi gugup. Dari sekian lama menjadi murid yang tidak terlihat akhirnya mereka muncul di depan halayak ramai, tetapi mereka sedang merencanakan sesuatu. Satu malam mereka latihan untuk penampilan tidak berguna ini.

"Penampilan selanjutnya yaitu pemanpilan beand dari kelas 11" deg, semua gugup dan gelisah kecuali Alden, ada yang sedang dia pikirkan.

"Huuuhhhh....." ucap Tobi

"Ayo giliran kita" Ruby mengajak teman-temannya menaiki panggung.

Mata Alden mencari seseorang ke arah penonton.

"Cari siapa lu?" tanya Didot.

"Chika dimana ya? Gue kagak lihat dia dari tadi" ucap Alden dengan jujur, dia tidak menemukan Chika dari tadi. Biasanya wanita itu sudah heboh melihatnya, ntahlah secara tiba-tiba Alden merindukan sosok yang terkadang ngeselin dan gemesin itu.

"Kangen ya?" rayu Didot.

"Cieee...." sambungnya

"Apaan sih lu" Alden menaiki panggung disusul Didot.

Suara riuh penonton seketika terdiam saat Alden dan kawan-kawan menaiki panggung, mereka semua bertepuk tangan.

Tobi sebagai vokalis, Alden gitaris, Ruby gitaris, Didot drumer, Rizky, jack, Ilham, dan Sambri menggunakan gendang rebana. Sedangkan yang lainnya jadi mager dan asisten manager di tepi panggung.

Tobi mengarahkan mulutnya ke mic.

"HMMM....., kami dari kelas 11 ingin menampilkan lagu persembahan untuk pembukaan acara festival kita"
Ucap Tobi dengan gugup.

"ALDENNNN.......HUYYYYUUUU" teriak seorang wanita dari gerumunan penonton, Alden menoleh. Viona!!! Alden mendengus kesal, dia kira itu adalah Chika, Cie lagi kangen ya boss!

"ALDEN......" teriaknya kembali,

Tobi mulai berbicara.

"Ini adalah lagu yang mengisahkan tentang......, hmmmm dengar aja deh" ucapnya membuat semua orang tertawa.

"Musikkkk......" teriak Tobi, suara gitar dan musik lainnya. Jrengggg jeng.....

Irama dan nada musik mengarah pada lagu cerita tentang kita dari Piterpen.

Tobi mulai bernyanyi.

"Nu......na.....ni....nuuu.....niii....naaa....ninu huakkk....., nunina.....ninu.....nina......ninu.....hue..kkkk....... " semua penonton melongo heran, nada Piterpen kok berubah jadi nyanyi Mawang. Sebagian siswa sudah tertawa lepas melihat penampilan Alden dan kawan-kawan.

"AAAA......AAAAAAA........AAAAAA, love you mama love you papa......AAAAA......AAAAA......
AAAAAAAA, NUNINA NINU NINA NINU HUEEEEKKKK......" bukannya jadi penampilan keren malah jadi penampilan komedi, semua penonton tertawa terlepas.

"HUUUUUUUU TURUN............, WOIII TURUN......" teriak kepala sekolah dari sudut panggung. Semua orang yang tadinya tertawa langsung terdiam tetapi semua mengulum bibir menahan tawa.

"TURUN....!!!!" bentak kepala sekolah, yes misi Alden dan lainnnya berhasil. Ini adalah rencana licik mereka untuk mengacaukan panggung, tadinya mereka sudah latihan serius namun ide kreatif Alden menjadi pilihan akhir mereka. Balas dendam adalah alasan utama karena mereka diberikan brosur 1 hari sebelum hari H.

"Hahahahaha....." tawa mereka sepanjang koridor sekolah.

"Bahagia bener gue lihat ekpresi si Kumis" ucap Tobi di sela tawanya.

30 Hari Bersama Alden [Completed]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang