Renungan

298 26 0
                                    

Sebelum baca, alangkah baiknya berikan dukungan kamu terlebih dahulu. klik bintang dan jangan lupa comment juga ya, happy reading!❤❤❤😘

.
.
.
.

Suara siswa berkerumunan melingkari dua remaja beradu fisik, mereka saling menunjukkan kekuatan dihadapan orang ramai.

"Maju lu an*ing!" teriak Tobi kepada lawannya Fazil.

Tobi membabi buta menendang perut Fazil secara brutal tanpa ampun. Semua berawal dari ketidak sengajaan Tobi menyenggol lengan Fazil, terjadi adu mulut yang berujung perkelahian antara keduanya.

"Hajar, Bi...." teriak Sambri yang memberi dukungan di pinggiran penonton.

"Tendang lagi, Bi!" teriak Jack.

Tidak ada yang mau mengalah keduanya sama-sama keras kepala dan mengandalkan otot. Padahal wajah keduanya sudah sama-sama bonyok.

Mengetahui ada keributan Alden dan kawan lainnya berlari ke belakang gudang sekolah, disana orang sudah ramai. Alden dan yang lainnya berusaha menerobos masuk namun terlalu sulit.

"Minggir lu!" Ruby mendorong wanita yang menghalangi jalannya, wanita itu menoleh dan melabarkan matanya.

Plak

Jitakan mendarat di kepala Ruby.

"Lu" Dia baru sadar wanita yang terdorong adalah manusia separuh jin.

"Ngapain lu dorong-dorong gue?" bentak Ara mengangkat kedua tangannya di atas pinggang.

"Anu, gue mau lihat" kata Ruby ragu.

"Gue juga mau lihat!" bentak Ara tidak kalah sewot. Ruby yang kesal tidak akan berakhir jika meladeni wanita itu, dengan kasar Ruby mendorong Ara dan menyelonong masuk kedalam.

Wanita itu tersungkur ke rumput.

"Sialan lu, brengsek!" umpat Ara berusaha berdiri.

"Aduh Ara baru juga ditinggal sebentar, kok malah duduk di rumput sih? Jorok tau" kata Salma mendapati sahabatnya di atas rumput.

"Jorok, jorok...., ini semua gara-gara lu!"

"Kok gue?"

"Udah jelas kita mau lihat berantem, masih pake lisptik segala. Lebih baik gue dikelas aja sama Chika" kata Ara kesal.

"Ye elah, disini kan banyak cogan" kata Salma melihat sekelilingnya yang di penuhi pria dari adik kelas sampai kakak kelas. Dia menarik tangan Ara.

"Ayo Ra, kita nyelip masuk kedalam trus pura-pura kejepit biar dibantuin" ucapnya penuh semangat, Ara menggeleng kepala melihat kelakuan Salma. Tapi dia langsung tersadar ketika Salma menariknya masuk kedalam kerumuman.

"Anjir, gue benaran kejepit!" teriak Ara. Namun sama sekali tidak di dengar Salma.

Di lain sisi Alden masih berusaha menyelip secara perlahan. Dia tidak ingin ada yang menyadari kehadirannya disana, dia tau Tobi yang sedang beradu kekuatan. Maka dari itu dia hanya ingin jadi penonton tanpa ingin ikut campur.

Buggg
Buggg
Buggg

Suara pukulan bertubi-tubi menandakan Alden sudah semakin mendekat ke arah sumber. Alden menyelinap diantara siswa lainnya, sampai. Dia melihat dengan jelas betapa brutalnya Tobi, melampiaskan kekesalannya selama ini.

"Bi udah, Bi" kata Rizky berusaha meredakan emosi Tobi.

"Jangan ikut campur, anj*ng!" Bukan berhenti Tobi malah mendorong Rizky dan melanjutkan aksinya.

30 Hari Bersama Alden [Completed]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang