Blacky

682 60 0
                                    

Hari kedua acara festival sangat meriah, hari ini adalah perlombaan olahraga volly dan catur. Perwakilan kelas Alden sudah di utus, mereka semua sudah berkumpul di pinggir lapangan Volly, semua wanita melingkari Alden dan Ruby sedangkan laki-laki yang lainya mempersiapkan gendang untuk memenuhi tribun.

Ruby dan Alden memberikan itruksi layaknya pelatih dadakan.

"Ingat girls kalian harus menang" ucap Ruby dengan semangat yang menggebu.

"Nanti kalau kalian menang, bakso mang Unyung gratis!" kata Ruby tersenyum kepada teman-temannya, sedikit ada penyogokan agar mereka semua semangat.

"Elu yang teraktir Rub?" tanya Annisa si toser volly kelas nasional, ehm tapi boong!

"Bukan"

"Trus?" sambungnya.

"Alden"

Alden mengerutkan keningnya saat mendengar namanya terpanggil.

"Tunggu, kok gue?" dia yang manawarkan tetapi orang yang menjadi korban.

"Sesekali Al, lu kan baru menang judi" kata Ruby dengan senyuman jahil. Wah parah Ruby masak membuka coki, walaupun semua sudah tau sih.

"Ogah, kita gak mau makan uang haram!" kata Vivi protes.

Ruby menyenggol lengan Vivi, hampir saja dia terjatuh namun ditahan oleh teman disebelahnya.

"Ye lu bunglon, syukur dikasih" kata Ruby tanpa dosa.

Mata Alden melirik wanita bercermin-cermin tidak jelas di tribun.

"Ocha lu kenapa gak maen si! tangan lu kan kasar buat mukul" teriak Alden. Mendengar suara itu Ocha memutar bola matanya malas.

"Gue dapet!" jawabnya ketus.

"Alesan"

"COBA LO DI POSISI GUE!" teriak Ocha dari tribun membuat dia menjadi pusat perhatian, dengan cepat Ocha menutup mulutnya dan menutup wajahnya dengan cermin. Alden sial! Malu-maluin miss world SMA Rajawali.

"Iya maap, gitu aja ngegas"

Ruby bertempuk tangan keras memberikan semangat kepada anggota volly. Mereka semua menyatukan tangan.

"Hayooo....,hah.....hah......" ucap mereka secara bersamaan.

"Go,....." ucap Ruby tepuk tangan, semua tim sudah berpencar di lapangan.

"Ayo Vivi...., tunjukkan pesonamu" teriak Guyur dari tribun memukul gendang.

"Windy, kata bang Didot kalau menang di traktir makan seblak!" ucap Ilham, Didot menyekik leher Ilham. Bisa-bisanya dia mengarang cerita hoax padahal perasaan dia yang curhat ke Didot bahwa dia menyukai wanita yang bernama Windy.

Alden duduk di tepi lapangan, pertandingan sudah dimulai. Ruby sibuk memberikan arahan kepada temannya yang akan menyervice maupun memberikan smash. Alden melirik sekilas wanita yang ada disebelahnya, sepertinya dia kenal.

"Lu Salma teman Chika kan?" tanya Alden memastikan.

Wanita itu menoleh,

"Mmm, Alden..." katanya gugup, wajar sedikit gugup dulu Salma juga pernah suka namun hanya sekedar suka saja tidak seperti sahabatnya itu. Alden melirik Salma, kenapa wanita yang dia rindukan dari kemaren tidak ada. Apa terjadi sesuatu pada Chika? Rasa khawatir Alden keluar.

"Chika dimana?" tanya Alden penasaran.

"Chika?" ucap Alden sekali lagi karena Salma hanya bengong menatapnya. Alden menjentik kening Salma membuat wanita itu tersadar.

30 Hari Bersama Alden [Completed]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang