Sebelum baca, alangkah baiknya berikan dukungan kamu terlebih dahulu. klik bintang dan jangan lupa comment juga ya, happy reading!❤❤❤😘
.
.
.
.Tidak sesuai harapan, 40 hari setelah melahirkan Olif menghilang tanpa kabar. Padahal dia meminta setelah melahirkan untuk Alden dapat menemaninya. Tapi itu bohong, bahkan sampai detik ini dia tidak memberi kabar. Alden kecewa, sangatlah kecewa.
Semua orang juga sudah tau bahwa Olif melahirkan, tentu itu sempat jadi tranding topic anak SMA Rajawali. Namun Alden tidak mengubrisnya, memang di akui teman-temannya juga mendadak jadi tukang gosip dadakan perihal Olif. Ada yang biasa saja dan ada juga yang merespon kecewa seperti Jack, dia kecewa Olif telah menikah dan memiliki anak. Dengan percaya diri Jack mengatakan menunggu Olif sampai jadi janda.
"Olif benar-benar menghilang?" tanya Tobi.
"Hmm"
Setiap hari selalu ada yang bertanya kepadanya, padahal Alden sibuk mencari keberadaan wanita itu.
Tapi Alden curiga kepada sahabatnya Ruby, setelah Olif melahirkan dia seperti manusia sibuk yang tidak punya waktu untuk sekedar nongkrong. Alden tidak mengambil kesimpulan, dia masih berfikir bahwa waktu sibuk Ruby dan menghilangnya Olif adalah suatu kebetulan. Dan itu juga tidak mungkin.
"Bro, gue balik duluan ya" Alden mengerutkan keningnya melihat Ruby yang selalu pulang lebih awal, biasanya juga nongkrong dulu baru pulang. Namun tidak dengan akhir-akhir ini.
"Lu apa-apaan sih! Kagak asik pergaulan lu, pulang cepat amat kaya anak perawan aje lu!" ledek Ilham pada Ruby.
Tobi memberikan tatapan curiga.
"Dia kenapa?" liriknya.
"Gue juga pulang aje dah!" kata Alden beranjak dari kursi kantin. Dia ingin mengikuti Ruby, karena tidak yakin kalau Ruby langsung pulang ke rumah pasti ada something.
"Yah, lu juga sama" protes Tobi.
Setelah Ruby beranjak pergi, Alden mulai menyalakan motornya dan mengikuti dari belakang.
Ntah kemana Ruby pergi sehingga Alden tidak mengenali jalan ini, yang jelas dia tetap fokus agar tidak kehilangan jejak.
Motor Alden merem mendadak ketika mendapati motor Ruby memasuki sebuah gerbang rumah bermodel minimalis. Alden memarkirkan motornya di bawah pohon, dengan cepat dia berlari mendekati rumah itu. Pasti ada yang dirahasiakan Ruby.
Alden mengintip di sela-sela pagar rumah.
"Yang gue kirim jadi di beli?" kata seorang wanita kepada Ruby. Alden tidak dapat melihat jelas siapa lawan bicara Ruby karena tubuhnya dibalik tiang teras rumah.
"Nih!" Ruby memberikan sesuatu kepada wanita itu.
"Thanks, ayo masuk" Ketika wanita itu berjalan ke arah pintu. Darrrr, bak di sambar angin topan, tubuh Alden terasa melayang dan tidak dapat digerakkan. Dia Olifia, Ruby dan Olifia?
Refleks tubuhnya langsung berlari membuka gerbang.
"OLIF!!!" teriak Alden dari gerbang.
Mereka berdua menoleh dan terkejut setengah mati. Tampak dari raut wajah Ruby, sangat panik dan Olif gelisah.
Alden melangkahkan kakinya mendekati mereka berdua.
"Apa-apaan ini?" tanya Alden kepada keduanya.
"Al, gue bisa jelasin semuanya" kata Ruby dengan wajah pucat.
"Memang lebih baik lu jelaskan sebelum gue habisi disini!" ancam Alden penuh amarah. Ini yang dianggapnya sahabat, bahkan tidak terbuka kepada dirinya dan wanita itu, Alden kecewa.
KAMU SEDANG MEMBACA
30 Hari Bersama Alden [Completed]
Teen Fiction[BELUM REVISI] Alden Putra Mahendra, anak nakal yang suka mabuk-mabukan, merokok dan berjudi. Kehadiran seorang Olif dihidupnya membuat dirinya sadar, bahwa banyak yang jauh lebih payah dari pada hidupnya. Alden dengan tulus membantu Olifia menghada...