Rizky memberikan ekspresi tidak suka saat Ruby menyebut nama Chika yang akan menjadi panutan hati Alden.
"Maksud lo?" tanya Rizky tidak suka. Alden berdiri dari duduknya.
"Chika, yah Chika. Lebih baek gue pacarin Chika!" ucap Alden, sahabatnya langsung berdiri. Akhirnya keputusan akhir telah keluar, sang singa telah meraung.
"Kenapa harus Chika? Kenapa gak betina lain?" Rizky tetap tidak terima akan keputusan akhir, aroma-aroma kecemburuan.
Tobi merangkul baru Rizky.
"Kok lo sewot?"
"Jangan bilang lo demen sama si Chika?" sambung Tobi, Rizky langsung salah tingkah tidak karuan. Dia melepaskan rangkulan Tobi dan menatap Tobi dengan cool.
"Kagak lah, apa-apaan sih" jawabnya berusaha mencairkan ketegangan.
"Chika boleh juga tu, bening, cantik, jago taekwondo, dan yang bikin ileran mukanye imut-imut gemes gimana gitu" ucap Jack membayangkan betapa cantiknya Chika, tubuh mungil, imut aduhhh meleleh hati babang dek. Didot yang melihat ekpresi Jack sedang menghalu langsung menjitak kepalanya.
"Omongan lu penuh dengan nafsu" kata Didot tidak suka, udah jelas Chika calon ibu negara.
"Jadi lu mau pacarin Chika nih?" tanya Ilham meyakinkan ucapan Alden. Alden mengangkat kedua bahunya acuh. Namun tiba-tiba dia memegang dagunya seperti orang berfikir keras.
"Tapi dia mau kagak ye?" tanyanya.
Semua sahabatnya memberikan ekpresi datar.
"Bego lu, die itu udah jelas banget demen lu masih ditanya lagi. Kalau lu kagak mau biar gue aje" kata Jack yang kesal akan kelakuan Alden sedari tadi. Didot mengarahkan jari telunjuknya ke arah bibir Jack.
"Husss anda jangan menikung teman dong" ucapnya, Jack langsung menjauh dari Didot. Tangan Didot bau upil.
"Nembaknya gimana?" tanya Alden dengan polos. Ruby menyalakan rokoknya sudah malas ikut-ikutan, perasaan kenapa temannya kagak ada yang waras !
"Ya lu bilang lah I love you, you love me? Kalau dia jawab yes ya udah jadian" kata Tobias memberikan ekpresi slow.
"Kalau doi jawab no?" tanya Jack.
"Harus yes yes yes" jawab Tobi.
"Kalau no yes no yes?"
"Mbah lu sepuluh! Bacot!" Tobi emosi dengan Jack yang banyak tingkah padahal suasananya sedang mencekam. Tapi boong!
"Biasanye kalau orang mau ungkapin kudu kasih flawer!" pandangan tertuju pada Ilham,
"Suapaya ape tuh?" tanya Ruby.
"Supaya Romantis, Romantis itu perlu dalam sebuah hubungan" ucap Jack memberikan syair bak seorang puitis terkenal dunia, semua mengangguk paham.
"romantis itu apaan sih artinye?" tanya Alden, karena sampai sekarang dia belum tau makna dari kata romantis.
Jack berfikir namun dia langsung menggaruk kepalanya.
"Kaga tau, pokoknya namanya romantis" finalnya.
"Emang harus flawer ye? Kalau rokok satu bungkus emang gak boleh atau anggur merah?" tanya Alden, semua melebarkan mata. Yang benar saja, mau ungkapin perasaan kok pake rokok? Wah lawak lu badut!
"Anjir lu belum jadian aja udah membawa kejalan sesat!" Ruby heran dengan sahabatnya, sebego itukah Alden masalah percintaan. Memang dia juga sama tapi gak bego-bego amat kok. Dia masih tau apa yang harus dikasih dan yang tidak boleh untuk wanita, kagak kaya Alden!
KAMU SEDANG MEMBACA
30 Hari Bersama Alden [Completed]
Teen Fiction[BELUM REVISI] Alden Putra Mahendra, anak nakal yang suka mabuk-mabukan, merokok dan berjudi. Kehadiran seorang Olif dihidupnya membuat dirinya sadar, bahwa banyak yang jauh lebih payah dari pada hidupnya. Alden dengan tulus membantu Olifia menghada...